Kabanjahe. Tingginya curah hujan yang
terjadi khususnya dalam bulan ini membuat serangan hama lalat buah
semakin meningkat. Akibatnya, buah jeruk yang mulai masak pun menjadi
gagal.
“Saat ini merupakan panen raya bagi
para petani jeruk di Kecamatan Kabanjahe, Merek, Tiga Panah, Berastagi,
Simpang Empat, Barus Jahe dan Kecamatan Naman Teran. Namun, karena
serangan lalat buah jerukpun gagal dipanen,” kata Juna Pelawi (47)
penduduk Desa Aji Jahe, Peraturan Gurusinga (42) penduduk Desa
Gurusinga, dan Sardah Sembiring penduduk Desa Kubuculia (52) di
masing-masing lokasi ketika di temui MedanBisnis, Selasa (18/12).
Kegagalan
petani untuk mendapatkan produksi buah diperparah dengan musim
penghujan yang terjadi di kawasan lereng pegunungan Bukit Barisan.
Sehingga buah jeruk yang seyogianya bisa dipanen gugur karena gigitan
lalat buah.
Juna mengatakan, mulai bulan November, Desember sampai dengan Januari mendatang adalah merupakan panen raya jeruk manis.
“Sudah
hampir dua tahun ini kami tidak lagi memiliki kesempatan untuk
menikmati panen raya ini. Setiap pagi kami harus mengelus dada melihat
buah jeruk berguguran akibat gigitan lalat buah,” katanya lirih.
Sardah,
selain petani jeruk juga penangkar bibit jeruk siam madu ini
mengatakan, mereka sudah melakukan banyak cara untuk mengendalikan lalat
buah. Bahkan mengurung tanaman dengan jaring halus agar lalat tersebut
tidak bisa masuk meskipun dengan biaya besar. Tapi, itupun belum
membuahkan hasil yang baik. “Saat ini kami meningkatkan penyemperotan
insektisida yang sebelumnya dua minggu sekali menjadi satu minggu
sekali. Itu pun belum dapat mengatasi,” katanya.
Serangan lalat
buah ini kata Peraturan Gurusing juga membuat harga jeruk anjlok.
“Sekarang ini saat kebutuhan petani tinggi menghadapai Natal dan Tahun
Baru 2013, di situ pula harga jeruk jatuh dan menjadi antara Rp 3.500
sampai Rp 4.000 per kg,” sebutnya.
Pihaknya kata Juna dan
Peraturan berharap keseriusan Pemkab Karo untuk mengatasi serangan hama
lalat buah ini. “Kami juga meminta Pemkab Karo untuk mensubsidi harga
alat pengendali lalat buah jika memang ada,” tandas Juna.(MB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar