Medan. Untuk mengatasi serangan hama padi, salah satu cara yang bisa ditempuh
petani melakukan pengantian atau penggiliran varietas padi. Penggiliran
varietas bisa memutus rantai hama yang sering menyerang padi hingga masa
panen.
Hal itu dikemukakan Kepala Unit
Pelaksana Teknis Balai Benih Induk (UPT BBI) Padi Murni Tanjung Morawa,
Fuad, saat ditemui di Medan, Kamis (27/12). Menurutnya, beberapa
varietas padi yang sekarang ditanam masyarakat rentan diserang hama.
Dijelaskannya,
varietas padi yang sekarang ditanam masyarakat itu antara lain
ciherang, cibogo, mekongga, cigelis, yang merupakan padi sawah.
Sedangkan varietas yang merupakan padi ladang antara lain situ
parenggang dan situ bagendit. “Tentu saja penggantian varietas
disesuaikan dengan daerahnya,” ujarnya.
Fuad juga mengungkapkan,
UPT BBI padi Murni Tanjung Morawa sejak 2008 sudah mengembangkan benih
padi hibrida, yang lebih unggul dibandingkan jenis padi lainnya karena
volume panenannya bisa lebih banyak. Dia mencontohkan, dalam satu
hektare padi hibrida hasil panennya bisa mencapai 12 hingga 14 ton,
sedangkan padi jenis lainnya hanya tujuh hingga delapan ton per hektar
dalam sekali panen.
Selain hama, lanjutnya, irigasi merupakan
permasalahan yang saat ini dihadapi petani di Deliserdang. Penyebabnya,
kata Fuad, sumber air dari Sei Batu Gingging yang mengaliri persawahan
di Desa Perdamaian, Wonosari, Punen Rejo, mengalami sedimentasi yang
mengakibatkan debit airnya berkurang.(MB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar