DENPASAR. Bali akan memproduksi sirup atau minuman (wine) dan es krim menggunakan bahan baku ubi jalar secara besar-besaran mulai 2012 mendatang. Sasaran produksinya tidak hanya pasar dalam negeri, tapi juga luar negeri.
"Produksi ketiga jenis produk itu kini dalam uji coba dan merupakan hasil penelitian yang dilakukannya selama tujuh tahun," kata Guru besar Universitas Udayana, Prof Dr Ir Dewa Ngurah Suprapta di Denpasar, Selasa (27/12/2011).
Dewa mengatakan, penelitian selama tujuh tahun itu bekerja sama dengan berbagai pihak, di antaranya Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Penelitian ini menghabiskan dana sekitar Rp 3,5 miliar.
"Ketiga jenis mata dagangan baru itu sudah siap diproduksi besar-besaran. Pabriknya berlokasi di Karangasem, daerah ujung timur Pulau Bali," ujar Dewa.
Ia mengatakan, pihaknya sudah mengurus ketiga hasil penelitiannya itu untuk mendapatkan hak paten ke Kementerian Kehakiman dan HAM. Ketiga hak paten tersebut meliputi pembuatan sirup, minuman dan es krim yang berbahan baku dari berbagai jenis umbi-umbian, khususnya ketela rambat ungu. Ia berharap, pengembangan berbagai jenis tanaman umbi-umbian, jika diimbangi upaya pengolahan akan mampu menghasilkan jenis makanan bergengsi, sejajar dengan junk food yang marak dijual di pusat-pusat perbelanjaan.
"Pengolahan ketela rambat ini sudah membuahkan hasil yang cukup disenangi konsumen, termasuk wisatawan saat menikmati liburan di Bali," tutur Dewa.
Ia mengatakan, teknologi pengolahan menjadi makanan bergengsi itu tidak begitu rumit. Dengan modal yang juga tidak begitu besar, upaya ini hanya diperlukan ketekunan, keuletan, serta mengutamakan faktor kebersihan dalam proses produksi.
"Terobosan seperti itulah yang diperlukan untuk mengangkat dan memanfaatkan potensi lokal, yang akhir-akhir ini kurang dikembangkan petani, karena sulit dalam bidang pemasaran," tutur Dewa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar