Rabu, 22 Mei 2013

Berita Umum : Tahun Ini Pemerintah Tambah Utang Baru Jadi Rp 221 Triliun

Jakarta. Jumlah defisit APBN Perubahan (APBN-P) 2013 bakal bertambah dari Rp 172,8 triliun menjadi Rp 233,7 triliun atau 2,48% dari PDB. Berapa utang baru yang akan ditambah pemerintah tahun ini, sebagai konsekuensi dari bengkaknya defisit?
Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, sebelumnya dengan defisit Rp 172,8 triliun, pemerintah berencana menambah utang baru Rp 161,4 triliun. Membengkaknya defisit bakal membuat utang baru bertambah Rp 60 triliun, sehingga utang baru tahun ini mencapai sekitar Rp 221 triliun.

"SBN (surat berharga negara) tambah Rp 60 triliun. Tapi begini, kalau BBM subsidi naik, kenaikan subsidi BBM tak setinggi kalau BBM tidak dinaikkan," kata Chatib di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (22/5/2013).

Pemerintah memang berencana menaikkan harga BBM subsidi jenis premium menjadi Rp 6.500 per liter dan solar subsidi Rp 5.500 per liter. Targetnya kenaikan akan dilakukan Juni 2013 apabila APBN-P 2013 sudah disahkan oleh DPR.

Chatib memaparkan, pendapatan atau penerimaan negara dalam APBN Perubahan (APBN-P) 2013 adalah Rp 1.488,3 triliun. Sementara belanja negara Rp 1.722 triliun, yang didalamnya terdapat subsidi energi untuk listrik dan BBM senilai Rp 209,9 triliun.

"Dari jumlah tersebut, maka defisit menjadi 2,48% atau Rp 233,7 triliun," jelasnya.

Seperti diketahui, hingga April 2013, utang pemerintah Indonesia bertambah Rp 48 triliun menjadi Rp 2.023,72 triliun, dibandingkan posisi akhir 2012.

Ingin tahu rincian total utang pemerintah Indonesia terkini? Klik saja di sini. Sementara untuk total utang luar negeri pemerintah beserta pemberinya, bisa dilihat di sini.(dtf)

Pemerintah siap antisipasi harga daging saat puasa

Jakarta . Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan menegaskan pemerintah siap mengantisipasi agar tidak terjadi pelonjakan harga daging sapi karena tingginya permintaan saat menyambut puasa pada awal Juli nanti dan Lebaran di awal Agustus.

"Kami sudah bekerja sekarang ya, udah mengantisipasi persiapan puasa dan Lebaran ya," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.

Pemerintah menyadari, konsumsi daging sapi oleh masyarakat pada saat puasa dan menyambut lebaran lebaran jauh lebih tinggi dari biasanya. Hal ini mengingat budaya masyarakat muslim yang lebih memilih konsumsi daging sapi di saat puasa dan Lebaran.

"Ya biasanya kalau Lebaran itu kan orang yang tidak biasa makan daging jadi makan daging, apalagi nanti menjelang Lebaran ya. Semua orang pasti kayak hukumnya wajib beli daging. Jadi demannya waktu itu kan ada `demand shock` (kejutan permintaan) ya namanya," katanya

Menurut dia, pemerintah telah menyiapkan berbagai opsi untuk mengantisipasi melonjaknya permintaan akan daging sapi pada masa puasa dan Lebaran.

Diantaranya dengan menarik kuota impor daging sapui di triwulan tiga lebih cepat darai seharusnya, untuk memenuhi persedian daging. Diperkirakan kuota di triwulan III sebesar 20 ribu ton dari total impor tahun 2013 sebesar 80 ribu ton.

"Yang kedua kita apa, kita akan memberikan lagi ke Bulog, untuk bisa mengimpor (daging sapi)," katanya.

Selain itu, pemerintah juga akan memperbaiki dan mengatasi hambatan distribusi pasokan di dalam negeri, diantaranya terkait sarana dan prasarana transportasi.

Sementara itu, menurut Rusman, untuk persedian beras menjelang puasa dan Lebaran sangat mencukupi, sehingga tidak perlu dikhawatirkan. "Kalau beras, cukuplah, malah Bulog itu sekarang menghadapi problem pemeliharaan beras karena stoknya terlalu banyak," katanya.

Nyamuk Lebih Gemar Gigit Wanita Ketimbang Pria

Sebelum menggigit korbannya, nyamuk akan terlebih dahulu mengenali korbannya, sesuai dengan bau dan komposisi darah. Para ahli entomology dari University of California, telah mempelajari bagaimana cara nyamuk memilih mangsanya.

Para ilmuwan telah menganalisis enzim yang terkandung dalam bau tubuh manusia, ayam dan burung merpati, mangsa kesukaan nyamuk. Hasilnya, hewan penghisap darah itu tertarik pada aldehida nonanal atau zat yang memiliki wewangian, seperti yang dilansir Genius Beauty.

Setelah mempelajari lebih dari 1.300 reseptor penciuman nyamuk, terhadap zat nonanal, mereka menemukan nyamuk tertarik pada peningkatan konsentrasi steroid atau kolesterol pada permukaan kulit. Inilah yang membuat nyamuk sangat 'cinta' pada orang-orang yang bertubuh gemuk dan memiliki penyakit kardiovaskular.

Di samping itu, nyamuk juga suka menggigit wanita, terutama pada mereka yang berambut pirang dan hamil. Meski belum diketahui penyebab pastinya, namun para ahli beranggapan hal ini dikarenakan tubuh wanita menghasilkan beberapa asam yang dapat menarik serangga. Nyamuk juga tertarik pada orang yang memiliki peningkatan hormon seks (testosteron atau estrogen)

Selasa, 21 Mei 2013

Pupuk Cair Enzim BSP-ELF


Mengatasi Penyakit Layu Pada Tanaman Cabe

Cabe dan tomat merupakan tanaman golongan solanaceae. Karekteristik tanaman perdu ini mempunyai potensi besar untuk terserang hama dan penyakit karena fisiologi tanamannya yang cocok untuk berkembangbiaknya hama penyakit. Terutama apabila cuaca mendukung. Dalam budidaya tanaman cabe, salah satu penyakit yang berpotensi mengakibatkan gagal panen adalah penyakit layu.
Penyakit layu pada tanaman cabe sebenarnya disebabkan oleh dua mikroorganisme, yaitu jamur dan bakteri. Serangan penyakit ini berawal dari dalam tanah, lalu menginduksi akar tanaman. dari akar tanaman, jamur atau bakteri ini menjadi parasit yang memakan sari-sari makanan yang dibutuhkan oleh tanaman. Akibatnya tanaman cabe dan tomat menjadi layu kemudian kering dan mati.
Sebenarnya ada perbedaan yang nyata antara serangan layu bakteri dan serangan jamur. Berikut saya akan mengupas satu per satu:
Layu Jamur (Fusarium)
Layu ini disebabkan oleh infeksi jamur fusarium sp. Cara kerjanya menginduksi akar tanaman lalu membentuk koloni di pangkal batang tanaman. Jamur fusarium yang berkoloni tersebut menyedot nutrisi yang dibutuhkan tanaman sehingga suplai makanan yang diserap akar yang seharusnya di distribusikan ke jaringan tanaman menjadi berkurang dan lama-kelamaan berhenti dan mati.

Gejala yang paling mudah nampak pada layu fusarium dapat kita amati adalah tanaman menjadi layu pada siang hari, kemudian segar kembali di sore hari. Serangan akan terus berlangsung sampai seminggu lalu tanaman akan kering dan mati. Untuk mengatasi penyakit layu fusarium ini anda dapat menggunakan fungisida sistemik dengan cara dikocor ke pangkal batang tanaman.
Layu Bakteri (Pseudomonas)
Layu ini berbeda dengan layu akibat jamur. Serangan berlangsung relatif lebih cepat, tanaman layu lalu kering dan mati dalam waktu singkat (biasanya berlangsung 3 harian). Untuk menanggulangi serangan bakteri ini anda dapat mengaplikasikan bakterisida.Penyebarannya akibat kondisi lembab dan genangan air yang telah terkontaminasi.









Tips Penting Jika Tanaman Cabe/Tomat Anda Terserang Penyakit Layu:
  1. Jangan Diairi (digenang). Dengan menggenangi air maka anda justru akan mempercepat penyebaran jamur dan bakteri untuk menular ke tanaman lainnya.
  2. Cabut dan Musnahkan tanaman yang terserang. Hal ini untuk mencegah penularan.
  3. Kurangi penggunaan pupuk N. Kandungan nitrogen yang terlalu tinggi di dalam tanah justru dapat mempermudah perkemabngbiakan jamur dan bakteri.
  4. Kocor dengan pestisida berbahan aktif tembaga hidroksida secara merata ke seluruh pangkal dan akar tanaman.

Dilematis Petani Tentang Pendistribusian Pupuk Subsidi

Selama ini, pendistribusian pupuk subsidi di tingkat petani dilakukan dengan cara tertutup atau menggunakan RDKK. Namun, fakta di lapangan penebusan pupuk oleh petani selama ini bisa tanpa RDKK. Buktinya, seorang petani padi sawah di Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun R Butarbutar, mengaku, bisa membeli pupuk bersubsidi ke kios yang ada di desa itu tanpa RDKK.
“Saya kan petani baru di kampung ini. Sebelum membeli pupuk saya bertanya dulu ke petani setempat kelompok taninya, karena saya harus masuk dulu menjadi kelompok tani  baru  bisa membeli pupuk bersubsidi.

Tapi, jawaban mereka, tak pelu pakai kelompok tani. Beli saja di kios pupuk subsidi itu,” kata Butarbutar menirukan jawaban seorang petani di desa tersebut, belum lama ini.

J Siregar, petani lainnya, juga mengatakan, kalau petani di tempat mereka tidak pernah bergabung dengan kelompok tani ataupun Gapoktan.

Kalaupun ada tetapi tidak pernah berjalan. Dan, selama ini dalam penebusan pupuk subsidi juga bebas mereka lakukan tanpa adanya RDKK. “Apa itu RDKK. Kami tak pernah membuatnya,” aku Siregar.

Tidak hanya Butarbutar dan Siregar saja yang mengatakan, pembelian pupuk subsidi di tempat mereka bebas dilakukan tanpa RDKK, petani lainnya juga mengatakan hal yang sama. Bahkan pemilik kios yang menjual pupuk subsidi juga melegalkan pembelian pupuk subsidi tanpa RDKK.

Nah, dengan adanya keputusan bahwa  pembelian pupuk bersubsidi harus menggunakan RDKK dan kaitannya dengan tindak pidana, baik Butarbutar dan Siregar tak berkomentar banyak. “Kita ikuti saja aturan itu. Kalau begitu katanya, ya kita lihatlah bagaimana teman-teman petani membeli pupuk subsidi,” kata Butarbutar.

Tetapi, penyusunan RDKK itu  lanjut Butarbutar bukanlah pekerjaan petani, karena umumnya petani malas dan tidak tahu membuat laporan seperti yang diinginkan pemerintah

 Bahkan tidak sedikit petani yang tidak mengerti baca tulis atau buta huruf. Harusnya, pemerintah mempermudah petani dalam perolehan pupuk bersubsidi dengan cara yang lebih murah.

Sebab, dalam melakukan usaha tani (bertani), dalam setahun petani tidak bisa membuat perencanaan yang tepat apa yang harus ditanamnya mengingat kondisi cuaca yang sangat ekstrem. Kalau panas, panasnya bukan main dan sebaliknya kalau hujan, bahkan bisa menyebabkan banjir.

“Jadi, kami petani ini dalam bertani macam berjudi untung-untungan. Dalam setahun, kami hanya bisa menanam padi sekali saja selebihnya  kami memilih jagung atau kacang tanah. Nah, penebusan pupuk dengan RDKK kan harus dibuat dalam setahun, sementara kebutuhan pupuk untuk tiap tanaman berbeda-beda.  Bagaimana pula ini,” tandas Butarbutar.

Begitupun, lanjut dia, mereka berharap pemerintah tidak memepersulit petani dalam perolehan pupuk subsidi. Sebab, dengan pupuk subsidi pertani sangat terbantu. (MB)

MITI Kampanyekan Go Pangan Lokal

Bogor. Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) beserta beberapa komunitas pegiat pangan lokal yang tersebar di seluruh Indonesia, Minggu (19/5), mulai mengampanyekan gerakan "Go Pangan Lokal".
"Gerakan itu untuk membangkitkan kembali kesadaran masyarakat guna kembali pada pangan lokal yang menjadi identitas bangsa," kata Humas MITI Pusat Mu'arif di Bogor, Jawa Barat.

Kampanye tersebut, juga dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional pada tanggal 20 Mei 2013.

 Ia menjelaskan, kampanye hari ini merupakan puncak acara dari serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan sejak Januari 2013, yaitu survei perilaku konsumen restoran waralaba asing dan lokal, lomba fotografi bertema "Membangkitkan Kebanggaan Terhadap Pangan Lokal", serta lomba penulisan opini.

Menurut dia, kampanye damai yang berlangsung serempak di empat kota besar, yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta itu diikuti oleh lebih dari 200 peserta.

Selain kampanye lapangan itu, kata Mu’arif, pada hari Senin (20/5) akan ada kampanye secara masif melalui media sosial, seperti "Twitter" @gopanganlokal, dan "Facebook" gopanganlokal.

Dikemukakannya, hasil survei MITI terhadap 500 konsumen di empat kota besar di Indonesia, yaitu Bandung, Surabaya, Jakarta, dan Yogyakarta, menunjukkan pola perilaku konsumsi masyarakat Indonesia yang lebih memilih panganan asing ketimbang lokal.

"Kondisi itu membuat kami tergerak untuk melakukan pencerdasan masyarakat untuk kembali kepada identitas lokal dan nasional," katanya menegaskan.

Perubahan pola perilaku itu, kata Mu’arif, menyebabkan maraknya impor mulai dari buah, sayur hingga makanan kemasan serta ketergantungan yang tinggi pada beras.

Sebagai contoh, kata dia, berdasarkan data Organisasi Pangan PBB (FAO) pada tahun 2011/ 2012, impor untuk beras mencapai 2,9 juta ton, sedangkan gandum 5,73 juta ton. 

"Akibatnya membuat Indonesia belum mampu mencapai kedaulatan pangan," katanya.
Mu’arif mengatakan, konsep kedaulatan pangan berarti mengembalikan hak atas pangan kepada masyarakat sesuai dengan potensi lokal yang dimiliki.  Dengan demikian, masyarakat akan mampu memenuhi sendiri kebutuhan pangannya, mandiri, dan tidak bergantung pada pasokan wilayah lain.

"Membudayakan kembali pangan lokal bukan hanya akan menghilangkan ketergantungan pada salah satu makanan pokok saja, melainkan juga menambah asupan gizi yang lebih beragam," katanya.

Selain itu, juga meningkatkan kesejahteraan petani serta membangkitkan perekonomian para pelaku usaha pangan nasional dan menghemat pengeluaran negara untuk impor.  Di samping itu, dengan kembali mengonsumsi pangan lokal, bangsa Indonesia tidak akan kehilangan budayanya.

Gerakan tersebut, lanjut Mu’arif, bertujuan membangkitkan kesadaran masyarakat untuk bangga pada pangan lokal dan mulai beralih kepada pangan lokal keseharian.  "Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat dapat menjadi motor penggerak dalam gerakan ini melalui pembiasaan menu makanan sehari-hari yang beragam," katanya.

Menurut Muarif, gerakan itu bisa dimulai dari keluarga saat ini dan mulai dari hal yang paling kecil. MITI adalah sebuah LSM yang didirikan sejak 2004 beranggotakan 300 doktor dari berbagai belahan dunia. Pendiri dan pembina MITI adalah mantan Menristek Suharna Surapranata.(ant)

Senin, 20 Mei 2013

Pupuk Cair Enzim BSP-ELF terbukti menaikkan hasil produksi Tanaman Hortikultura





Pupuk Cair Enzim BSP-ELF memang telah terbukti meningkatkan produksi hasil tanaman hortikultura baik kwalitas atau mutu dan kwntitas atau jumlah produksi seperti yang terlihat pada gambar di atas dimana petani tomat Tanah Karo memakai pupuk cair BSP-ELF

Selasa, 07 Mei 2013

Manfaatkan Pekarangan, Perbaiki Gizi Keluarga

Memperbaiki gizi keluarga dapat dimulai dari pekarangan. Bila memiliki pekarangan yang cukup untuk ditanami, tidak ada salahnya untuk mencoba homestead food production (HFP).

HFP merupakan sebuah program yang sudah diterapkan di beberapa negara seperti Bangladesh, Kambodia, Nepal, Filipina, dan Vietnam sejak beberapa tahun lalu. Bahkan di Bangladesh, program ini sudah sukses lebih dari 20 tahun yang lalu.

Di Indonesia sendiri, HFP sudah mulai diterapkan, terutama di daerah-daerah yang rawan pangan. HFP dapat membantu rumah tangga dan masyarakat untuk memproduksi pangan sepanjang tahun dengan memanfaatkan pekarangan dengan menanam sayuran dan buah kaya zat gizi mikro, yaitu vitamin dan mineral, serta berternak ayam, ikan, dan ternak kecil lainnya.

"Ibu dan anak adalah target utama program HFP. Anak dari keluarga yang menerapkan HFP terbukti mengonsumsi sayuran 1,6 lebih banyak dan memiliki risiko rabun senja lebih rendah dibandingkan dengan anak dari rumah tangga yang tidak memiliki pekarangan yang ditanami," papar Mardewi, Manager Program Nutrisi dari LSM Helen Keller International, salah satu penggagas program HFP di Indonesia.

Sayuran dan buah merupakan elemen penting dalam menu makan sehari-hari guna mendapatkan asupan vitamin dan mineral. Vitamin dan mineral penting untuk kekebalan tubuh, kecerdasan, serta perkembangan fisik.

Sedangkan daging dari ternak berfungsi sebagai sumber protein yang penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel-sel tubuh yang rusak. Protein juga dapat dijadikan sumber energi.

Ahli gizi Dr. Ir. Hadi Riyadi, M.S dari Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Intsitus Pertanian Bogor (IPB) mengatakan, selain untuk memperbaiki gizi, HFP dapat mempermudah keluarga untuk mencapai gizi seimbang.

"Gizi seimbang diperoleh dari susunan hidangan yang terdiri dari beberapa macam makanan yang mengandung energi dan zat-zat gizi cukup," tuturnya.

Hadi menyarankan, tanaman yang cocok untuk ditanam pekarangan antara lain bayam, kacang panjang, sawi, wortel, kangkung, tomat, terong, dan singkong. "Untuk tomat, terong, dan labu usahakan berbuah pada musim kemarau supaya hasilnya bagus," ujarnya.

Sedangkan untuk ternak, ia menyarankan ayam, karena lebih mudah untuk dipelihara. Ayam juga menghasilkan telur yang merupakan sumber nutrisi yang cukup lengkap.

Tanya-Jawab Sensus Pertanian 2013

Apakah Sensus Pertanian itu?
Mendata seluruh usaha pertanian di subsektor tanaman pangan, hortikultura (sayuran, buah-buahan, tanaman hias, dan tanaman obat), perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan, baik pada rumah tangga, perusahaan, maupun pesantren/seminari, lembaga pemasyarakatan, barak militer, dan kelompok usaha bersama.

Kapan?
Petugas sensus akan melakukan pendataan dalam kurun waktu 1 s/d 31 Mei 2013

Mengapa?
Sensus Pertanian 2013 dilaksanakan karena adanya kebutuhan data dasar terkini untuk mengevaluasi kinerja dan menyusun perencanaan pembangunan pertanian Indonesia

Bagaimana?
Petugas sensus akan melakukan pendataan dengan mendatangi seluruh usaha pertanian dan tempat tinggal pelaku usaha pertanian di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Gratis
Petugas sensus tidak memungut biaya apa pun.

Rahasia
Keterangan individu bersifat rahasia dan dilindungi undang-undang.

"Kebenaran Jawaban Anda Membantu Keberhasilan Pembangunan Pertanian"

Data yang dihasilkan:
  1. Luas lahan;
  2. Jenis Irigasi;
  3. Tanaman semusim dan tahunan (luas tanam/jumlah pohon/rumpun);
  4. Peternakan (jumlah ternak menurut kelompok umur, pemakaian pakan, dan parameter mutasi ternak);
  5. Jumlah rumah tangga pertanian menurut subsektor;
  6. rumah tangga yang melakukan pengolahan hasil pertanian.
  7. rumah tangga yang melakukan jasa pertanian;
  8. karakteristik sosial demografi (jenis kelamin, umur, dan kegiatan pertanian yang dilakukan);
  9. Kondisi sosial ekonomi masyarakat di sekitar kawasan hutan

Jumat, 03 Mei 2013

Petani Kopi Tak Bisa Tentukan Harga

Medan. Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang banyak dibudidayakan masyarakat, khususnya di Desa Matiti 1, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan. Dari kopi, seorang petani mampu menyekolahkan anaknya hingga sarjana. Begitupun, petani kopi kerap diombang-ambingkan harga pasar yang turun secara tiba-tiba. "Di sini (Dolok Sanggul-red) sebagian besar masyarakat punya kebun kopi," kata Limhok Simanulang ketika ditemui di ladang kopinya seluas setu hektare
Dikatakan Limhok, tanaman kopi di Desa Matiti yang umumnya berusia 5 - 15 tahun yang lalu ditanam di sekitar lahan bercampur dengan tanaman lain seperti kemenyan. Menurutnya, bertanam kopi bisa menjadi sumber pendapatan selain dari kemenyan.

Bahkan, kopi merupakan sumber mata pencaharian masyarakat yang tidak bisa dianggap sepele. Limhok mencontohkan, dari bertanam kopi dirinya bisa menyekolahkan anaknya hingga sarjana dari salah satu perguruan tinggi di Pematang Siantar.

Namun demikian yang menjadi kendala saat ini adalah harga jual kopi di tingkat petani yang kerapkali mengalami penurunan. Bahkan, kebanyakan masyarakat tidak mengetahui alasan penurunan harga jual kopi. "Kita tidak tahu alasannya kenapa harganya turun terus. Yang jelas, kami tak bisa menolak harga berapapun yang dipatok sama pengumpul," katanya.

Saat ini, kata dia, harga kopi di tingkat petani sebesar Rp 16.000 per kilogram. Harga tersebut cukup rendah dibanding harga setahun lalu yang mencapai Rp 30.000 per kilogram.
(dewaantoro)
Ia menilai, dengan harga Rp 16.000, petani kopi hanya mendapatkan keuntungan kecil. Padahal, untuk bisa memanen membutuhkan waktu 5 bulan dari bakal buah. Selain itu, hama penggerek batang juga menyulitkan petani lantaran serangannya bisa membuat bakal buah dan rantungnya berwarna hitam dan kemudian mengering. "Perawatan kita sederhana saja, jadi produksi juga tidak begitu besar," katanya.
, Kamis (2/5).

Pupuk Cair Enzim BSP-ELF meningkatkan kwantitas dan kwalitas tanaman tomat

Budidaya tanaman tomat di desa Gajah Simpang Empat Karo dengan menggunakan Pupuk Cair Enzim BSP-ELF,....satu batang tomat rata rata mencapai 32-34 tangkai bunga dan buah..satu tangkai bunga/buah antara 8-12 bunga/buah.


Penggunaan Pupuk BSP-ELF pada tanaman pare


Budidaya tanaman pare  telah meningkatkan hasil panen karena memakai pupuk cair enzim BSP-ELF