Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
memperkirakan kerugian akibat banjir mencapai sekitar Rp.20 triliun.
"Kalau kita hitung-hitung, total kerugian akibat banjir melanda Jakarta
kira-kira Rp.20 triliun," kata Jokowi sapaan akrab Joko Widodo di Balai
Kota, Jakarta, Selasa (22/1).
Karena itu, saran Jokowi, daripada biaya anggaran digunakan membayar
kerugian akibat banjir, lebih baik dialokasikan untuk pembangunan
terowongan multi fungsi (deep tunnel), terowongan bawah tanah
multifungsi.
"Deep tunnel ini merupakan solusi banjir jangka panjang. Jadi, daripada
terus-terusan mengeluarkan uang untuk membayar kerugian, lebih baik
untuk membangun deep tunnel," kata mantan Wali Kota Solo itu.
Jokowi mengatakan biaya yang diperlukan untuk membangun deep tunnel
mencapai Rp16 triliun, sedangkan total kerugian banjir mencapai Rp20
triliun. Maka, menurut dia, lebih baik membangun deep tunnel daripada
membayar kerugian korban banjir.
"Kalau memang pembangunan deep tunnel ini dirasa berat dari sisi
anggaran, kita bisa ajak pihak swasta untuk ikut masuk dalam proyek ini.
Kita ajak mereka (pihak-pihak swasta) untuk berinvestasi," kata Jokowi.
Menurut dia, pembangunan deep tunnel penting dilakukan karena dianggap
sebagai skenario ketika menghadapi banjir yang melanda Ibu Kota. "Kami
harus punya skenario untuk menghadapi banjir. Dengan deep tunnel ketika
air sudah mencapai bibir tanggul atau bahkan jebol, kami sudah tahu
kemana air harus dialirkan," tuturnya.
Jokowi berharap agar usulan terkait pembangunan deep tunnel mendapat
dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI, sehingga proyek
tersebut dapat segera dilaksanakan.
Walau sudah banyak lokasi banjir yang surut, sebagian masyarakat masih
bertahan di tempat pengungsian. Hingga Selasa (22/1) pukul 08.30 WIB
jumlah pengungsi akibat banjir Jakarta masih 33.502 jiwa. Hal itu
dikatakan Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional
Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho.
Mereka tersebar di lima wilayah Ibu Kota dengan rincian Jakarta Selatan
729 jiwa; Jakarta Timur 3.204 jiwa; Jakarta Barat 24.529 jiwa; dan
Jakarta Utara 5.040 jiwa. Sedangkan korban meninggal sebanyak 20 orang.
Dari 20 orang meninggal sebagian besar meninggal di lokasi yang jauh
dari sungai-sungai yang meluap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar