Kamis, 29 Maret 2012

Berita Umum : Besok Malam, Matikan Lampu Satu Jam!

EARTH HOUR

JAKARTA. Jangan lupa matikan lampu dan alat listrik yang tak diperlukan selama satu jam, Sabtu (1/4/2012) malam, mulai pukul 20.30 - 21.30 WIB. Hal ini sebagai bentuk dukungan perayaan Earth Hour yang diorganisasi oleh WWF Indonesia.

Earth Hour adalah kegiatan mematikan listrik selama satu jam setiap minggu terakhir di bulan Maret guna meningkatkan kesadaran pentingnya penghematan energi dan langkah nyata menangani perubahan iklim. Kegiatan ini pertama kali dirayakan di Sydney, Australia. Sebanyak 2,2 juta warga Sydney mematikan lampu selama satu jam untuk menurunkan emisi gas rumah kaca pada 2007.

Saat ini, lebih dari 100 negara terlibat perayaan Earth Hour. Di Indonesia, perayaan tahun ini adalah yang keempat kali dilakukan. Jumlah kota yang terlibat perayaan juga bertambah dari, 7 kota menjadi 26 kota.

Direktur Program Energi dan Iklim WWF Indonesia Nyoman Iswarayoga mengatakan, Earth Hour di Indonesia menanamkan kesadaran pentingnya hemat energi dan pilihan gaya hidup ramah lingkungan. Jika tahun lalu Earth Hour bertema 60+, setelah satu jam jadikan gaya hidup, maka perayaan Earth Hour kali ini bertema "Ini Aksiku! Mana Aksimu".

"Kita mengajak individu, komunitas, perusahaan dan semua kalangan untuk memiliki gaya hidup hemat energi dan ramah lingkungan," kata Nyoman kepada Kompas.com, Jumat (30/3/2012).

Beberapa komunitas di Jakarta bakal ikut serta merayakan Earth Hour ini di antaranya Koalisi Indonesia Hijau, Bekasi Berkebun, serta Komunitas Ciliwung Condet. Pemerintah Kota Jakarta pun menunjukkan dukungannya melalui pemadaman lampu yang menjadi ikon Jakarta, seperti Monumen Nasional, Bundaran Hotel Indonesia, Balai Kota Provinsi DKI Jakarta, serta Patung Pemuda.

Maka, kini saatnya dukungan masyarakat ditunggu, untuk meramaikan Earth Hour dengan mematikan lampu dan peralatan listrik yang tak perlu. Seluruh masyarakat bisa saling mengomunikasikan tentang perlunya hemat energi dan melanjutkannya menjadi sebuah langkah nyata. Di Jakarta saja, mematikan lampu satu jam bisa menghemat 170 megawatt listrik atau setara 151 ton gas rumah kaca. Jumlah itu bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan di daerah lain yang memerlukan.

Berita Umum : "Seharusnya Atasi Kebocoran Anggaran Bukan Naikkan BBM"

BANDUNG. Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (KM ITB) mengungkapkan kelemahan pemerintahan SBY-Boediono dalam mengatasi membengkaknya subsidi BBM.

Menko Bidang Eksternal KM ITB Dani Ramadhani Pratama mengungkapkan, seharusnya pemerintah memiliki solusi yang cerdas dan simpatik.

"Sebenarnya banyak alternatif lain daripada harus menaikkan BBM. Pemerintah kan ingin hemat anggaran, tapi tiap tahunnya 30 persen anggaran kita bocor. Seharusnya pemerintah benahi kebocoran di internalnya," ungkap Dani di Bandung, Jumat (30/3/2012).

Contohnya, kasus pengemplang pajak Dhana yang hanya segelintir saja dari kebocoran anggaran. Lalu hal kecil lainnya, jika ingin menghemat BBM aparatur pemerintah harusnya menjadi teladan bagi masyarakat dengan tidak memakai kendaraan mewah yang cc-nya besar. Sebab, memakai mobil CC-nya besar akan pakai BBM besar pula.

Lanjut Dani, jika bentuk-bentuk kebocoran negara dibenahi, anggaran misalnya bisa dipakai untuk infrastruktur dan subsidi. Misalnya untuk menyiapkan konversi dari BBM ke gas, sehingga stasiun pengisian gas bisa dibangun di mana-mana.

"BBM memang tidak perlu dinaikan tapi perlu dihemat. Saat ini kita mengalami defisit minyak, konversi BBM ke BBG memang perlu. Dananya itu tergantung bagaimana pemerintah mengatasi kebocoran anggaran, bukan menaikkan harga BBM bersubsidi," pungkasnya.

Peluang Usaha Pertanian : Budidaya Salak Madu










Salak madu menjadi favorit petani

Budidaya salak madu kian marak. Banyak petani melirik varietas baru dari salak pondoh ini karena harganya yang mahal. Tanpa rasa sepet, salak ini memiliki rasanya yang manis. Omzet petani pun berasa manis di kantong, yakni berkisar antara Rp 36 juta hingga Rp 72 juta sekali panen.

Siapapun tentu sudah tidak asing dengan buah salak pondoh yang banyak dihasilkan di daerah Yogyakarta. Tapi mungkin belum banyak yang tahu kalau belakangan daerah ini juga menghasilkan varietas baru buah salak, yakni salak madu.

Salak madu memiliki keunggulan dibandingkan salak lainnya, termasuk salak pondoh. Salak madu yang berasal dari Sleman, Yogyakarta ini memiliki ukuran lebih besar dibandingkan ukuran salak pada umumnya.

Buah ini dinamakan salak madu karena rasanya manis seperti madu. Jadi tidak ada rasa sepet seperti banyak ditemukan pada buah salak pada umumnya. Daging buahnya juga tebal dengan tekstur lembut. Selain itu, kandungan air pada salak ini lebih banyak dari salak biasa.

Karena berbagai kelebihannya itu, harga buah salak ini jauh lebih mahal dari salak biasa. Jika harga salak biasa di tingkat petani hanya Rp 2.000 per kilogram (kg), dan salak pondoh Rp 5.000 per kg, maka harga salak madu mencapai Rp 15.000 per kg. Sementara harga di pasaran sekitar Rp 35.000 per kg- Rp 40.000 per kg.

Homsinum, petani salak madu asal Sleman, Yogyakarta mengklaim, salak madu pertama kali ditemukan orang tuanya bernama Rameli. Varietas baru dari buah salak ini baru ditemukan beberapa tahun silam. "Entah bagaimana ceritanya, tahu-tahu di tengah tanaman salak pondoh orang tua saya ada dua salak yang tumbuh berbeda," ceritanya.

Perbedaannya ada pada ukurannya yang lebih besar dan rasanya juga lebih manis seperti madu. "Salak madu memiliki pasar yang menjanjikan saat ini," ujar Homsinum.

Salak tersebut kemudian dikembangbiakkan dan akhirnya terkenal dengan sebutan salak madu. Saat ini, Homsinum bersama orang tuanya membudidayakan salak madu di lahan seluas dua hektare (ha).

Menurutnya, salak madu bisa dipanen dua kali dalam setahun. Panen raya biasanya terjadi di bulan November dan Maret. Masa panen raya ini berlangsung dua minggu lebih. Saat panen raya, ia bisa memanen 24 kuintal atau 2.400 kg dalam dua minggu.

Dari situ, omzetnya mencapai Rp 36 juta sekali panen, atau Rp 72 juta dalam dua kali panen dalam setahun. Bila tidak sedang panen raya, ia tetap bisa memanen 50 kg dalam dua hari, dengan omzet minimal Rp 12 juta per bulan.

Mansur Mashuri, asal Turi, Sleman, Yogyakarta juga mulai fokus membudidayakan salak madu. Meski pasarnya belum seluas salak pondoh, Mansur sudah memasarkan salak madu ke beberapa wilayah, seperti Malang, Riau, dan Kalimantan. Selain buah, ia juga menjual bibit salak madu, dengan harga Rp 65.000-Rp 100.000 per batang." Omzet saya sekitar Rp 60 juta sekali panen," ujarnya.

Mari panen salak madu asal pasokan air cukup

Salak madu termasuk jenis salak unggul dengan ukuran lebih besar dan rasa yang lebih manis. Karena kelebihannya itu harga salak madu lebih mahal dibandingkan salak lainnya, termasuk salak pondoh. Makanya, banyak petani melirik varietas baru dari buah salak ini.

Apalagi, budidaya salak madu ini tidak begitu sulit. Menurut Homsinum, salah seorang petani salak pondoh asal Yogyakarta, salak madu bisa dikembangbiakkan dengan cara mencangkok dari induk pohon salak madu.

Menurutnya, budidaya salak madu dengan cara mencangkok lebih baik ketimbang budidaya dari biji. Dengan mencangkok dari pohon induknya, maka hasil buah salak madu sama dengan hasil buah induknya.

Menurut Homsinum, salak madu cocok ditanam di daerah pegunungan yang lembap. Dengan banyak mendapatkan air, salak ini akan memiliki buah lebih lebat.

Pencangkokan salak madu dapat dilakukan pada tunas baru yang muncul dari pohon induk. Butuh waktu selama empat bulan setelah dicangkok baru muncul tunas. Lalu tunas tersebut dipotong dan dimasukkan dalam polybag selama dua bulan sebelum ditanam di tanah. Selama di polybag akan terlihat bibit yang memiliki akar kuat dan bisa menjadi bibit unggul. Sementara bibit yang akarnya lemah akan mati. "Biasanya 90% bibit bertahan dan sisanya mati," jelas Homsinum.

Selama masa pembibitan di polybag, sebaiknya perlu diberikan pupuk kandang supaya bisa bertumbuh dengan cepat. Setelah dua bulan, petani dapat memindahkan salak madu dari polybag di lahan dengan jarak tanam sejauh 1,5 meter.

Sebaiknya, salak madu mendapatkan sinar matahari yang cukup dan disiram tiga kali dalam seminggu. Dua tahun setelah ditanam, salak madu sudah bisa mulai panen. Dalam satu tangkai bisa menghasilkan hingga dua kilogram buah salak.

Biasanya sejak menghasilkan bunga sampai matang, membutuhkan waktu selama enam bulan. Dari petani, harga buah salak madu dibanderol mulai dari Rp 15.000, sementara di pasaran harganya bisa melonjak hingga Rp 40.000 per kg.

Mansur Manshuri, petani dan pembibit salak madu lainnya menambahkan, salak madu cocok ditanam di lahan dengan ketinggian 400 meter - 600 meter di atas permukaan laut. Adapun jarak tanam ideal salak madu 2,5 meter.

Dengan jarak itu, setiap pohon bisa menghasilkan buah hingga 5 kg. Sementara di lahan yang luasnya 1.000 meter persegi, sebaiknya ditempatkan minimal lima orang yang tugasnya mengawasi secara rutin perkembangan tanaman, seperti pemberian pupuk kandang, pengairan dan penyiangan.

Salak madu sangat baik ditanam di musim kemarau. Sebab, risiko terserang hama dan penyakit lainnya lebih rendah. "Tapi pastikan tetap mendapat pasokan air yang cukup," ujarnya.
(KONTAN)

Berita Umum : Kesalahan Umum Berhubungan Seksual

KETIKA Anda di tempat tidur bersama pasangan untuk bercinta, sebaiknya hindari beberapa kesalahan umum berikut ini:

1. Tidak mencium
Percaya atau tidak, Anda dan pasangan tidak mencium pasangannya saat berhubungan seksual. Mungkin karena posisinya tidak sesuai untuk mencapai klimaks dan merasa melanggar irama. Namun sangat disarankan mencium pasangan agar menambah gairah.

2. Menggigit sebelum pasangan siap
Ada beberapa pasangan agresif yang menggigit bagian tubuh agar terangsang. Tetapi pastikan dahulu apakah pasangan Anda sepenuhnya senang. Jika tidak bisa menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan.

3. Mengabaikan bagian tubuh lain
Alat kelamin besar, mungkin tidak diragukan lagi. Namun Anda harus memperhatikan bagian lain dari tubuh pasangan, mulai dari lutut, pergelangan tangan, punggung, perut dan zona sensitif seksual lain. Dengan lembut belai bagian tersebut agar mencapai kepuasan.

4. Klimaks terlalu cepat atau lambat
Bagi pria perlu memiliki kontrol baik pada otot-otot untuk memastikan berejakulasi tepat waktu. Jika terlalu cepat atau lambat mungkin saja perasaan pasangan tidak puas. Untuk menghindari hal itu perbanyak waktu foreplay.

5. Tidak memperingatkan pasangan sebelum klimaks
Selama berhubungan seksual, selalu beritahu pasangan saat mencapai klimaks. Jadi pasangan Anda bisa melakukan hal sederhana seperti 'melepaskannya'.

6. Memperlakukan seks seperti hal porno
Secara bijaksana bicarakan kepada pasangan sebelum terlibat pada hubungan intim.

7. Terburu-buru
Jangan terburu-buru melakukan seks dan memperlakukan pasangan dengan kasar. Nikmatilah dan sebaiknya lakukan juga hal sederhana seperti sedikit merintih atau mengatakan sesuatu,"Di bagian ini terasa lebih baik". Selain itu Anda pun bisa mengerang.

Ketahanan Pangan di Tengah Ekstrimitas Iklim

Oleh : Arfanda Siregar.

Sebagai negara yang dilewati oleh khatulistiwa, serta diapit oleh dua
samudera dan dua benua, Indonesia tidak hanya memiliki tanah yang mengandung berbagai zat hara yang bisa menyulap "tongkat" menjadi tanaman.
Indonesia juga terpengaruh oleh ekstrimitas iklim. Sulit, bahkan hampir mustahil memerkirakan pola cuaca yang bakal terjadi di seluruh wilayah Indonesia yang memanjang dari Sabang sampai Merauke. Apalagi di tengah derita bumi yang digempur pemanasan global (global warning) kian lengkaplah perubahan iklim (climate change) di negeri ini.

Salah satu dampak nyata yang mengancam adalah ketahanan pangan. Di tengah ketidakpastian dan perubahan iklim membuat ketahanan pangan negeri ini kian rapuh dihantam oleh berbaga bencana alam yang sangat bergantung dengan perubahan cuaca yang terjadi.

Penurunan Produktivitas

Tahun 2010 lalu menjadi bukti tak terbantahkan ekstrimitas cuaca/iklim telah membuat kalang kabut dunia pertanian. Banjir yang merendam lahan pertanian yang berujung pada kerusakan tanaman dan meningkatnya risiko kekeringan (el nino) maupun kebanjiran (la nina) merupakan pengaruh langsung dari ekstrimitas iklim.

Perubahan iklim yang ekstrem, yang menurunkan hujan sepanjang tahun jelas mengkacaubalaukan prakiraan musim tanam dan panen, sistem distribusi pasokan benih dan hasil panen menjadi kacau balau, hingga menggerus sistem Ketahanan Pangan Nasional.

Seperti beberapa wilayah di Jawa, musim hujan yang ekstrem membuat areal padi menjadi puso (gagal panen). Pada wilayah pesisir perubahan iklim berpengaruh kepada nelayan, saat turun ke laut menjadi terbatas karena besarnya gelombang menyebabkan hasil tangkapan ikan dan hasil laut lain menjadi menyusut.

Sementara itu, di NTB dan NTT pengaruh musim kering yang berubah berpengaruh besar pada produksi pertanian yang ada. Akibat kekeringan membuat petani di daerah tersebut tak mampu menggarap lahannya, terpaksa mencari perkerjaan sampingan sebagai buruh kasar.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) membuktikan di tengah panjangnya musim hujan di tahun 2010, produksi padi hanya 66,68 juta ton gabah kering, jauh dibawah target perkiraan produksi. Produksi kedelai turun 7,13 persen atau turun 69.497 ton dari tahun lalu. Kondisi yang sama menimpa komoditas pertanian lainnya.

Beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa peningkatan suhu udara di atmosfer sebesar 5ºC selalu diikuti oleh penurunan produksi jagung sebesar 40 persen dan kedelai sebesar 10-30 persen. Sementara itu, peningkatan suhu 1-3ºC dari kondisi saat ini menurunkan hasil padi sebesar 6,1-40,2 persen. Pengaruh ini juga terlihat pada tanaman kacang-kacangan yang mengindikasikan kaitan antara penurunan curah hujan sebesar 10-40 persen dari kondisi normal dengan penurunan produksi sebesar 2,5-15 persen. Data lainnya terkait dengan cekaman kekeringan memberikan informasi bahwa el nino yang terjadi pada tahun 1997 dan 2003 menyebabkan menurunnya hasil padi sebesar 2-3 persen. Penurunan tersebut dapat menjadi lebih ekstrem apabila el nino dibarengi dengan peningkatan suhu udara.

Perlu Strategi

Pepatah terkenal mengatakan bahwa "iklim tidak mengenal tapal batas". Hal itu berarti mengendalikan cuaca bukan pekerjaan mudah, hampir mustahil dilakukan. Sampai saat ini, kemampuan manusia mengendalikan iklim masih sangat minim. Iklim merupakan komponen ekosistem dan faktor produksi yang sangat dinamik dan sulit dikendalikan dan diduga. Manusia hanya mampu mengantisipasi dengan meminimalkan dampak buruk ketidakpastian iklim.

Padahal, keberhasilan ketahanan pangan sangat bergantung dari kondisi cuaca. Bagaimana mungkin panen terjadi kalau hujan terus menerus membombardir sawah. Kegagalan panen tidak melulu disebabkan oleh kealpaan petani, iklim yang tak bersahabat sering kali meluluhlantakkan jerih payah petani.

Oleh sebab itu, langkah-langkah strategis perlu dilakukan demi menyelamatkan ketahanan pangan.

Pertama, diversifikasi pangan merupakan aspek yang sangat penting dalam ketahanan pangan. Tidak menggantungkan diri kepada makanan pokok yang rentan terhadap pengaruh cuaca dapat dilakukan dengan melakukan penganekaragaman pangan (diversifikasi konsumsi pangan) merupakan salah satu aspek penting dalam ketahanan pangan.

Kita pasti menyepakati bahwa padi merupakan komoditas yang lekang di panas dan layu di hujan. Melakukan terobosan dengan beralih memakan makanan pokok yang tahan terhadap segala cuaca, seperti singkong, pisang, dan sagu harus segera dimulai.

Kedua, mengembangkan usaha tani komoditas unggulan sebagai "core of business" serta mengembangkan usaha tani komoditas lainnya sebagai usaha pelengkap untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya alam, modal, dan tenaga kerja keluarga serta memperkecil terjadinya resiko kegagalan usaha. Contoh bentuk komoditas unggulan ini adalah Jagung Agropolitan di Provinsi Gorontalo, Padi di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Provinsi Sulawesi Utara.

Ketiga, pemanfaatan air hujan secara efisien melalui pemanenan air hujan (rain water harvesting) dan air banjir (flood water harvesting). Alih teknologi pemanenan air, seperti pembuatan embung dan dam parit harus segera dilakukan kepada petani kita yang masih tradisionil.

Keempat, sadar lingkungan ketika bertani. Banyak tingkah laku petani kita yang tidak bersahabat dengan alam, seperti membenamkan jerami atau bahan organik mentah ke dalam tanah tergenang (emisi gas CH4) dan menempatkan pupuk urea dalam keadaan teroksidasi (emisi gas N2O) dan memilih varietas padi yang mempunyai emisi kimia tinggi. Kebiasaan buruk bertani tanpa pengetahuan malah menjadi penyebab penipisan ozon yang memicu perubahan iklim.

Kelima, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) oleh petani, antara lain berupa perangkat lunak (software) Sistem Informasi Iklim yang berisi database iklim yang berkelanjutan. Database iklim harus selalu diperbaharui. Setiap perubahan iklim yang terjadi sepanjang waktu harus terdokumentasi agar dapat dimanfaatkan untuk berbagai analisis iklim yang umumnya membutuhkan data seri dalam periode tertentu. Karenanya, pengayaan dan pemutakhiran data iklim yang didukung oleh sistem pengamatan harus berkelanjutan dilakukan.

Pembuatan Sistem Informasi Iklim tersebut juga harus mampu mengakomodasi interaksi antar unsur, kondisi iklim suatu lokasi yang saling berkorelasi dengan lokasi lainnya, baik skala lokal (meso) dan regional maupun global (makro). Untuk menghasilkan sistem informasi iklim dan analisis risiko iklim yang efektif dan akurat dibutuhkan data iklim dari berbagai stasiun pengamatan iklim yang saling melengkapi dan bersifat sinergis.

Agar dapat mengejawantahkan strategi tersebut dibutuhkan komitmen pemerintah mengalokasikan dana yang lebih besar kepada dunia pertanian. Dana tersebut, bukan saja digunakan untuk mengurangi dampak perubahan iklim yang tak menentu, tapi juga digunakan untuk dana penelitian perubahan iklim. Bagaimanapun keberhasilan ketahanan pangan tak dapat dipisahkan dari kesuksesan lembaga penelitian membuat terobosan-terobosan baru yang mampu melepaskan berbagai persoalan yang mengancam kesuksesan program ketahanan pangan kita, terutama dari ancaman iklim yang ekstrem itu. Semoga.

Penulis Dosen Politeknik Negeri Medan

Dongkrak Produksi, Petani Perlu Remajakan Tanaman Kopi

Sidikalang. Peremajaan tanaman kopi sudah selayaknya dilakukan di Kabupaten Dairi, mengingat tanaman kopi masyarakat saat ini sudah memasuki masa tua, sehingga produksi kopi yang dihasilkan menurun setiap tahunnya. “Dengan adanya peremajaan produksi kopi dari Kabupaten Dairi bisa meningkat lagi,” kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Dairi Agus Bukka didampingi Kabid Perkebunan Theresia Panggabean,kepada, Kamis (29/3) di kantornya.

Bukka mengatakan, penurunan produksi kopi di Kabupaten Dairi secara umum disebabkan minimnya peremajaan yang dilakukan para petani kopi di daerah ini. Untuk kopi arabika misalnya, idealnya petani sudah harus melakukan peremajaan maksimal tanaman berumur 10 tahun. “Tetapi, kita lihat di lahan petani, tanaman yang berumur sepuluh sampai lima belas tahun masih saja dipertahankan sehingga tidak produktif lagi,” sebutnya.

Di samping itu, pihaknya juga mengakui hal mendasar penurunan produksi kopi tersebut juga diakibatkan keterpurukan ekonomi yang dialami masyarakat saat ini. Misalnya, untuk pemupukan di mana petani sangat sedikit yang mampu melakukan pemupukan karena kesulitan ekonomi mereka sehingga tidak dapat meningkatkan hasil panen. “Saya yakin jika tanaman itu mendapatkan pupuk yang cukup produksi akan meningkat,” ujarnya.

Sementara mengenai, sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA), Bukka mengaku tidak ada kendala bahkan sangat mendukung. “Sebenarnya pemerintah Kabupaten Dairi telah merencanakan pembukaan perkebunan kopi di Kecamatan Parbuluan seluas 2.000 hektare, namun karena areal pembukaan lain (APL) yang sudah ditetapkan sebelumnya hingga kini belum jelas dari Kementerian Kehutanan maka saat ini belum dapat kita kembangkan,” akunya.

Tetapi, lanjut dia, melalui usulan dalam musrenbang kabupaten baru-baru ini, kemungkinan besar pada tahun 2013 mendatang pihaknya mendapat dana bantuan daerah bawaan (DBD) untuk membantu masyarakat meningkatkan taraf hidup melalui bantuan penerbitan sertifikat tanah sebanyak tiga ratus persil (bidang) khususnya bagi masyarakat ekonomi lemah (miskin).

Dengan demikian diharapkan, masyarakat dapat mempergunakan sertifikat tanah tersebut untuk meminjam uang ke bank demi pengembangan pertanian ataupun usaha mereka.

Untuk itulah, pada tahun 2012 ini Dinas Kehutanan Dairi melalui dana APBD akan memberikan bantuan bibit kopi khususnya jenis arabika kepada petani sebanyak 15 ribu batang guna membantu petani. Selain itu, pihaknya tetap menyosialisasikan kepada masyarakat untuk peremajaan tersebut sehingga dapat mendongkrak hasil panen.

Berdasarkan data yang didapat MedanBisnis dari Kabid Perkebunan Theresia Panggabean dari data tahun 2011 lalu disebutkan, luas areal tanaman kopi robusta di Dairi mencapai 8.495 hektare, arabika 10.411 hektare. Sedangkan produksi untuk kopi robusta sebanyak 2.861 ton per tahun, arabika 10.733,2 ton per tahun.

“Kecamatan sebagai penghasil ataupun areal terluas tanaman kopi robusta dan arabika ada di Kecamatan Sumbul dan Kecamatan Silima Pungga-Pungga, sedangkan untuk kopi arabika terluas dan penghasil terbesar adalah Kecamatan Sumbul dan Kecamatan Parbuluan,” jelasnya.

Pertanian Perkotaan Bangun Kemandirian Masyarakat Kota

Medan. Masyarakat perkotaan harus mampu memanfaatkan lahan seberapa pun sempitnya sebagai lahan pertanaman pertanian untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Dengan pertanian model tersebut, masyarakat perkotaan dapat membangun kemandirian khususnya dalam pemenuhan pangan. Hal tersebut mengemuka dalam acara bimbingan teknis pertanian pekarangan yang dilaksanakan di lahan milik Kelompok Petani Cempaka Indah di Jalan Bunga Cempaka, Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang. Acara tersebut dipandu oleh Forum Komunikasi Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian Kabupaten Langkat (THL - TBPP).

Menurut Ketua Forum Komunikasi THL - TBPP, Haminnudin Nasution, dengan pemanfaatan pekarangan di wilayah perkotaan yang semakin sempit dapat membantu masyarakat untuk memaksimalkan potensinya dalam pertanian. Ini dimungkinkan karena kultur masyarakat Indonesia pada umumnya yang agraris dan tingkat kesuburan tanah. "Lagipula dengan pertanian, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan akan komoditas pertanian misalnya sayuran," katanya, Kamis (29/3).

Karena itu, lanjut Haminnudin, masyarakat perkotaan yang mencoba untuk memanfaatkan lahan yang kian sempit pantas untuk diberi dukungan pendampingan agar pertanian yang diusahakannya dapat berkembang dengan baik.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Cempaka Indah, Tanjung Simanjuntak mengatakan, ide pemanfaatan lahan pekarangan untuk pertanian karena dorongan dari salah satu tokoh masyarakat sekitar yakni Arifin Siahaan yang mana telah membuktikan bahwa pengembangan pertanian sangat memungkinkan untuk dilakukan di lahan pekarangan.

Dengan pemanfaatan lahan pekarangan menurutnya dapat membantu masyarakat perkotaan yang mana berlatar belakang sangat beragam dapat berkumpul demi mengembangkan pertanian. Di lahan sekitar 2,5 rante, dikatakannya saat ini telah disiapkan bibit jeruk nipis, cabai, bayam, sawi dan tomat yang diharapkan dapat membantunya dalam memenuhi kebutuhannya.

Dikatakan bahwa tanaman sayur merupakan pertanian yang mudah dikembangkan dan menghasilkan keuntungan ekonomi khususnya bagi anggota kelompok. "Tahap pertama untuk memenuhi kebutuhan anggota, kemudian untuk masyarakat sekitar," katanya.

Ia menjelaskan, Kelompok Tani Cempaka Indah yang berdiri pada 29 Februari 2012 dan beranggotakan 20 orang dengan latar belakang beragam ini yakin bahwa dengan pertanian pekarangan akan sangat membantu perekonomian masyarakat. Selain itu, di lokasi tersebut dapat dijadikan tempat pendidikan pertanian bagi masyarakat perkotaan yang mulai tidak mengenal sistem dan pola bertani. "Manfaatkan lahan pekarangan untuk pertanian, itu akan lebih punya arti daripada dibiarkan sama sekali," ujarnya.

Berita Pertanian : Sumbawa Barat targetkan produksi jagung 48.000 ton















Mataram
. Dinas Kehutanan Perkebunan dan Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, menargetkan produksi jagung pada musim panen 2012 sebanyak 48.000 ton.

Dinas Kehutanan Perkebunan dan Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Ir Muslimin mengatakan, luas tanaman jagung pada 2012 tercatat 6.530 hektare, sementara luas panen 6.125 hektare.

"Angka sementara produksi jagung di Kabupaten Sumbawa Barat mencapai 7,8 ton per hektare. Kami menargetkan produksi jagung pada 2012 mencapai 48.000 ton," katanya, Jumat.

Ia mengatakan, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB telah melakukan uji coba pengembangan jagung dengan sistem tumpang sari tumpang gilir dengan tanaman jagung, kacang hijau, dan kacang tanah.

Uji coba tersebut dilakukan melalui kerja sama dengan Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan (BP4K) Kabupaten Sumbawa Barat.

Menurut dia, uji coba tersebut melibatkan kelompok tani Cempaka Desa Senayan, Kecamatan Poto Tano. Di lokasi tersebut telah dilakukan panen raya oleh Wakil Gubernur NTB Badrul Munir.

Muslimin mengakui hingga kini yang menjadi kendala adalah masalah pemasaran yang berdampak terhadap relatif rendahnya harga jagung di daerah ini.

Harga komooditas pertanian tersebut saat ini hanya Rp1.700 hingga Rp2.200 per kilogram jagung pipilan.

"Harga jagung di Sumbawa Barat saat ini masih relatif rendah, yakni paling tinggi hanya Rp2.200 per kilogram pada saat panen raya. Kita mengharapkan harga jagung bisa mencapai Rp2.600 per kilogram agar bisa untung," ujarnya.

Karena itu, kata Muslimin, diperlukan teknologi pascapenen yang terintegrasi. Dengan cara ini jagung tidak langsung dijula pada saat panen, tetapui menunggu harga lebih tinggi.

"Karenanya pada saat rapat koordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian saya sering menyampaikan agar memanfaatkan dana talangan untuk menstabulkan harga, seperti pada gabah. Kalau dana taklangan tersebut tersedia, maka petani tidak langsung menjual hasil panennya," ujarnya.

Muslimin mengharapkan dana talangan tersebut juga bisa diarahkan untuk menstabilkan harga jagung agar para petani tidak langusng menjual hasil panennya pada saat harga murah.(ant)

Kenaikan BBM berdampak besar pada UMKM makanan

Jakarta. Anggota Komisi XI DPR RI Arif Budimanta mengatakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), khususnya industri makanan, merupakan sektor yang paling terpengaruh oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

"Ada beberapa sektor UMKM yang akan terkena dampak dari kenaikan BBM. Namun, yang paling terpengaruh pertama kali adalah sektor industri makanan," kata Arif seusai acara `Paparan Strategis CIDES: Dampak Kenaikan Harga BBM pada Sektor UKM di Indonesia` di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, UMKM yang bergerak dalam industri makanan dapat menjadi sektor yang terkena dampak paling besar karena biaya produksinya bisa bertambah sekitar 15 hingga 20 persen ketika harga BBM dinaikkan.

"Selain itu, ada juga dampak lanjutannya, yaitu harga makanan pun ikut naik, karena di dalamnya termasuk ongkos delivery (antar) yang ikut terpengaruh oleh kenaikan harga BBM," kata Arif.

Selain industri makanan, lanjut dia, jasa transportasi merupakan sektor UMKM kedua yang diperkirakan akan terkena dampak kenaikan tersebut.

"Jasa transportasi akan jadi sektor UMKM kedua yang terkena dampak kenaikan BBM, karena bahan bakar merupakan komponen utama dalam biaya produksi sektor tersebut. Sehingga, diperkirakan dampak kenaikan harga sekitar 30 sampai 40 persen terhadap biaya produksi," katanya.

Arif mengungkapkan bahwa secara keseluruhan, kenaikan harga BBM pasti akan mendorong biaya produksi, termasuk biaya pengangkutan.

"Untuk UMKM yang memiliki modal pas-pasan, maka kemungkinan akan mengalami gangguan dalam proses produksinya. Tak hanya itu, kebangkrutan pun juga akan ikut mengancam," katanya.

Arif menambahkan, adanya gangguan dalam proses produksi atau ancaman kebangkrutan akan dapat mengakibatkan terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara besar-besaran dan akhirnya menimbulkan masalah sosial lain yang jauh lebih kompleks.(ant)

Ongkos Produksi Pertanian Kian Mahal bila BBM Naik

Jakarta. Anggota Komisi IV DPR RI Rofi Munawar meyakini kenaikkan harga BBM bakal berdampak pula pada naiknya ongkos produksi pertanian yang memberatkan para petani. "Buruh tani di sejumlah tempat di Kabupaten Bandung saja sudah mulai menaikkan tarif atau upah harian mereka menyusul kenaikan harga kebutuhan pokok dan rencana kenaikan harga BBM," ujarnya di Jakarta, Rabu (28/3).

Apalagi pada saat panen raya seperti sekarang ini, menurut dia, petani juga akan membutuhkan sarana transportasi untuk mengangkut gabahnya ke pasar, yang otomatis seluruh kenaikan biaya transportasi juga akan dibebankan kepada petani itu.

Sebelum kenaikan harga BBM, ia menambahkan, biaya produksi per petani mencapai rata-rata Rp5 juta dengan estimasi 1 hektare menghasilkan 7 ton gabah. Biaya tersebut belum termasuk transportasi dan upah buruh tani yang turut naik rata-rata 15-20 persen pada saat ini. "Kita tidak dapat membohongi diri sendiri, kenaikan harga BBM akan membuat petani ‘berteriak’ walaupun pemerintah akan memberikan kompensasi berupa bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM)," ujarnya.

Menurut Rofi, pada dasarnya seluruh petani dan juga nelayan akan lebih memilih tidak dinaikkan BBM dibandingkan diberi BLSM oleh pemerintah.

Lebih lanjut Rofi mengatakan keyakinannya bahwa jumlah masyarakat miskin akan semakin bertambah akibat kenaikan BBM. Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat penduduk miskin di Indonesia sudah mencapai 4,1 juta kepala keluarga dan jika ditotal jumlahnya bisa mencapai 16,4 juta jiwa.

Menurut BPS, definisi penduduk miskin adalah mereka yang hanya berpenghasilan Rp233 ribu per bulan, atau Rp7.000 per hari. "Pemerintah mengatakan bahwa jumlah penduduk miskin menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Padahal pemerintah hanya menghitung keluarga berdasarkan jumlah penghasilan yang di bawah Rp7.000 per hari," ujarnya.

Setelah harga BBM dinaikkan dan ada dampak lanjutan berupa kenaikan berbagai bahan pokok, maka masyarakat yang berpendapatan Rp10 ribu ke bawah akan mudah tergelincir kepada kemiskinan. Karenanya, ia menyesalkan sikap pemerintah yang tetap bergeming tidak mau mengubah keputusannya menaikkan harga BBM di tengah berbagai pilihan solutif yang ditawarkan berbagai pihak.

"Berbagai masukan telah disampaikan kepada pemerintah. Namun sejauh ini pemerintah selalu bertahan dengan pendapatnya. Padahal ada jutaan petani dan nelayan miskin yang semakin menderita jika kebijakan ini jadi diberlakukan," ujarnya. (ant)

Pengawasan Penggunaan Pestisida dan Fungsida Harus Diperketat

Medan. Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Karo selain harus memberikan pengawasan terhadap formulasi pengendali hama dan jamur (pestisida dan fungsida) yang beredar di Karo juga harus memberikan pengetahuan terhadap penggunaan formulasi tersebut. Mengingat jumlah formulasi pengendali hama dan jamur yang beredar di Karo mencapai 2.628 merek dan jenis, sehingga perlu pengawasan ekstra agar tidak merugikan petani dalam merawat tanamannya. “Pengawasan dan memberikan pengetahuan terhadap penggunaan formulasi insektisida dan fungisida terhadap petani sangat penting mengingat lebih dari 75 persen mata pencaharian masyarakat Karo adalah bertani,” kata Kepala Dinas Pertanian Karo, Agustoni Tarigan dalam sambutannya pada acara Peluncuran Varian terbaru pengendali hama yang diluncurkan PT Royal Agro Indonesia (RAI) di Merek, Kabupaten Karo, Selasa (27/3).

Dikatakannya, selain bercocok tanam padi, lanjutnya, lebih dari sepuluh jenis tanaman buah dan sayur di Kabupaten Karo yang ditanam petani memungkinkan penggunaan insektisida dan fungisida cukup besar. “Jadi, jangan sampai penggunaan formulasi yang salah menyebabkan produksi petani mengalami penurunan bahkan mendapat kerugian. Hal ini akan menurunkan tingkat produksi rata-rata kabupaten/kota khususnya Karo,” lanjutnya.

Untuk itu, lanjut Agustoni, pihaknya menyarankan petani agar tidak melakukan pencampuran insektisida antara yang satu dengan yang lainnya karena dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman.

Sementara Head of Development and Registration Asia Pasific and Africa, Peter Chamers didampingi CEO PT RAI Guntur Sinaga menyatakan bahwa pihaknya selain siap dalam ketersediaan pasokan juga mampu memberikan pengetahuan di lapangan tentang tatacara penggunaan formulasi insektisida dan fungisida. Sehingga petani yang menggunakan formulasi tersebut tidak salah dan mengakibatkan kerugian terhadap petani itu sendiri.

Karena, lanjutnya, visi dan misi perusahaan adalah maju bersama dengan petani dalam memberikan kontribusi produksi maupun keuntungan terhadap petani khususnya di Indonesia. “Dalam hal ini PT Royal Agro Indonesia merupakan perusahaan multinasional berbasis di Eropa yang bergerak di bidang pertanian, khususnya produsen dan pemasaran pestisida pertanian,” jelasnya.

Perusahaan ini kata Guntur sudah berdiri lebih dari 60 tahun dan memiliki cabang 120 cabang di 120 negara di seluruh dunia. Dalam hal ini, lanjutnya, lebih dari 50 produk telah terdaftar di Kementerian Pertanian seperti fungisida, insektisida, herbisida dan akarisida. “RAI merupakan perusahaan nomor tujuh terbesar di dunia dalam memproduksi obat-obatan khususnya di pertanian dan menghasilkan market share mencapai Rp20 triliun per tahun dengan pangsa pasar di dunia sebesar lima persen,” lanjutnya.

“Mengapa kita berani berinvestasi di Asia Pasifik hal ini dikarenakan China, Indonesia dan India tingkat pertumbuhan pertaniannya mencapai 6 hingga 7 persen dibandingkan negara lainnya yang hanya sekitar 3 sampai 5 persen,” ujar Peter.

Dalam hal ini Sales Director Area Sumatera dan Kalimantan, Charles Butarbutar didampingi H Suparno menyatakan bahwa di Indonesia PT RAI telah membangun 5 gudang dan armada di lima daerah. “Ke depan pihaknya akan membangun riset center sebagai pengembangan pengetahuan tentang unsur-unsur tanaman di Indonesia,” ujarnya.

Meski 50 varian yang telah terdaftar di Dinas Pertanian, lanjutnya, saat ini varian yang beredar di pasar baru 15 dan akan terus bertambah sampai 50 varian yang terdaftar. “Pada musim ke dua bulan Juni dan Juli varian yang beredar akan dilengkapi mencapai 35 varian dan sampai dengan September baru dipaskan menjadi 50 varian,” ujarnya.

Pupuk Organik Sunvit Meningkatkan Hasil Produksi Bunga Dahlia
























Pemakaian Pupuk NPK Organik Sunvit pada tanaman bunga dahlia di Berastagi Karo mampu meningkatkan hasil produksi bunga mencapai 70 persen dan juga meningkatkan kualitas bunga dahlia tersebut. Hal ini diyakinkan oleh pekerja yang ikut memanen bunga dahlia tersebut, "Mantap kali bang, biasanya kami panen dari jam 08.00 pagi sampai jam 03.00 sore, ini semenjak bibi ini pakai pupuk sunvit, kami panen jam 08.00 pagi sampai jam 06.00 sore itupun belum selesai".

Manfaat Dolomit Bagi Tanaman












Dolomit adalah pupuk yang memiliki kandungan hara Kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO) tinggidan sangat bermanfaat untuk pengapuran tanah masam dan dan juga srbagai pupuk bagi tanah dan tanaman yang berfungsi menyuplai unsur Kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO) untuk kebutuhan tanaman.

Kebanyakan petani hanya mengetahui fungsi dolomit adalah untuk menetralkan pH tanah dan tidak mengetahui fungsi lain dari dolomit adalah sebagai pupuk bagi tanaman. Seperti yang dikatakan di atas bahwa dolomit mengandung unsur hara Mg dan Ca yang juga dibutuhkan oleh tanaman dengan beberapa manfaatnya sehingga jika kekurangan kedua hara tersebut akan mengakibatkan beberapa efek bagi tanaman. Sehingga pemberian dolomit pada tanaman akan mengatasi kekurangan unsur hara Ca dan Mg tersebut.

Secara keseluruhan manfaat dolomit yang mengandung hara Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg) adalah :

  • Mengoreksi keasaman tanah agar sesuai dengan pH yang diperlukan tanaman
  • Menetralisir kejenuhan zat - zat yang meracuni tanah, tanaman, bilamana zat tersebut berlebihan seperti zat Al (alumunium), Fe (zat besi), Cu (Tembaga)
  • Meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyerapan zat - zat hara yang sudah ada dalam tanah baik yang berasal dari bahan organik maupun pemberian pupuk lainnya seperti Urea, TSP dan Kcl
  • Menjaga tingkat ketersediaan unsur hara mikro sesuai kebutuhan tanaman. Artinya dengan Kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO) yang cukup unsur mikropun memadai
  • Memperbaiki porositas tanah, struktur serta aerasi tanah sekaligus bermanfaat bagi mikrobiologi dan kimiawi tanah sehingga tanah menjadi gembur, sirkulasi udara dalam tanah lancar dan menjadikan akar semai bebas bergerak menghisap unsur hara dari tanah
  • Aktifator berbagai jenis enzim tanaman, merangsang pembentukan senyawa lemak dan minyak, serta karbohidrat
  • Membantu translokasi pati dan distribusi phospor didalam tubuh tanaman
  • Unsur pembentuk warna daun (Klorofil), sehingga tercipta hijau daun yang sempurna

Gejala kekurangan Kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO) :

  • Pada tanaman penghasil biji-bijian akan menghasilkan biji lemah, keriput, dan kempes tidak berisi
  • Kuncup bunga dan buah busuk dan akhirnya akan gugur
  • Matinya titik tumbuh pada pucuk dan akar tanaman
  • Tepi daun muda mengalami klorosis lalu menjalar ketulang daun, kuncup tanaman atau tunas muda mati
  • Pada daun tua tampak bercak coklat, lalu menguning, mengering lalu mati

Dampak dan kerugian kekurangan Kalsium dan Magnesium :

  • Kekurangan Kalsium dan Magnesium dalam tanah, menjadikan tanah bereaksi masam, mengakibatkan unsur hara lain seperti Phospor dan Kalium terikat sehingga tak terserap oleh tanaman dengan maksimal, pempukan yang diberikan kurang efektif dan tidak efisien. produktifitas tanaman menurun rendah dengan mutu hasil kurang baik. secara ekonomis merugikan karena pendapatan rendah.
  • Kekurangan Kalsium dan Magnesium akan menaikkan unsur Al (Alumunium), Fe (zat besi), Mn (mangan), Zn (sen) dan Cu (tembaga), unsur tersebut dalam jumlah berlebihan akan menjadi racun bagi tanah, mengganggu tanaman, kolam dan tambak
  • Denutrisi pada tanaman mengakibatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit menjadi rendah, tanaman mudah terserang hama dan penyakit, demikian pula dengan udang, ikan dan rumput laut yang berada pada tanah yang kekurangan Kalsium dan Magnesium

Selasa, 27 Maret 2012

Bertanam bengkuang lebih menguntungkan daripada jagung











Waykanan Lampung
. Sejumlah petani di Kabupaten Waykanan, Provinsi Lampung, menyebutkan penghasilan mereka dengan menanam bengkuang lebih menguntungkan daripada bertanam jagung.

"Dari seperempat hektar lahan selama empat bulan, sekitar Rp8 juta yang saya dapatkan dari menanam bengkuang. Jika bertanam jagung, dari lahan seluas itu paling hanya mendapatkan Rp3juta," kata Paiman, warga Dusun Semarang Kampung Baktinegara Kecamatan Baradatu Waykanan, sekitar 200 km sebelah utara Kota Bandarlampung, Senin.

Satu tanaman mampu menghasilkan dua buah bengkuang dalam sekali panen, dan setiap enam buah bisa dijual seharga Rp1.500.

"Harga tersebut paling minimal," kata dia lagi.

Sementara untuk penjualan buah yang memiliki rasa manis dan mengandung banyak air itu, ia mengaku tidak kesulitan.

"Sangat gampang menjualnya, jika ditanam sekarang panennya di musim kemarau, cepat sekali habis," ujar Paiman menjelaskan.

Menurut dia, setiap tahun ia selalu menanam tumbuhan menjalar yang menghasilkan buah berumbi putih dan kulitnya mudah dikupas itu.

"Bertanam bengkuang sudah lama karena menguntungkan,"kata dia.

Ia menjelaskan, harga bibit bengkuang per kilogram Rp50 ribu. Untuk lahan seluas seperempat hektar, dibutuhkan 17 kilogram bibit bengkuang seharga Rp850 ribu.

Adapun cara merawat tanaman tersebut, kata dia menambahkan, juga tidak susah sehubungan hanya membutuhkan sekali pemupukan saja.

"Saya biasa menggunakan pupuk kandang saja, jadi lebih maksimal mendapatkan keuntungan," kata dia.

Meski demikian, katanya lagi, bengkuang juga bisa dipupuk dengan pupuk kimia, tetapi menggunakan pupuk kandang hasilnya lebih bagus.

Proses Pertanian di Sumut Kurang Menguntungkan Petani

Medan. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara Brilian Moktar mengatakan, proses pertanian di daerah ini dinilai kurang menguntungkan karena aturan yang tidak berpihak untuk petani.
"Lebih menguntungkan menjadi pedagang beras dari pada menjadi petani," katanya di Medan, Senin (26/3).

Menurut Brilian, kurang beruntungnya petani itu dapat dilihat dari jumlah penghasilan yang didapatkan selama proses bercocok tanam yang berlangsung hingga enam bulan.

Untuk biaya bercocok tanam untuk satu hektare sawah, petani harus mengeluarkan biaya mencapai Rp 1,2 juta ditambah biaya pengolahan tanah sekitar Rp 800.000. Setelah padi ditanam, petani harus menyiapkan dana pupuk dan racun hama yang mencapai Rp1 juta dan penyiraman racun rumput sekitar Rp 500.000 untuk satu hektare sawah tersebut. "Untuk proses tanam awal saja, petani harus menyiapkan dana Rp3,5 juta," katanya.

Kemudian, kata dia, jika dalam satu hektare mampu menghasilkan empat ton gabah yang dihargai Rp 3.000 per kg, petani hanya dapat Rp 12 juta. Setelah itu, petani harus mengeluarkan lagi biaya panen sebesar 20% dari jumlah panen sekitar Rp 1,2 juta sehingga yang diterima petani menjadi Rp 10,8 juta.

Dikurangi lagi dengan biaya bercocok tanam sebesar Rp 3,5 juta yang telah dikeluarkan sejak awal, berarti yang diterima petani hanya Rp7,3 juta untuk satu hektare sawah.

Jika jumlah tersebut dibagi enam bulan selama proses bercocok tanam, kalangan petani tersebut hanya mendapatkan keuntungan sekitar Rp1,2 juta. "Lain lagi kalau lahannya disewa, apalah yang bisa didapatkan petani," kata Bendahara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut itu.

Karena itu, tidak mengherankan jika banyak petani yang mengalihfungsikan lahannya menjadi perkebunan, seperti sawit dan karet. "Kalau kebun sawit, tanpa capek-capek dan biaya perawatan, bisa mendapatkan keuntungan minimal Rp1,5 juta per hektare," kata anggota Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Sumut itu.

Ia mengatakan, kondisi kurang menguntungkan jika dialami petani yang memproduksi beras unggulan "Kuku Balam" yang hanya dibeli dengan harga Rp 4.250 per kg. Di pasaran, harga beras tersebut diperjualbelikan sekitar Rp 10.000 per kg sehingga tetap kurang memberikan manfaat lebih bagi petani.

Kalau begitu, sangat wajar banyak petani yang kecewa karena harganya yang sangat tidak berpihak. "Lebih enak menjadi pedagang saja. Tanpa capek-capek, bisa dapat untung besar," katanya. (ant)

Berita Umum : Pemerintah Salah Hitung Besaran Subsidi BBM?

JAKARTA. Rencana pemerintah untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dianggap salah perhitungan. Pasalnya, melihat realisasi subsidi BBM 2011 lalu, pemerintah sebenarnya hanya memerlukan subsidi BBM sebesar Rp148 triliun per tahun.

"Pemerintah mengajukan kenaikan harga BBM menjadi Rp6.000 per liter sehingga besaran subsidi BBM dan LPG yang ditanggung pemerintah sebesar Rp137,4 triliun. Sementara kalau harga BBM subsidi tetap di Rp4.500 per liter, pemerintah menanggung subsidi sebesar Rp178,6 triliun," ungkap Pengamat Ekonomi dari EC-Think Iman Sugema di kantornya, kawasan Kebayoran, Jakarta, Selasa (27/3/2012)

Iman menjelaskan, tahun ini, pemerintah beranggapan kenaikan harga minyak mentah (ICP) dari perkiraan sekira USD90 per barel menjadi USD105 per barel menjadi alasan kenaikan harga BBM subsidi tak terelakkan lagi, sehingga untuk menambal APBN, pemerintah kekurangan dana Rp41,2 triliun.

Padahal, dalam paparan Iman, jika dibandingkan dengan realisasi subsidi BBM tahun lalu hanya sekira Rp164,7 triliun. "Tahun lalu, realisasi 2011, subsidi BBM sebesar Rp164,7 triliun dengan kuota BBM subsidi sebesar 41,7 juta kiloliter, dan realisasi ICP USD111 per barel. Padahal di APBN-P 2011 lalu, asumsi ICP hanya USD95 per barel," lanjut dia.

Dengan perhitungan ini, Iman menjelaskan bahwa dengan harga ICP yang di atas asumsi tahun lalu (USD111 dari asumsi USD95 per barel), pemerintah masih bisa menanggung subsidi BBM tanpa menaikkan harga.

"Bahkan kalau dari hitung-hitungan ini, besaran subsidi hanya sebesar Rp148 triliun dan bukan Rp178 triliun yang diajukan pemerintah. Bahkan jika kuota BBM subsidi mencapai 43 juta kiloliter dan harga ICP mencapai USD120 per barel dan bukan USD105 per barel," tambah dia.

Angka ini, bukan sekedar hitung-hitungan tidak berdasar, karena dia membandingkan realisasi 2011 dengan 2012. Saat ini, angka tersebut sedang diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Jadi pemerintah sebenarnya masih bisa tidak menaikkan BBM subsidi, meskipun mungkin resiko fiskalnya besar. Tetapi APBN jebol bukan karena ICP, tetapi karena salah hitung dan banyak komponen pengeluaran yang membengkak," tandas Iman.

Berita Pertanian : Harga Cabai Rawit Merah di Solo Melambung Tinggi

SOLO. Kendati seminggu lalu sempat turun sekira Rp11 ribu per kilogram (kg), harga cabai rawit merah di kota Solo dan sekitarnya dalam dua hari ini tiba-tiba melambung tinggi.

Jika saat turun sempat berada pada kisaran harga Rp24 ribu per kg, saat ini melambung menjadi Rp38 ribu, bahkan sampai pada konsumen ada yang mencapai Rp40 ribu per kg.

Salah satu penjual makanan di kawasan Manahan, Solo, Mas Kris, mengatakan dirinya membeli cabai rawit merah Rp38 ribu per kg. "Tadi pagi saya beli sekilogramnya sudah Rp38 ribu per kg. Padahal, empat hari lalu masih Rp25 ribu per kg," ungkapnya di sela-sela melayani pembeli, di SOlo, Selasa (27/3/2013).

Hal senada dikemukakan oleh Mbak Eli, penjual bebek goreng di kawasan Kartasura. "Sejak kemarin, saya beli cabai rawit merah sudah Rp40 ribu per kg. Sedang cabai merah besar cuma Rp15 ribu per kg. Empat hari lalu masih harga cabai rawit merah masih Rp24 ribu per kg. Padahal cabai rawit merah, saya butuhkan sekali sebagai pendamping bebek goreng," ungkapnya.

Sementara itu, Mas Santo, pedagang besar cabai di Pasar Legi Solo mengatakan bahwa beberapa hari ini pasokan cabai rawit merah memang sangat berkurang. Sehingga di pasaran relatif langka. "Saat ini saya jual ke pedagang sayur atau pedagang cabai di dalam pasar Rp36 ribu per kg. Kalaupun kemudian pedagang sayur menjualnya lagi ke konsumen rumahan mencapai Rp38 ribu per kg hingga Rp40 ribu per kg, lumrah," ujarnya.

Sedangkan salah satu pedagang sayur di Pasar Sidodadi, Solo, Bu Parni, mengatakan bahwa cabai rawit merah di Pasar Legi Solo sudah Rp37 ribu per kg. "Saya jual kepada pembeli Rp40 ribu per kg. Padahal harga sayuran seperti wortel, kubis, kacang panjang, dan sebagainya relatif turun," ungkapnya.

Berita Pertanian : PKT Siapkan Pupuk Gratis bagi Kelompok Tani

Manado. PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) menyiapkan pupuk gratis serta bantuan pengadaan sarana produksi (Saprodi) bagi kelompok tani di Propinsi Sulawesi Utara(Sulut).
"Pupuk gratis sebanyak 100 kilogram (kg) urea dan 200 kg pupuk NPK serta dana Rp1 juta untuk obat-obatan pertanian bagi kelompok tani yang melakukan demplot tanaman padi dan jagung areal maksimal dua hektare," kata Kepala Kantor Pemasaran Pupuk PKT Sulut dan Gorontalo, Rianto di Manado, Senin (26/3).

Ia mengatakan, bantuan tersebut diberikan kepada kelompok tani yang sudah terdaftar pada dinas pertanian setempat dan saat ini membuat kebun percontohan (demplot) khusus padi dan jagung. "Padi dan jagung yang jadi sasaran, karena kedua produk ini merupakan produk pangan strategis sebagaimana yang diatur pemerintah, karena itu mendapat fasilitas pupuk dan obat-obatan pertanian," kata Rianto.

PKT, tidak menentukan berapa alokasi bantuan gratis pupuk dan dana pembelian saprodi. “Paling penting permohonan dari kelompok tani terlebih dulu, soal berapa banyak nanti kita lihat," kata Rianto.

Kelompok tani yang ingin mendapatkan pupuk gratis, katanya, harus melalui pengusulan dinas pertanian setempat serta penyuluh, kemudian disampaikan kepada PKT. "Bagi PKT, pupuk urea dan NPK gratis ini sebagai pengujian, karena itu penyalurannya harus diikuti pengawas dari pihak terkait dan nantinya ada uji petik," kata dia.

Untuk tahun ini, bantuan serupa sudah diberikan kepada kelompok tani dari Kabupaten Bolaang Mongondow. Penyerahan pupuk gratis dan bantuan obat-obatan, kata Rianto dengan dua tujuan, pertama uji coba pupuk bagi petani, dan kedua, membantu pemerintah mendorong peningkatan produksi pangan. (ant)

Senin, 26 Maret 2012

Berita Pertanian : Hama Sundep Mengganas di Klaten















KLATEN.
Hama penggerek batang (sundep) mengganas di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Hama ini menyebabkan ratusan hektare tanaman padi terancam gagal panen. Hingga periode pengamatan tengah bulanan (TB) I Maret, luas keadaan serangan organisme pengganggu tumbuhan itu telah mencapai 212 hektare.

"Serangan ganas penggerek batang menyebar di 18 dari 26 kecamatan di Klaten. Hama itu menyerang tanaman berumur antara 15 dan 40 hari. Namun, upaya pengendalian telah dilakukan hingga menjangkau areal seluas 474 hektare," kata Koordinator Pengamat Hama dan Penyakit Dinas Pertanian Klaten Sunarno.

Ditemui Media Indonesia di ruang kerjanya, Senin (26/3), ia menjelaskan keadaan kerusakan tanaman saat ini yang paling parah di Kecamatan Delanggu, dengan luas serangan sekitar 48 hektare. Setelah itu di Kecamatan Karangdowo, 47 hektare, dan Kecamatan Kebonarum, 21 hektare.

Untuk pencegahan serangan penggerekan batang yang dikenal sundep itu telah dilakukan gerakan penyemprotan massal, termasuk di areal tanaman yang berpotensi diserang. Lahan tanaman yang terancam organisme pengganggu tanaman itu seluas 163 hektare di Kecamatan Karangdowo.

Penaikan Harga BBM Sengsarakan Petani Sawit

PEKANBARU. Rencana penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada 1 April mendatang diprediksi akan menyengsarakan kehidupan petani kelapa sawit di Indonesia.

Apalagi sistem perkebunan yang berbasis penguasaan oleh perseorangan itu akan membuat petani sawit dan pekerja perkebunan menanggung biaya tinggi dari kenaikan harga BBM.

"Kami menyikapi hal ini karena dampaknya sangat menyengsarakan petani kelapa sawit dan buruh perkebunan hingga masyarakat adat," kata Koordinator Forum Nasional Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) Mansuetus Darto kepada mediaindonesia.com di Pekanbaru, Riau, Senin (26/3).

Menurutnya, pemiskinan umum dari implikasi penaikan harga BBM terhadap etani terjadi karena ketimpangan sistem agraria. Pasalnya, selama beberapa periode kekuasaan pascareformasi, penaikan harga BBM tidak pernah diikuti dengan kenaikan harga tandan buah segar (TBS) Sawit yang dihasilkan petani.

Dampak lanjut dari penaikan harga BBM itu bagi petani kelapa sawit akan memperbesar biaya indek K (potongan pabrik untuk TBS milik petani dalam rangka biaya pengolahan dan pengangkutan crude palm oil/CPO). Itu diatur dalam penentuan harga komoditas kelapa sawit dan menguntungkan perusahaan perkebunan.

"Dalam proses itu, pengusaha perkebunan akan melibatkan petani sawit menanggung biaya tinggi dari penaikan BBM tersebut melalui Indek K," jelas Mansuetus.

Berita Pertanian : Petani Sawah di Mukomuko Beralih Menanam Sawit

Mukomuko. Para petani padi di Kecamatan Lubuk Pinang, Kabupaten Mukomuko, Propinsi Bengkulu, secara bertahap mulai beralih menanam sawit karena areal persawahan mereka tidak dialiri air dari irigasi Sayap Kanan.
Sekitar 2.300 hektare areal persawahan milik petani dua desa di daerah ini yang belum dialiri air dari Irigasi Sayap Kanan, menurut dia, meliputi SP VIII Desa Sumber Makmur sekitar 1.200 hektare dan dengan luas yang hampir sama di Desa Jangung Mulya.

Dia mengatakan, sebagian besar lahan itu saat ini ditanami komoditas jagung, hanya sebagian kecil menanam sawit, namun secara bertahap mereka mulai menanam tanaman keras karena terbukti cocok di lahan yang tidak teraliri air. "Petani juga tidak mungkin membiarkan lahan milik mereka kosong. Begitu jadi pilihannya, menanam jagung atau kelapa sawit," ujarnya.

Dia menjelaskan, petani dua desa di daerah ini ini sejak awal berharap bisa dibangunan fasilitas irigasi agar air bisa mengaliri sawah mereka namun kenyataannya ditunggu sejak Tahun 2002 hingga saat ini belum terealisasi.

"Pada 2002 pemerintah telah mencanangkan pembangunan fasilitas irigasi bagi petani dan kemudian pada 2006 alat berat masuk lokasi, namun ditunggu hingga saat ini belum ada realisasi pembangunan tersier dan kwarter di kawassan ini," ujarnya lagi.

Di tempat terpisah, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko Toyeb sebelumnya menjelaskan bahwa saat ini dinas pekerjaan umum tengah mendata lokasi persawahan yang belum lengkap fasilitasnya. (ant)

Minggu, 25 Maret 2012

Pupuk NPK Organik SunviT























Pupuk NPK Organik Sunvit beredar di pasaran memang harganya lebih mahal sedikit dibanding pupuk organik lainnya karena kualitas pupuk SunviT ini berbeda dengan yang lainnya.

Pupuk SunviT ini juga mampu meningkatkan hasil pertanian dengan aplikasi di lahan pertanian hanya tunggal mengunakan pupuk SunviT. Pemupukan dasar dan pemupukan susulan diberikan pada tanaman tanpa dicampur dengan pupuk lainnya, baik itu tanpa dicampur dengan pupuk organik maupun anorganik seperti yang terlihat pada gambar di atas.

Namum jika pupuk SunviT ini diaplikasikan pada tanaman dengan di campur pupuk organik dan anorganik sesuai kebutuhan tanamannya akan menghasilkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian yang jauh lebih baik lagi. Pupuk NPK Organik SunviT memang solusi bagi tanaman anda.

Senin, 19 Maret 2012

Pemerintah Diminta Kurangi Impor Beras

MAGELANG. Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo meminta pemerintah pusat mengurangi impor beras karena bangsa Indonesia mempunyai potensi di sektor pertanian.

"Bangsa ini mempunyai potensi luar biasa di sektor pertanian. Sayangnya pemberdayaannya yang kurang. Ini yang harus diberdayakan dan dikelola dengan baik," kata Bibit di Magelang, Senin (19/3).

Dikatakan Bibit untuk mendukung pemberdayaan tersebut sektor pertanian harus dimodernisasi baik peralatan, benih, pupuk, cara tanam dan irigasi.

"Saya yakin ketahanan pangan bangsa Indonesia akan semakin kuat bahkan tidak perlu impor untuk semua jenis komoditi misalnya beras, gula, bawang, kentang, kedelai, dan terigu. Namun sektor pertanian harus dikelola dan diberdayakan dengan baik. Kalau memang terpaksa harus impor ya sedikit saja. Tidak usah banyak, karena memang ada komoditasnya masih perlu didatangkan dari luar negeri," jelasnya.

Menurut Bibit Indonesia adalah lumbung pangan dunia, sehingga harus dilakukan langkah pengelolaan dengan baik. Di samping itu, ia menganggap masyarakat pedesaan semakin baik, hal ini dapat dilihat dari indikator nilai tukar petani yang terus membaik.

Cuaca buruk hambat olah tanah pertanian petani

Manado. Cuaca buruk ditandai hujan terus menerus yang terjadi dalam beberapa hari belakangan ini mengganggu olah tanah pertanian sebagian besar petani di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"Sudah empat hari terakhir ini cuaca sangat ekstrim, hujan turun kemudian berhenti dan turun lagi, dengan intensitas tinggi, menyebabkan petani tak bisa melakukan olah tanah pertanian," kata Johnly, petani di Tondano, Minahasa, Senin.

Johnly mengatakan, baru kali ini menghadapi cuaca yang sangat ekstrim, dimana kondisi alam berubah begitu cepat, dan saat hujan turun deras disertai tiupan angin kencang.

Ferdy, petani Rurukan Kota Tomohon, mengatakan, akibat cuaca yang sangat ekstrim, menyebabkan petani merasa takut untuk mengolah hasil pertanian maupun melakukan penanaman, karena sering disertai bunyi gemuruh petir.

"Khawatir dengan keselamatan, karena itu memilih tidak melakukan aktivitas pertanian dalam beberapa hari belakangan ini,"kata Ferdy.

Para petani, cuaca yang paling ekstrim terjadi sejak Sabtu (10/3) hingga Senin (12/3), dimana hujan terus turun dari pagi hari hingga malam hari.

"Tiga hari terakhir ini, kegiatan sebagian besar petani hampir semuanya lumpuh, karena cuaca yang tidak bersahabat," kata Ferry, petani Kecamatan Tombulu, Minahasa.

Para petani berharap cuaca dalam beberapa hari ke depan bisa membaik, sehingga mereka dapat mengerjakan lahan dan persawahan dengan baik.

"Kami hanya mampu berdoa supaya cuaca dapat kembali normal, sehingga olah tanah pertanian dapat berlangsung seperti biasanya," kata Johanes Karundeng, petani Rumengkor Kecamatan Tombulu.

Bupati Minahasa, Stevanus Vreeke Runtu dalam beberapa kesempatan mengingatkan petani supaya berhati-hati mengolah pertanian ditengah cuaca buruk yang melanda seluruh wilayah Sulut saat ini.

"Peningkatan produksi pertanian tetap kita dorong, tetapi petani juga supaya perhatikan keselamatan mereka sendiri, karena cuaca sangat ekstrim akhir-akhir ini," kata Vreeke.

Berita Pertanian : 300 Hektaree Lahan Sawah Serdang Bedagai Menjadi Lahan Sawit

Medan. Tak kurang dari 300 hektare lahan persawahan di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara telah berubah menjadi perkebunan kelapa sawit. Pembiaran perubahan fungsi/konversi lahan tersebut dikhawatirkan berpengaruh pada pencapaian target produksi beras Sumatera Utara.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan Indonesia Serdang Bedagai, Fadlan Hasibuan, Senin (19/3) kemarin di Medan.

Faktor penyebab konversi lahan tersebut, menurutnya, salah satunya karena secara ekonomis produksi pertanian petani sudah mulai menurun dan harga jual yang rendah. "Produksi menurun, harga juga rendah, petani melihat kelapa sawit lebih menguntungkan," katanya.

Dia juga menjelaskan, penurunan luasan persawahan di Sergai sudah terjadi sejak tahun 2009. Di Sergai, di katakan lahan persawahan seluas 40.000 hektare, sedangkan lahan kering seluas 41.000 hektare.Angka tersebut kian menyusut dengan terus terjadinya konversi ke peruntukan lainnya.

Dia mencatat, konversi lahan menjadi properti 20 hektare, lahan peternakan sekitar 50 hektare. Konversi tersebut utamanya terjadi di Pantai Cermin menjadi perladangan ubi singkong. Di Teluk Mengkudu menjadi perkebunan kelapa sawit. Di Pegajahan menjadi perkebunan kelapa sawit dan ubi singkong. Tanjung Beringin menjadi kelapa sawit sawit. Sedangkan di Dolok Masihul menjadi perladangan ubi singkong.

Dia juga mengatakan, konversi lahan persawahan menjadi peruntukan lain sangat mengkhawatirkan. Penyebabnya adalah petani menilai bahwa lahan persawahan tidak lagi memberikan keuntungan malah justru mengalami penurunan produksi.

Saat ini saja, lanjutnya, harga gabah basah di tingkat petani seharga Rp 3.300/kg dan gabah kering seharga Rp 3.500/kg. Angka itu masih sangat kecil lantaran biaya produksi yang dikeluarkan petani untuk pengadaan benih, pupuk sarana prasarana lainnya terus mengalami kenaikan harga. "Di Sergai, secara umum, tiap tahun mengalami penurunan produksi padi," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian Sumatera Utara, M. Roem mengatakan bahwa Sumatera Utara menargetkan produksi padi di tahun 2012 sebanyak 3,7 juta ton. Target tersebut hanya akan tercapai jika angka konversi lahan bisa ditekan.

Selain itu, M Roem mengatakan, berbagai cara sudah dilakukan instansinya supaya petani tidak melakukan alih fungsi lahan. Diantaranya penerapan teknologi pertanian serta melaksanakan UU No 41 Tahun 2009 tentang perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan.

"Tidak kurang dari 47 % masyarakat bekerja di sektor pertanian. Oleh karenanya pengawasan alih fungsi pertanian terus kami upayakan, karena kami sangat yakin kondisi pertanian di Sumut yang strategis merupakan jalan untuk mengurangi angka kemiskinan," katanya.

Pupuk NPK Organik SunviT



















Pupuk Organik SunviT yang mulai akan dipasarkan di daerah pertanian Sumatera Utara. Sebelum dipasarkan pihak perusahaan PT. Buana Mitra Lestari sebagai distributor tunggal, terlebih dahulu memperkenalkan produk ini kepada petani dengan cara membuat beberapa lahan percobaan atau demplot di beberapa daerah pertanian. Lahan percobaan pupuk ini sudah dilakukan di Karo, Simalungun, Dairi, Rantau Parapat, Kisaran dan Deli Serdang.

Dengan dibuatnya demplot ini untuk meyakinkan petani bahwa pupuk NPK Organik SunviT ini memang berkwalitas karena mampu meningkatkan hasil produksi, mampu meningkatkan mutu hasil pertanian, mampu meningkatkan kesuburan tanah, mampu mangaktifkan unsur hara yang telah terikat di dalam tanah dan memiliki kelebihan lainnya dari pupuk ini walaupun harganya sedikit lebih mahal dari pupuk organik lainnya.

Pupuk Organik SunviT ini merupakan pupuk yang sudah lengkap dengan unsur hara makro dan mikro yang memberikan hasil pemupukan yang lengkap dan terbukti dapat memperbaiki struktur tanah yang haranya rusak akibat menggunakan pupuk anorganik yang secara terus menerus dan berlebihan.

Bahan baku Pupuk NPK Organik Sunvit yang digunakan adalah Limbah Organik Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang berasal dari tumbuhan yaitu Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit, Limbah Solid dan Abu Kelapa Sawit yang kemudian dicampur dengan bahan alamiah lainnya dan dibentuk menjadi pupuk organik yang membentuk kandungan hara lengkap yaitu unsur hara makro Nitrogen, Phospor, Kalium, Magnesium, Kalsium, Sulfur dan unsur hara mikro Fe, Mn, Cl, Cu, Zn, Bo, Mo yang semuanya penting dalam pertumbuhan tanaman sehingga membuat pupuk SunviT ini terbukti akan kualitasnya.

Jadi jika anda ingin mendapatkan produksi hasil pertanian yang memuaskan secara kualitas dan kuantitas serta dapat menjaga kesuburan tanah pertanian anda, gunakanlah Pupuk NPK Organik SunviT untuk tanaman anda.

Tips Ampuh : 20 Manfaat Lidah Buaya













Lidah buaya disebut juga dengan aloevera. Anda pasti familiar dengan tanaman yang satu ini. Tanaman berwarna hijau yang terkenal berfungsi menyuburkan rambut dan melicinkan kulit ini adalah jenis vegetasi yang sering kita temui di halaman rumah.

Tapi tahukah Anda bila tanaman ini mempunyai manfaat lain selain untuk kosmetik. Berikut beberapa manfaat tanaman lidah buaya:

  1. Mendinginkan kulit yang terbakar sinar matahari, terutama bagi mereka yang kerap bekerja di luar ruangan.
  2. Mengatasi masalah kulit yang disebabkan cuaca, seperti kulit kering, kemerahan, mengelupas, dan iritasi ringan atau ruam.
  3. Memudarkan warna kemerahan pada memar di tubuh.
  4. Mengatasi rasa tidak nyaman yang disebabkan alat cukur.
  5. Mengatasi luka bakar ringan.
  6. Meredakan kulit yang melepuh.
  7. Dapat digunakan sebagai krim anti penuaan dini atau untuk mengatasi keriput.
  8. Mengobati ruam akibat terkena getah tanaman.
  9. Mengatasi rasa gatal akibat gigitan serangga.
  10. Gunakan setiap hari untuk memudarkan bekas luka dan strecth mark, garis-garis putih atau merah akibat kehamilan.
  11. Merawat luka kecil akibat teriris pisau atau tergores.
  12. Memudarkan bintik bintik kehitaman pada kulit.
  13. Dapat berguna sebagai pengganti kondisioner dan jelly untuk rambut.
  14. Bisa digunakan untuk mengurangi jerawat.
  15. Digunakan untuk mempercepat penyembuhan sariawan.
  16. Dapat digunakan sebagai body lotion alami.
  17. Untuk meredakan otot yang keram atau menegang.
  18. Digunakan untuk mengurangi keluhan pada masalah gusi.
  19. Mengurangi ketombe pada kepala.
  20. Mengatasi kutu air.

Peluang Usaha Pertanian : Dari Belut Super Raup Omzet Puluhan Juta







Sebagian besar masyarakat Indonesia tidak asing lagi dengan belut. Hewan air tawar yang masuk dalam kelompok ikan berbentuk seperti ular ini digemari karena rasa dagingnya yang gurih. Belut boleh dibilang aman dikonsumsi oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Daging belut juga dipercaya dapat menambah vitalitas tubuh manusia.

Selain di rawa-rawa, hewan air ini banyak ditemukan di sawah atau kali (sungai). Lantaran peminatnya cukup banyak, pasokan belut tidak cukup mengandalkan dari tangkapan alam. Makanya, belakangan banyak orang tertarik budidaya belut.

Salah satu varian belut yang mulai banyak dibudidayakan adalah jenis belut super. Berbeda dengan belut pada umumnya, belut super memiliki ukuran lebih besar. Ukuran lingkar tubuhnya mencapai 6,5 cm dengan panjang sekitar 50 cm.

Herman Susilo, salah seorang pembudidaya belut super asal Malang, Jawa Timur, menyatakan, bobot tiga ekor belut super bisa mencapai 1 kg. Belut ukuran jumbo ini banyak dicari pengusaha restoran dan makanan ringan. "Kalau tidak budidaya, susah dapat belut super ini, padahal, pasarnya lebih menjanjikan," kata Herman.

Saat ini, Herman memiliki lima kolam lumpur tempat budidaya belut super. Setiap kolam berukuran sekitar 2x5 meter. Dengan pemberian pakan rutin, Herman bisa memanen belut setiap tiga atau empat bulan sekali. Jadi dalam setahun bisa empat kali panen.

Saat panen, setiap kolam bisa menghasilkan 250 kg belut super. Harga setiap kilonya sekitar Rp 30.000-Rp 35.000. Dengan harga tersebut, omzet yang didapatnya sekitar Rp 40 juta-Rp 50 juta setiap kali panen. Adapun laba bersihnya sekitar 50 persen dari omzet.

Biaya produksi yang dikeluarkan lebih banyak untuk pembibitan. Setiap satu kg bibit belut super ini dijual seharga Rp 40.000. "Sementara pakannya lebih banyak pakan alami, seperti kodok dan cacing," katanya.

Ia menghindari pemberian pelet karena justru dapat menghambat pertumbuhan belut. Selain budidaya belut hingga siap jual, belakangan ia juga mulai melayani penjualan bibit belut super.

Pemain lainnya adalah Prabowo dari Yogyakarta. Ia membudidayakan belut super sejak 2010. Saat ini, ia fokus menjual bibit belut super seukuran 15-20 cm. “Karena kalau bibit setiap bulan bisa langsung jual, sementara kalau tunggu besar itu sampai tiga bulan,” ujarnya.

Bekerja sama dengan petani, ia membudidayakan belut ini di pinggiran sawah. Omzetnya dalam sebulan mencapai Rp 8 juta. Karena bekerja sama dengan pemilik sawah, laba yang didapatnya hanya 20 persen-30 persen. "Jadi saya berbagi dengan pemilik sawah," ujarnya.

Budidaya belut super belakangan semakin digandrungi. Maklum, selain tingginya permintaan pasar, budidaya belut ini juga tidak sulit. Herman Susilo, pembudidaya belut super dari Malang, Jawa Timur bilang, hal utama yang mesti diperhatikan adalah pemberian pakan.

Menurutnya, asupan pakan akan sangat mempengaruhi pertumbuhan belut. Ia menyarankan, sebaiknya belut super lebih banyak diberikan pakan alami, seperti keong, katak, atau cacing ketimbang pakan buatan. "Pakan alami membantu pertumbuhan lebih cepat," kata Herman.

Dengan pakan alami, belut super bisa lebih cepat dipanen karena pertumbuhannya juga menjadi lebih cepat. Jika diberi pakan buatan, belut super baru bisa dipanen dalam waktu enam hingga tujuh bulan sejak awal dipelihara. "Tapi dengan pakan alami bisa panen setiap tiga hingga empat bulan," jelasnya.

Selain itu, kecukupan pakan juga harus diperhatikan. Sebab, bila jumlah pakan kurang bisa menyebabkan terjadinya kanibalisme antar belut. Untuk itu, ia menyarankan pemberian pakan dilakukan sebanyak dua kali dalam sehari.

Untuk metode budidayanya sendiri ada dua cara. Yakni, menggunakan media kolam lumpur dan menggunakan bubu bambu di sawah. Herman sendiri menggunakan media kolam lumpur. Langkah pertama yang harus dilakukan tentu menyiapkan kolamnya. Kolamnya sendiri tak perlu terlalu lebar. Cukup dengan diameter 2x5 meter sudah bisa menampung 50 kilogram (kg) bibit belut. Saat panen, bibit sebanyak itu bisa menghasilkan bobot 250 kg.

Setelah kolam jadi, lalu masukkan gedebok pisang dan jerami. Lalu masukkan pupuk kandang untuk mempercepat pembusukan gedebok pisang dan jerami. "Ketika sudah membusuk bisa jadi santapan tambahan belut," katanya.

Setelah pakan tambahan siap, lalu lanjutkan dengan pemberian lumpur kering. Setelah itu, masukkan air dengan kedalaman minimal 15 centimeter (cm). "Proses pembusukan gedebok pisang dan jerami terjadi sekitar dua minggu setelah air masuk," jelasnya. Setelah terjadi pembusukan, maka benih siap dimasukkan.

Cara budidaya yang lain adalah memakai bubu yang ditaruh di sawah. Prabowo, pembudidaya belut dari Yogyakarta menggunakan cara ini. "Keunggulan cara ini tidak perlu lahan." ujarnya.

Ia hanya perlu bekerja sama dengan pemilik sawah. Dalam satu petak sawah, ia biasa menanam 20 hingga 50 bubu sebagai tempat belut bertelur. Untuk makanan, cukup menaruh cacing di sekitar bubu tersebut. Prabowo sendiri hanya fokus menjual bibit belut super ukuran 15 cm-20 cm. “Yang penting telaten perhatikan pakan,” ujarnya. (Kontan)

Bawang Impor Banjiri Pasar di Bandar Lampung







BANDAR LAMPUNG. Bawang impor asal Vietnam, Thailand, dan China membanjiri berbagai pasar di Bandar Lampung. Bawang-bawang ini dijual sangat murah, Rp 6.000 - Rp 10.000 per kilogram.

Hal itu terungkap berdasarkan pantauan di sejumlah pasar tradisional di Kota Bandar Lampung, Senin (19/3/2012).

Bawang-bawang impor ini dijual baik eceran maupun grosiran. Di Pasar Smep, bawang impor asal Thailand dijual eceran Rp 10.000 per kg. Sementara, di Pasar Pasir Gintung, bawang merah asal Vietnam dijual Rp 6.000 per kg. Sementara bawang putih asal China Rp 7.000 per kg.

Menurut Sunaryo (32), pedagang di Pasir Gintung, bawang impor ini sudah masuk ke pasaran sejak 3 bulan lalu. Bawang impor ini masuk karena pasokan bawang dari Brebes sedang tersendat.

Dibandingkan bawang asal Brebes, ucapnya, harga bawang impor ini jauh lebih murah dan stabil. "Kalau harga bawang asal Brebes tidak stabil, naik turun," tuturnya. Namun, para pembeli kurang menyukai bawang impor ini. "Bawang (impor) ini kurang harum dan kurang sedep dibanding Brebes," ujar Eni (50), salah seorang pembeli.

Tips Ampuh : Bayam Ampuh Mengusir Stres














JIKA
Anda sedang dilanda stres, cobalah menyantap bayam. Salah satu jenis sayuran dari keluarga Amaranthaceae ini dipercaya mampu menenangkan pikiran!

Seperti yang dikutip dari Times Health, magnesium dan mineral yang terkandung di dalam sayuran hijau ini bukan hanya sebagai penyumbang kesehatan, namun juga mampu mengurangi stres yang kerap mengganggu.

Menurut para peneliti, magnesium dan mineral mampu menghilangkan rasa sakit kepala, mengatasi rasa mudah lelah, dan juga menurunkan tingkat ketegangan. Sehingga bayam bisa menjadi asupan alternatif ketika Anda sedang stres. Jika Anda tidak menyukainya, Anda bisa menyulap bayam segar dengan sedikit kreatifitas.

Cobalah untuk mengkonsumsinya sebagai salad dengan campuran bahan lain, sehingga akan membuat bayam tersamarkan. Pilihan lain, Anda juga bisa mengolahnya menjadi sandwich yang sangat praktis untuk dijadikan menu sarapan atau di jam sibuk sekalipun.

Minggu, 18 Maret 2012

Pemerintah akan berikan subsidi ke petani

Jakarta. Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Herman Khaeron, mengatakan bahwa pemerintah memberikan akan subsidi secara gradual kepada petani sebagai kompensasi jika harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dinaikkan pada 1 April 2012.

"Saat ini pemerintah sudah memberikan subsidi kepada petani berupa benih dan pupuk," kata Herman Khaeron di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, anggaran subsidi pupuk untuk petani pada tahun anggaran 2012 senilai Rp15 triliun.

Ketua Departemen Partanian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat itu mengakui, belum semua petani di Indonesia tersentuh kebijakan subsidi tersebut.

"Namun, secara gradual, pemerintah ingin agar program subsidi tersebut menyentuh seluruh petani di Indonesia. Saya kira hal ini dapat memberi kompensasi secara langsung jika harga BBM bersubsidi dinaikkan pada 1 April mendatang," katanya.

Ia menjelaskan, subsidi benih, pupuk, dam sarana produksi pertanian lainnya, merupakan bentuk intervensi secara langsung dari pemerintah untuk meringankan beban para petani.

"Jika harga BBM bersubsidi dinaikkan, maka beban pengeluaran akan semakin besar, karena itu pemerintah melakukan intervensi untuk meringankan beban mereka. Tindakan ini merupakan bagian dari penyelamatan negara," katanya.

Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum beserta pengurus Departemen Pertanian DPP Partai Demokrat melakukan panen raya padi di Desa Pancawati, Kecamatan Caringin, Bogor, serta panen raya manggis di Desa Susukan, Kecamatan Campak, Cianjur, pada Sabtu (17/3).

Di dua lokasi tersebut, DPP Partai Demokrat juga memberikan bantuan masing-masing sebanyak 30 unit "hand-spayer" untuk para petani setempat.

Dahlan Iskan: Harga Pupuk Tidak Naik

Solo. Meneg BUMN Dahlan Iskan mengatakan, harga pupuk dan obat-obatan pertanian yang diproduksi oleh perusahaan milik negara tidak akan naik, meski pemerintah rencananya akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai April 2012.
"Petani kasihan kalau pupuk dan obat-obatan juga ikut naik, bebannya semakin bertambah berat," kata Meneg BUMN Dahlan Iskan di sela-sela menghadiri pertemuan petani GP3K, Distributor, Investor dan Penangkaran Benih Bersama di Sragen, Jumat (16/3).

Dahlan mengatakan, untuk itu petani tidak usah khawatir dengan akan dinaikkannya BBM oleh Pemerintah yang direncanakan pada April mendatang. "Pupuk dan obat-obatan kalau dinaikkan beban petani berat, maka untuk membantu mereka ini tidak dinaikkan," tegasnya.

Menyinggung mengenai peran Bulog dalam pengadaan beras, Meneg mengatakan sekarang telah berubah tidak seperti dulu lagi. Bulog sekarang sudah agresif untuk membeli gabah petani.

Bulog dalam pembelian gabah milik petani memang tidak boleh bayar langsung, karena badan usaha ini milik negara, tetapi ini dapat disiasati dengan melibatkan anak-anak usahanya, untuk membantu petani. Lewat cara ini Bulog sekarang bisa bergerak lincah untuk membeli gabah-gabah milik petani.
"Ya kalau harga gabah pasar tinggi silakan petani jual di pasar agar dapat untung lebih banyak dan tidak usah memikirkan Bulog, tapi kalau harga di pasar rendah jual di Bulog nggak apa-apa memang ini kewajiban usaha milik negara ini," katanya.

Dirut Bulog Sutarto Alimoeso dalam pertemuan dengan kelompok tani tersebut mengatakan, petani sekarang bisa menjual langsung hasil panen padinya ke Bulog agar mendapatkan harga tinggi. "Kami akan membeli gabah milik petani secara langsung dari kelompok-kelompok petani, asalkan Pemerintah Daerah setempat mau memberikan jaminan atau rekomendasi petani yang menjual hasil panennya ke Bulog, itu memang petani yang benar. Ini memang merupakan terobosan baru yang dilakukan untuk melindungi petani," katanya.

Meneg BUMN seusai melakukan pertemuan tersebut juga memberikan bantuan kepada kelompok-kelompok tani yang hadir pada acara tersebut berupa mesin perontok padi. (ant)

Selasa, 13 Maret 2012

Buat Perda Larangan Konversi Lahan Pertanian

Padang. Menteri Pertanian Suswono meminta pemerintah daerah untuk membuat peraturan daerah (perda) tentang larangan konversi lahan pertanian, karena akan menjadi kendala dalam upaya peningkatan produksi pangan.
"Laju konversi lahan pertanian untuk penggunaan lain mencapai 110 ribu hektare per tahun. Dominan terjadi di Pulau Jawa," kata Mentan Suswono dalam forum Rapat Koordinasi Kepala Daerah se-Sumbar dan instansi terkait di Hotel Pangeran Beach Padang, Senin (12/3).

Hadir dalam pertemuan itu, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Wagub Sumbar Muslim Kasim, Ketua DPRD Sumbar Yultekhnil serta bupati dan wali kota se-Sumbar.

Menurut dia, alih fungsi lahan yang terjadi untuk sektor pembangunan oleh pengembang (perumahan) dan bidang perkebunan serta penggunaan lainnya.

Kondisi itu tentu tak bisa dibiarkan, makanya pemerintah daerah harus membuat regulasi untuk melarang berlangsung konversi lahan pertanian. "Pemerintah daerah kalau untuk pengembangan perumahan, berikan lahan yang marjinal atau kritis. Supaya tumbuh pula kawasan perkotaan baru," katanya.

Namun, jangan diberi lahan yang produktif untuk pertanian, artinya ketika lahan persawahan memiliki infrastruktur irigasi dialihfungsikan tentu menimbulkan kerugian ganda.

Kerugian tak saja semakin berkurangnya lahan pertanian untuk petani, tapi dana yang sudah dialokasikan pemerintah untuk pembangunan infrastruktur tersebut.

Justru itu, dituntut ketegasan kepala daerah untuk melindungi lahan-lahan produktif di wilayah masing-masing, sehingga masyarakat bisa dapat terus mengembangkan tanaman pangan. "Kita prihatin sebanyak 70% keluarga miskin di Indonesia adalah petani dan sekitar 60% penerima beras miskin. Ini sangat ironis sekali ," ujarnya.

Apalagi, pemerintah menargetkan sebanyak 10 juta ton surplus beras sampai 2014, maka perlu perhatian dan upaya bersama dalam melindungi lahan pertanian.

Mentan menyebutkan, total luas lahan pertanian secara umum 70 juta hektare, yang efektif untuk produksi pertanian adalah 45 juta ha. Produk pangan utama dihasilkan dari lahan sawah seluas 7,9 juta hektare dan di lahan kering seluas 15,6 juta hektaree.

"Luas lahan sawah cenderung berkurang sebagai akibat alih fungsi lahan sekitar 110 hektare per tahun, sementara pencetakan sawah 20-40 ribu hektare/tahun," katanya. (ant)

Petani dan Nelayan Tolak BLT

Perangkat desa juga menolak BLT yang bakal memicu kecemburuan di masyarakat sehingga memantik konflik.

PETANI dan nelayan ramai-ramai menolak program kompensasi atas penaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi berupa bantuan langsung tunai (BLT). Program itu dinilai tidak produktif, cuma mau menyelamatkan citra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Partai Demokrat.

Para pemimpin kelompok tani dan nelayan yang ditemui Media Indonesia di sejumlah daerah di Tanah Air, kemarin, mendesak pemerintah memberikan bantuan program menyeluruh, yang hasilnya dirasakan seluruh petani dan nelayan, bukan cuma segelintir orang.

Pemerintah akan menaikkan harga BBM bersubsidi mulai April. Sebagai kompensasinya, pemerintah mengucurkan BLT Rp150 ribu per bulan per satu rumah tangga sasaran selama sembilan bulan.

Berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (bukan Lembaga Survei Indonesia seperti yang dikutip kemarin), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Partai Demokrat menjadi pihak yang paling disalahkan atas penaikan harga BBM bersubsidi. Akan tetapi, program BLT ternyata mampu menyelamatkan citra Yudhoyono dan partai yang dibinanya.

BLT hanya menjadi jaring pengaman bagi citra penguasa, padahal petani dan nelayan tidak membutuhkannya. Ketua Umum Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir menjelaskan jauh lebih baik bila pemerintah membuat program bantuan yang menyeluruh, semua petani merasakan dampaknya, daripada BLT yang dirasakan orang per orang.

Bantuan menyeluruh yang manfaatnya dapat dirasakan petani, kata Winarno, dapat berupa benih gratis, subsidi pupuk, dan perbaikan irigasi.
Ketua KTNA Kabupaten Tapanuli Utara Viktor Hutabarat mengusulkan kompensasi penaikan harga BBM bersubsidi dialihkan dari BLT ke infrastruktur. Menurut dia, BLT tidak mendidik.


Picu kecemburuan

Saran agar BLT dialihkan ke infrastruktur juga datang dari Wakil Ketua KTNA Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Sutatang dan Ketua KTNA Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Wening Swasono. Menurut Wening, petani butuh bantuan sarana produksi dan pemasaran hasil panen, bukan BLT.

Umar Hasan, Ketua Kelompok Nelayan Rukun Jaya, Kabupaten Malang, Jawa Timur, juga menolak BLT. Selain tidak mendidik, ia menilai BLT tidak tepat sasaran karena uangnya cepat habis dibelanjakan.

Menurut Umar, kompensasi penaikan harga BBM bersubsidi sebaiknya dalam bentuk bantuan peralatan tangkap untuk melaut, di antaranya pancing, jaring, senar, dan rumpon.

Bukan cuma petani dan nelayan yang menolak BLT. Perangkat desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) juga ikut menolak. Sudarko, Ketua PPDI Banyumas, Jawa Tengah, menjelaskan penyaluran BLT bakal memicu konflik di masyarakat.

"Pemerintah pusat harus tahu bahwa penyaluran BLT membikin repot perangkat paling bawah karena akan memicu kecemburuan antarwarga. Oleh karena itu, kami tegas menolak kebijakan tersebut," tukas Sudarko.

Benarkah BLT tidak mendidik? Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha menjelaskan BLT tidak memanjakan rakyat. Menurut dia, BLT disalurkan kepada kelompok masyarakat yang membutuhkan.

Penjelasan pemerintah itu tidak memuaskan mahasiswa. Sejumlah orang yang tergabung dalam Konsolidasi Nasional Mahasiswa Indonesia (Konami) berunjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta. Mereka sempat bentrok dengan aparat kepolisian.