Medan. Tingkatkan kinerja tenaga penyuluh di Sumatera Utara (Sumut), Badan Koordinasi Penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan (Bakorluh) Sumut mengadakan Jambore Penyuluhan di Desa Jatikusuma, Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang, 28-30 Desember 2011.
Ajang ini akan diikuti 33 kabupaten/kota di Sumut dengan berbagai kegiatan apel siaga penyuluh, pameran penyuluhan, temu wicara, festival penyuluhan dan lomba ketangkasan penyuluhan serta cerdas cermat.Kepala Bakorluh Sumut, Pulung Hutabarat mengatakan, kegiatan jambore penyuluhan ini mengantisipasi terjadinya penurunan kinerja penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan karena dapat saling tukar menukar informasi, bimbingan, pembinadaan serta pengorganisasian. "Sesama penyuluh dapat saling tukar pengalaman, pengetahuan dan keterampilan sehingga mampu meningkatkan motivasi dan kinerja penyuluh ke depan," ujarnya kepada wartawan, Senin (26/12).
Dikatakannya, pelaksanaan jambore dan pameran penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan ini bertujuan mensosialisasikan kreasi dan inovasi peran penyuluh dalam melaksanakan pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan.
Tema yang diangkat pada Jambore ini yakni meningkatkan peran penyuluh sebagai penggerak pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan atas dasar kesetaraan dan kemitraan dengan pelaku utama dan pelaku usaha dalam rangka peningkatan ketahanan pangan, pendapatan dan kesejahteraan petani, nelayan dan masyarakat di dalam/di luar hutan.
"Selain itu kita harap jambore ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penyuluh masing-masing sektor tersebut," ucapnya seraya menambahkan pembukaan jambore penyuluhan dijadwalkan oleh Plt Gubernur Sumut Gatot Pudjonugroho.
Dalam langkah awal merespon revitalisasi penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan yakni melakukan reposisi baik dari aspek ketenagaan, kelembagaan maupun penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan, sehingga penyuluh mampu menunjukkan profesionalisme dengan menjunjung tinggi semangat serta satu kesatuan cara berfikir dan bertindak.
Apalagi tambahnya, kinerja penyuuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan beberapa waktu lalu sedikit mengalami penurunan. Kondisi tersebut karena berbagai kebijakan pemerintah baik pusat dan daerah yang seakan-akan kurang mendukung penyelenggaraan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan.
"Secara psikologis ini mempengaruhi kinerja penyuluh dalam melakasanan tugas dan fungsinya untuk meningkatkan keberdayaan pelaku utama," imbuh Hutabarat.
Saat ini, ungkapnya, dengan jumlah tenaga penyuluh pertanian, perikanan dan kehutananan sebanyak 2.987 orang, memang belum sesuai dengan kebutuhan yang idealnya satu tenaga penyuluh bertugas untuk satu desa. "Meskipun begitu, dengan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), peningkatan kinerja penyuluh berupa pemantapan latihan, kunjungan, supervisi dan evaluasi (Lakususi), akan membantu kemajuan sektor pertanian, perikanan dan kehutanan," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar