Padang Aro. Kebutuhan benih padi berlabel di Solok Selatan, Sumatera Barat diperkirakan meningkat dari 125.000 kilogram (125 ton) di tahun 2011 menjadi 138.500 kilogram (138,5 ton) pada 2012.
"Kami rencanakan penyaluran benih padi berlabel pada 2012 sebanyak 138,5 ton untuk sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu (SLPTT) dengan luas sawah 5.540 hektare," kata Sekretaris Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Solok Selatan, Del Irwan, di Padang Aro, Kamis (22/12).
Pasokan benih padi berlabel biru untuk 2012 akan dipasok dari penangkar Solok Selatan, yakni gabungan kelompok tani (Gapoktan) S3 Makmur di Sungai Aro, Pakan Rabaa, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh yang bekerja sama dengan PT Sang Hyang Sri (SHS). "Selama ini benih padi yang disalurkan oleh Sang Hyang Sri berasal dari luar Solok Selatan sehingga petani setempat tidak bisa leluasa memilih benih yang mereka suka. Dengan adanya penangkar benih di Solok Selatan, ini merupakan perkembangan yang positif," katanya.
Varietas-varietas padi yang saat ini sedang digemari oleh petani Solok Selatan, seperti anak daro, R-66 dan batang piaman. Penyaluran benih untuk SLPTT langsung kepada kelompok tani. Solok Selatan, memiliki luas sawah 9.227 hektare yang tersebar di enam dari tujuh kecamatan, sementara penyaluran benih untuk SLPTT hanya mampu mengakomodir 5.540 hektare sawah.
Menurut Del Irwan, petani di Solok Selatan masih banyak yang cenderung menggunakan benih yang berasal dari jalur benih antar lapang (Jabal). Untuk tahun 2011, sawah yang menggunakan benih Jabal mencapai 4000 hektare lebih.
Dengan penambahan kuota benih SLPTT menjadi 138,5 ton pada tahun 2012, sebutnya, diharapkan mampu mengurangi ketergantungan petani atas benih Jabal. "Jika luas sawah di Solok Selatan 9.227, maka diperkirakan petani pengguna benih Jabal menjadi 3.687 hektare atau turun 540 hektare," katanya.
Sementara Ketua Gapoktan S3 Makmur, Yan Bakter, menyebutkan produksi benih yang dikelola oleh penangkar Solok Selatan pada tahun 2011 mencapai 50 ton.
Pada tahun 2012 diperkirakan mengalami peningkatan sesuai dengan target yang diberikan oleh Sang Hyang Sri kepada S3 Makmur yang ditunjuk sebagai SHS Shop seluas 900 hektare.
Dalam upaya memenuhi target tersebut, S3 Makmur menjalin kerja sama dengan kelompok tani lainnya, baik yang di dalam kecamatan atau di luar kecamatan, yang nantinya akan dikembangkan sebagai jaringan agribisnis.
Dia menyebutkan, saat ini pihaknya sudah menanam padi calon benih seluas 50 hektare yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Koto Parik Gadang Diateh 40 hektare, Sungai Pagu dua hektare, Pauh Duo satu hektare dan Sangir tujuh hektare. "Diperkirakan sebelum musim tanam tahun depan sudah siap jadi benih dan bisa didistribusikan," katanya. (ant)
Pasokan benih padi berlabel biru untuk 2012 akan dipasok dari penangkar Solok Selatan, yakni gabungan kelompok tani (Gapoktan) S3 Makmur di Sungai Aro, Pakan Rabaa, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh yang bekerja sama dengan PT Sang Hyang Sri (SHS). "Selama ini benih padi yang disalurkan oleh Sang Hyang Sri berasal dari luar Solok Selatan sehingga petani setempat tidak bisa leluasa memilih benih yang mereka suka. Dengan adanya penangkar benih di Solok Selatan, ini merupakan perkembangan yang positif," katanya.
Varietas-varietas padi yang saat ini sedang digemari oleh petani Solok Selatan, seperti anak daro, R-66 dan batang piaman. Penyaluran benih untuk SLPTT langsung kepada kelompok tani. Solok Selatan, memiliki luas sawah 9.227 hektare yang tersebar di enam dari tujuh kecamatan, sementara penyaluran benih untuk SLPTT hanya mampu mengakomodir 5.540 hektare sawah.
Menurut Del Irwan, petani di Solok Selatan masih banyak yang cenderung menggunakan benih yang berasal dari jalur benih antar lapang (Jabal). Untuk tahun 2011, sawah yang menggunakan benih Jabal mencapai 4000 hektare lebih.
Dengan penambahan kuota benih SLPTT menjadi 138,5 ton pada tahun 2012, sebutnya, diharapkan mampu mengurangi ketergantungan petani atas benih Jabal. "Jika luas sawah di Solok Selatan 9.227, maka diperkirakan petani pengguna benih Jabal menjadi 3.687 hektare atau turun 540 hektare," katanya.
Sementara Ketua Gapoktan S3 Makmur, Yan Bakter, menyebutkan produksi benih yang dikelola oleh penangkar Solok Selatan pada tahun 2011 mencapai 50 ton.
Pada tahun 2012 diperkirakan mengalami peningkatan sesuai dengan target yang diberikan oleh Sang Hyang Sri kepada S3 Makmur yang ditunjuk sebagai SHS Shop seluas 900 hektare.
Dalam upaya memenuhi target tersebut, S3 Makmur menjalin kerja sama dengan kelompok tani lainnya, baik yang di dalam kecamatan atau di luar kecamatan, yang nantinya akan dikembangkan sebagai jaringan agribisnis.
Dia menyebutkan, saat ini pihaknya sudah menanam padi calon benih seluas 50 hektare yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Koto Parik Gadang Diateh 40 hektare, Sungai Pagu dua hektare, Pauh Duo satu hektare dan Sangir tujuh hektare. "Diperkirakan sebelum musim tanam tahun depan sudah siap jadi benih dan bisa didistribusikan," katanya. (ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar