Medan. Bank Indonesia (BI) Regional Sumatera Utara (Sumut) dan Aceh sedang mengembangkan kluster singkong dan melon di Sumut. Kedua komoditas tersebut dianggap memiliki nilai jual dan banyak ditemukan di propinsi ini. "Ini dilakukan sebagai komitmen Bank Indonesia dalam membina pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)," kata Kepala Bidang Moneter Bank Indonesia, Mikael Budiarso di Medan, Jumat (17/2).
Mikael mengatakan, kluster singkong dan melon ini merupakan program kerja BI dan merupakan bantuan teknis untuk mendorong percepatan pertumbuhan sektor riil dan UMKM di Sumut.
“Tanaman singkong dan melon banyak ditemukan di Serdang Bedagai. Ini sesuai dengan survei yang kami (BI-red) lakukan di daerah itu. Banyak masyarakat di sana yang memiliki mata pencaharian sebagai petani singkong dan melon. Produktivitas kedua komoditas itu juga tinggi," katanya.
Selama ini, ujar Mikael, BI sudah melakukan pengembangan di kluster opak yang juga ada di Sergai. Selain itu kluster mina yang merupakan kluster ikan tangkap di Deli Serdang, Karo dan Asahan. "Ada juga kluster sapi di Karo, Tebingtinggi, Asahan, Langkat, dan Deliserdang," ujarnya.
Dia melanjutkan, BI juga sudah mengembangkan kluster kepiting yang ada di Belawan dan Langkat, kluster hortikultura dan jeruk manis di Karo. Yang terakhir, ada kluster kelinci dan kambing di Sergai, Langkat, dan Asahan. "Singkong dan melon adalah kluster berikutnya yang juga akan dikembangkan BI bekerjasama dengan pemerintah setempat seperti dinas pertanian, dinas perdagangan dan koperasi, serta perbankan,” sebut Mikael.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar