Selasa, 31 Mei 2011

Tips Ampuh : Makanan Berlemak yang Baik Untuk Tubuh







Menghindari makan telur dan daging karena takut gemuk? Telur, daging, dan susu memang mengandung lemak dan bisa menambah bobot tubuh. Tapi lemak-lemak ini juga berfungsi menjaga kesehatan organ-organ tubuh.

Berat badan yang terus melambung memang bikin repot. Segala jenis makanan khususnya yang mengandung lemak langsung dijauhi. Padahal, lemak yang diduga sebagai penyebab utama meningkatnya berat badan justru dapat meningkatkan HDL ( kolesterol baik) dan membantu menghilangkan plak dari dinding pembuluh darah arteri.

Berikut ini adalah jenis-jenis makanan berlemak yang baik untuk kesehatan Anda:

Daging

Daging kalkun, daging sapi, ayam, dan ikan seringkali menjadi pilihan sebagai pengganti daging sapi. Karena banyak yang mengatakan kalau daging mengandung lemak jenuh yang tidak baik untuk jantung. Padahal di dalam daging justru terdapat lemak tak jenuh tunggal yang disebut dengan oleic acid yang sama seperti di dalam olive oil. Selain itu, daging merupakan sumber protein hewani yang sangat baik, mengandung zat besi, zinc, dan juga vitamin B yang dibutuhkan oleh tubuh.

Telur

Telur utuh mengandung lebih banyak vitamin dan mineral penting dibandingkan jenis makanan lain. Telur juga menjadi sumber kolin, zat yang dibutuhkan tubuh untuk memecah lemak menjadi energi. Selain itu, telur juga mengandung lutein dan zeaxanthin, antioksidan yang membantu mencegah katarak dan degenerasi makula. Dalam penelitian di Wake Forest University, terbukti tidak ada hubungan antara konsumsi telur dan penyakit jantung.

Keju

Meskipun keju mengandung lemak dan protein yang tinggi, tetapi justru baik untuk diet. Karena lemak dan protein bisa menjaga lambung dalam keadaan kenyang. Keju juga dapat dimakan sebagai pendamping salad, atau sebagai camilan tanpa harus makan makanan lainnya.

Kelapa

Kelapa mengandung lemak jenuh yang lebih jika dibandingkan dengan mentega. Banyak orang menghindari makanan berbahan dasar kelapa atau santan agar terhindar dari penyumbatan pembuluh darah arteri. Hal ini justru berdampak baik untuk kesehatan jantung. Karena lebih dari 50% kandungan lemak jenuh dalam kelapa adalah asam laurat. Penelitian di American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa meskipun asam laurat meningkatkan LDL(kolesterol jahat) kolesterol, tapi HDL (kolesterol baik) juga turut meningkat. Hal ini justru mengurangi resiko terkena penyakit jantung.

Meskipun keempat makanan diatas cukup baik untuk kesehatan, namun ada baiknya jumlah yang dikonsumsi tetap dalam keadaan normal agar manfaatnya tetap bisa dirasakan.

Tips Ampuh : Tembakau Rokok Ampuh Atasi Sengatan Lebah













Tembakau
yang selama ini identik dengan rokok ternyata memiliki khasiat alternatif. Tembakau adalah produk pertanian yang diproses dari daun tanaman dari genus Nicotiana. Tembakau dapat dikonsumsi, digunakan sebagai pestisida, dan dalam bentuk nikotin tartrat dapat digunakan sebagai obat.

Tembakau bisa menjadi obat yang cepat dan mudah dalam meringankan sengatan lebah.

Berikut tahap-tahap yang mesti dilakukan dalam menjadikan tembakau sebagai obat bagi sengatan lebah seperti dikutip dari eHow.com, yaitu :
  • Pencet setengah sentimeter ujung tembakau pada rokok dan keluarkan bagian itu.
  • Basahi serpihan tembakau dengan air, lalu letakkan di sebuah handuk kecil yang sebelumnya telah dibasahi.
  • Taruh handuk tersebut di bagian tubuh yang tersengat lebah sembari Anda berbaring.
  • Setelah itu, teruskan saja mengompres hingga rasa panas mereda.

Berita Pertanian : Wereng Makin Ganas, Petani Wonogiri Dibayangi Gagal Panen

WONOGIRI. Petani padi di 15 kabupaten wilayah kabupaten Wonogiri,Jawa Tengah, resah dibayangi gagal panen, akibat serangan wereng coklat dan hama kerdil yang terus meluas dan semakin sulit diatasi.

Kerugian padi puso akibat dua hama itu sudah mencapai Rp 500 juta dan akan terus membengkak hingga puluhan miliar rupiah, jika sekitar 1300 hektare tanaman padi yang diserang gagal diselamatkan dengan pengobatan pestisida.

Di wilayah Pracimantoro, sejumlah petani yang sudah putus asa, telah nekat membakar tanaman padi miliknya yang tidak lagi bisa diselamatkan. Pada saat ini Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura ( DPTPH ) mencoba membujuk petani bersedia beralih ke palawija untuk memutus mata rantai wereng coklat yang mengganas dalam beberapa musim tanam terakhir ini.

"Sudah beberapa hari ini, petani di Pracimantoro secara sporadis membakar tanaman padi yang dipastikan gagal dipanen, karena batangnya sudah menguning dan kering. Ada sedikitnya 3 hektare yang sudah dibakar," ujar Kastono, petani Pracimantoro di tengah kegalauannya untuk menyelamatkan tanaman padi dari keganasan hama wereng coklat.

Bupati Wonogiri Danar Santosa telah memerintah Kepala DPTPH Wonogiri Guruh Santosa agar bahu membahu dengan petani untuk mengenyahkan wereng coklat yang sulit dibrantas itu, sehingga kerugian petani tidak semakin membesar. Sebab jika sampai 1300-an hektare tanaman padi gagal diselamatkan, kerugian bisa mencapai puluhan miliar.

"Jadi kita bersama petani terus bekerjasama membrantas wereng coklat. Mudah-mudahan dengan cara ini, padi puso bisa ditekan. Dari hujan yang semakin menipis, kita yakin, wereng coklat dapat dienyahkan. Tapi nanti habis panen, petani harus mengganti dengan palawija, agar mata rantai wereng coklat benar-benar dapat diputus," tandas Guruh Santosa.

Di tempat terpisah Bupati Karanganyar, Rina Iriani juga memerintahkan Dinas Pertanian untuk bekerja keras membantu petani mengatasi serangan wereng coklat yang sudah meluas di 8 kecamatan.

"Terus kita pantau, dan Alhamdulillah serangan semakin menyempit sekarang. Padi puso tidak banyak, sehingga kabupaten Karanganyar saya pastikan tidak begitu terganggu dan tetap surplus beras nantinya," ujar Rina. (MI)

Australia Stop Suplai Sapi ke Indonesia

Sydney. Australia memutuskan untuk menghentikan sementara suplai ternak sapi hidupnya (sapi bakalan) ke tiga tempat pemotongan hewan Indonesia setelah munculnya dokumen yang menunjukkan sapi-sapi asal negara itu dipotong dengan cara kejam.

Perihal kekejaman pemotongan sapi Australia di tempat pemotongan hewan Indonesia itu muncul dalam program "Four Corners" di stasiun televisi ABC pada Senin (30/5). Dalam tayangan tersebut tampak bagaimana sapi-sapi ternak itu menderita saat dipotong karena matanya dicungkil, kukunya dicopot dan pemotongan lehernya dilakukan secara brutal di empat tempat pemotongan hewan di Indonesia.

Setelah melihat tayangan tersebut, otoritas eksportir ternak hidup Australia, LiveCorp, mengaku telah memberitahukan kepada otoritas industri Indonesia untuk penghentian suplai sapi ternak Australia ke tempat pemotongan hewan itu."Kekejaman terhadap binatang-binatang Australia jelas tidak bisa diterima," ujar Chief Executive LiveCorp, Cameron Hall, dalam pernyataannya seperti dikutip dari AFP.

Dia mengatakan, pihaknya menganut strategi keselamatan hewan yang difokuskan untuk menjamin sapi ternak disuplai ke fasilitas-fasilitas di mana rantai suplai memenuhi standar keselamatan hewan global.

Ekspor ternak sapi Australia kini mencapai AU$ 652 juta atau sekitar US$ 697 juta pada tahun 2008-2009, dengan Indonesia sebagai pangsa pasar terbesar. Industri ternak sapi Australia tercatat mempekerjakan sekitar 10.000 karyawan.

Australia juga tercatat mendanai sejumlah proyek yang bertujuan untuk memperbaiki infrastruktur dan pelatihan guna meningkatkan perbaikan penanganan dan praktik-praktik pemotongan hewan.

Kalangan peternak sapi dan kerbau di Indonesia menganggap penghentian pengiriman sapi hidup dari Australia ke Indonesia hanyalah perang dagang belaka. Mereka menganggap kabar ini dihembuskan untuk memperkuat posisi tawar masuknya daging beku impor ke Indonesia.
"Ini hanya kompetisi perdagangan," kata Sekjen Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Rochadi Tawaf.

Dugaan perang dagang ini, menurut Rochadi, erat kaitannya dengan kepentingan para importir daging beku. Penghentian atau pengurungan suplai sapi hidup akan berimbas pada suplai impor daging sapi beku yang bisa saja bertambah.

Rochadi menuturkan, kabar semacam ini jangan terlalu digubris karena pernyataannya berasal dari otoritas asosiasi setempat bukan pernyataan resmi dari pemerintah.

Selain itu, dia menilai kabar semacam ini terkesan dipaksakan misalnya terkait eksportir Australia yang mengirim sapi ke rumah potong hewan karena biasanya sapi dikirim harus melalui perusahaan feedlot untuk dibesarkan terlebih dahulu.

Dikatakannya, dengan adanya kabar ini justru bisa menjadi pelajaran bagi pemerintah untuk meningkatkan pengawasannya pada rumah potong hewan yang ada. Rumah potong hewan harus didorong untuk memiliki sertifikasi pengelolaan rumah potong hewan yang baik.

"Kalau jumlah rumah potong hewan, jumlahnya tidak tahu, tapi yang disertifikasi bisa dihitung dengan jari, nggak sampai 20% itu kebanyakan punya swasta," katanya.

Regulasi di Indonesia terkait pemotongan hewan sudah tertuang dalam UU No 18 Tahun 2009 tentang peternakan dan kesehatan hewan yang tertuang dalam Bab VI Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan.

Pada pasal 61 (1) Pemotongan hewan yang dagingnya diedarkan harus dilakukan di rumah potong dan mengikuti cara penyembelihan yang memenuhi kaidah kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan.

Berita Pertanian : Kebijakan BK Dorong Peningkatan Produksi Industri Kakao

Jakarta. Ketua Umum Asosiasi Industri Kakao Indonesia Piter Jasman mengatakan penerapan kebijakan pengenaan bea keluar (BK) dalam ekspor biji kakao telah mendorong peningkatan kapasitas produksi industri kakao nasional.

"Produksi industri kakao yang tahun lalu 150.000 ton akan meningkat menjadi 280.000 ton tahun ini. Tahun 2012, bisa naik lagi menjadi 400.000 ton," kata Piter yang juga Presiden Komisaris PT Bumitangerang Mesindotama Cocoa Processing, pada peresmian BT Chocolate Academy di Tangerang, Banten, Senin (30/5).

Ia menjelaskan, pengenaan bea keluar ekspor biji kakao sejak 1 April 2011 telah memberikan kontribusi bermakna terhadap pertumbuhan industri pengolahan kakao dalam negeri.

"Setahun setelah penerapan bea keluar biji kakao, sudah terlihat dampak positifnya. Beberapa industri yang semula berhenti produksi saat ini sudah berjalan kembali," katanya.

Saat ini, dia menjelaskan, beberapa industri pengolahan kakao juga melakukan ekspansi dan pabrik-pabrik pengolahan baru mulai dibangun, salah satunya di Batam. "Sekarang sudah ada 14 industri pengolahan," kata dia.

Padahal, ia menjelaskan, industri pengolahan kakao yang tahun 2000 ada 40 pabrik dengan kapasitas 300.000 ton pernah menurun drastis menjadi hanya lima pabrik dengan kapasitas 120.000 ton pada 2009 karena beberapa kebijakan yang kurang kondusif.

Selain itu, pertumbuhan industri pengolahan biji kakao juga terlihat dari peningkatan konsumsi biji kakao oleh industri dalam negeri. Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) memperkirakan konsumsi biji kakao untuk industri pengolahan dalam negeri yang pada 2010 sekitar hanya 150.000 ton meningkat menjadi 220.000 ton pada 2011.

Selanjutnya, Piter berharap, separuh dari produksi biji kakao nasional yang pada 2010 sekitar 600.000 ton bisa diserap industri dalam negeri sehingga lebih banyak nilai tambah yang bisa dinikmati.

Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar dan Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi mengatakan, pemerintah secara berlanjut mendukung upaya untuk meningkatkan pertumbuhan industri hilir kakao.

"Supaya nilai tambahnya tidak malah dinikmati negara lain," kata Bayu. Dukungan, menurut dia, antara lain diberikan melalui penghapusan pajak pertambahan nilai untuk hasil olahan kakao dan pengenaan bea keluar dalam ekspor biji kakao. Pemerintah, lanjut dia, sejak tahun 2007 juga menjalankan Gerakan Nasional (Gernas) Kakao untuk meningkatkan produksi biji kakao nasional. (ant)

Berita Pertanian : Deptan Jadikan Pakpak Bharat-Karo Model Laboratorium Litbang

Medan. Kabupaten Karo dan Pakpak Bharat akan dijadikan sebagai model laboratorium penelitian dan pengembangan (Litbang) Departemen Pertanian (Deptan). Ini disebabkan kedua daerah tersebut memiliki potensi pertanian yang luar biasa baik tanaman pangan, hortikultura maupun perkebunan di samping dukungan yang besar dari kedua kepala daerah tersebut.

“Potensi yang ada ini belum tergarap secara maksimal baik dari segi kuantitas, kualitas, pasca panen (industri hilir) dan pemasaran. Karena itu, kedatangan kami ke Kabupaten Karo dan Pakpak Bharat ingin melihat secara dekat potensi apa yang bisa kita angkat untuk kemudian kita unggulkan,” kata Kepala Badan Litbang Pertanian kementerian Pertanian (Kementan) Haryono kepada wartawan, akhir pekan lalu di Medan.

Sejumlah pejabat Litbang yang ikut mendampingi Haryono yakni, Kepala Pusat (Kapus) Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Hasil Sembiring, Kapus Litbang Hortikultura Yusdar, Kepala Balai Besar Penelitian Veteriner Hardiman, Kepala Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Astu Unadi, Kepala Besar Litbang Pasca Panen Rudy Tjahjohutomo dan Kepala Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian Agung Hendriadi.

Haryono mengatakan, dengan dijadikannya kedua daerah tersebut sebagai model laboratorium litbang, maka teknologi-teknologi yang dihasilkan oleh litbang Deptan akan langsung diterapkan sesuai dengan komoditasnya. “Jadi, kami akan mensurvei potensi-potensi apa yang ada untuk kita kembangkan dan dicarikan teknologinya,” kata Haryono sembari mengatakan, dukungan kedua kepala daerah tersebut untuk membangun pertanian sangat tinggi.

Mengenai komoditas yang akan dikembangkan di Pakpak Bharat, Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolanda Berutu didampingi Asisten II Sustra Ginting dan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Mukhtar AW mengatakan, ada banyak komoditas pertanian baik tanaman pangan, hortikultura maupun perkebunan yang selama ini menjadi andalan daerah tersebut bisa dikembangkan.

Sebut saja, nilam, kopi, nenas dan gambir. “Komoditas pertanian yang bisa diunggulkan banyak tapi mulai tahun 2011 hingga 2015 mendatang, kami akan fokus pada pengembangan komoditas nilan, kopi, nenas dan gambir dengan tidak mengesampingkan komoditas lainnya,” kata Remigo.

Bahkan lanjut Remigo, untuk tahun 2011, pihaknya telah mengucurkan anggaran sebesar Rp 2 miliar untuk pengembangan satu juta gambir. Dan, sekarang sudah tahap pengadaan bibit untuk disalurkan ke masyarakat tani. “Jadi, gambir akan menjadi ikon Pakpak Bharat untuk dikembangkan. Selama ini gambir sudah dikenal di pasar luar negeri meskipun harga gambir di tingkat petani masih fluktuatif,” jelasnya.

Karena itu, untuk merangsang petani bersemangat mengembangkan gambir, Pemkab Pakpak Bharat kata Remigo akan mendirikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) khusus menangani tata niaga gambir. Sehingga ketika harga anjlok dan merugikan petani, BUMD ini yang akan menampung hasil–hasil pertanian khususnya gambir petani.

Namun, sebelumnya, antara BUMD dengan petani akan dibuat perjanjian khusus pembelian gambir. “Tetapi bukan berarti petani tidak bisa menjual hasil panennya ke pasar. Jika harga pasar lebih baik, silakan petani menjualnya ke pasar,” katanya.

Sementara itu, Bupati Karo Kena Ukur Karo Jambi Surbakti didampingi Staf Peneliti dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Medan Elianor Sembiring, mengatakan, pihaknya sangat mendukung pihak Litbang Deptan yang akan menjadikan Karo sebagai model laboratorium litbang.

Apalagi selama ini, lahan pertanian di Karo mulai gersang sehingga butuh pembenahan yang serius untuk meningkatkan hasil-hasil baik dari segi produksi mapun kualitas. “Namun yang paling penting adalah industrialisasi harus ada sehingga hasil pertanian dari Karo memiliki nilai jual yang lebih tinggi lagi,” jelasnya.

Awas! Bubuk Cokelat Palsu Berbahaya Beredar

Jakarta. Bubuk cokelat (cocoa powder) palsu masih banyak beredar di Indonesia. Ini perlu disosialisasikan kepada masyarakat karena bubuk cokelat palsu yang terbuat dari biji kakao yang berbahaya bila dikonsumsi.

Demikian disampaikan Presiden Komisaris BT Cocoa, Piter Jasman dalam berita pers yang diterima detikFinance Senin (30/5).

"Akan disosialisasikan juga tentang cokelat yang sesungguhnya karena selama ini banyak beredar cocoa poder palsu yang terbuat dari biji kakao yang sebenarnya sangat berbahaya jika dikonsumsi manusia," katanya.

Menurut Piter, sosialisasi ini juga bertepatan dengan peresmian BT Chocolate Academy yang terletak di sekitar kawasan pabrik BT Cocoa. Selain itu, peresmian BT Chocolate Academy ini bertujuan untuk meningkatkan konsumsi cokelat yang masih sangat kecil di Indonesia yang hanya 0,2 kg per kapita per tahun.

Konsumsi cokelat di Indonesia masih tergolong kecil bila dibandingkan dengan konsumsi cokelat di negara-negara Eropa yang mencapai lebih dari 10 kg per kapita per tahun.

"Diharapkan konsumsi cokelat di Indonesia yang selama ini masih rendah yaitu hanya sekitar 0,2 kg per kapita per tahun dapat terus meningkat," ujarnya.

"Sementara tingkat konsumsi cokelat di negara-negara Eropa saat ini suda lebih dari 10 kg per kapita per tahun," tuturnya.

BT Chocolate Academy diresmikan oleh 4 wakil menteri yaitu, Wakil Menteri (Wamen) Pertanian, Wamen Perindustrian, Wamen Perdagangan, dan Wamen Pendidikan Nasional.

BT Cocoa juga bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang cokelat dan cara mengolah kakao agar dapat menjadi minuman yang lezat dan nikmat. Indonesia adalah produsen biji kakao terbesar ketiga di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Nilai devisa negara yang dihasilkan dari ekspor kakao di 2010 mencapai US$ 1,59 miliar.

Minggu, 29 Mei 2011

Tips Ampuh : Makanan Pembasmi Flu











PERUBAHAN
musim seringkali mengundang datangnya flu. Flu, tentunya akan sangat mengganggu segala aktivitas Anda sehari-hari. Karena itu, pastinya Anda ingin segera mengusirnya pergi. Walapun belum ada obat yang bisa langsung menghentikan flu tapi Anda bisa mempercepat kesembuhan. Tidak harus menggunakan obat-obat flu yang tersedia di pasaran. Anda bisa mengusir flu dengan menggunakan makanan yang tersedia di dapur. Hal ini benar adanya: banyak makanan yang mengandung zat anti virus dan anti bakteri yang bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membunuh kuman-kuman yang hendak menyerang tubuh.

Bahan makanan berikut bisa mencegah infeksi dan meningkatkan daya tahan alami tubuh:

Cabai merah pedas

Jika kepala Anda terasa berat, jangan langsung minum obat. Ada baiknya berpindah ke cabai merah. Cabai mengandung capcaisin yang berfungsi sekaligus untuk mencegah pembengkakan, mengencerkan mucus serta meredakan rasa sakit. Capcaisin akan mendorong tubuh untuk mengencerkan mucus. Dengan begitu Anda bisa mengeluarkannya.

Kedengarannya tidak mungkin, tapi capcaisin bisa mematikan saraf jika diperlukan. Zat kimia ini akan menguras neurotransmitter yang disebut dengan "substansi P", yang berperan menyampaikan pesan rasa sakit ke otak. Substansi ini juga meningkatkan produksi collagenase dan prostaglandin yang berfungsi mengurangi rasa sakit dan peradangan. Tenggorokan Anda sakit, cobalah makan saus cabe pedas.

Selain itu, cabai juga kaya akan vitamin C. Pada faktanya, sebuah cabe mengandung vitamin C 4 kali lebih banyak dibandingkan dengan sebuah jeruk. Vitamin C, seperti yang Anda tahu, telah terbukti mempersingkat waktu mengalami flu.

Sup ayam

Ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa sup ayam bagus untuk mengatasi flu. Anda pun mungkin sudah sering mencobanya dan merasa lebih baik tanpa memperhatikan rahasia apa dibaliknya. Para pakar kesehatan dari University Of Nebraska Medical Center, seperti yang dikutip situs askmen.com, telah mencaritahu letak kekuatan sup ayam dalam mengatasi flu.

Mereka membuat sup dengan menggunakan resep sup biasa seperti ayam, bawang merah, kentang, wortel, lobak, seledri, dan peterseli. Setelah melakukan beberapa kali percobaan laboratorium mereka menemukan kandungan yang aktif melawan flu yaitu: ayam. Semua bahan dasar sup sebenarnya memperlambat produksi mucus, sehingga membantu Anda bernapas lebih mudah saat flu.

Jus jeruk

Jus jeruk merupakan obat yang efektif untuk flu. Jus jeruk kaya vitamin C yang telah terbukti bisa mempersingkat durasi alami flu. Tahun 70-an , Dr. Terence Anderson dan teman-temannya dari Universitas Toronto telah mempublikasikan sejumlah studi yang menyebutkan bahwa mengkonsumsi viatmin C sesuai dengan anjuran FDA (90 mg vitamin C per hari) bisa mempersingkat waktu alami flu hingga 1 hari.

Para peneliti lainnya termasuk ahli biokimia Linus Pauling menyatakan, mengkonsumsi vitamin C 4 kali lebih banyak dari rekomendasi harian bisa mengatasi flu dengan lebih cepat. Tetapi, beberapa studi terbaru menunjukkan kalau dosis vitamin C ekstra besar tidak menunjukkan manfaat yang berlebih.

Teh jahe

Jika Anda flu, cobalah minum segelas teh jahe hangat. Teh jahe ini telah diklaim bisa meredakan flu, sakit kepala, menghilangkan mual, bahkan meningkatkan sirkulasi darah. Ada bukti yang menunjukkan, teh jahe mempunyai efek analgesik atau meredakan rasa sakit. Studi-studi lain menemukan, jahe berperan melawan jenis virus-virus tertentu. Jadi, secangkir teh jahe hangat atau potongan jahe segar yang dipadukan dengan secangkir air hangat bisa meredakan gejala-gejala flu dan membantu Anda pulih lebih cepat.

Bawang putih

Bangsa mesir kuno sangat mencintai bawang putih hingga sempat menjadikannya sebagai mata uang. Sekarang, mungkin Anda tidak bisa lagi menukarkan bawang putih dengan barang yang Anda inginkan, tetapi Anda bisa menggunakannya untuk melawan serangan virus. Bawang putih mengandung allicin, komponen kimia yang bisa menghancurkan bakteri dan membuat virus kesulitan untuk bertahan hidup.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2001 oleh Garlic Centre di Sussex Timur, Inggris, menemukan bahwa mereka yang menggunakan suplemen allicin mengalami penurunan kemungkinan mengalami flu hingga setengahnya dibandingkan dengan mereka yang tidak. Haruskah suplemen? Tentu saja tidak, bawang putih mentah atau makanan yang mengandung bawang putih juga mempunyai dampak yang sama.

Berapa banyak bawang putih yang harus dimakan? Cobalah makan 1 siung bawang puti sehari, baik mentah atau dimasak dengan makanan Anda. Tetapi, bawang putih yang dimasak akan mengalami pengurangan potensi. Karena itu gunakan lebih dari 1 siung untuk mendapatkan manfaat yang maksimal.

Jangan tergoda untuk membeli sirup obat batuk atau flu di toko obat. Lebih baik periksa dapur atau kulkas Anda dan lawan flu dengan bahan-bahan alami. Alam telah menyediakan pengobatan yang bisa bekerja sama baiknya, atau bahkan lebih baik, daripada yang bisa dibuat manusia.

Tips Ampuh : Pilek? Minum saja Jus Nanas














BUAH lengket tapi menyegarkan ini kerap menjadi buah favorit bagi banyak orang, baik tua maupun muda. Selain rasanya yang manis keasaman, nanas memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, terutama saat Anda mengalami pilek.
  • Nanas mengandung bromelain, suatu enzim dengan sifat antiinflamasi. Enzim ini mampu melawan infeksi dan membunuh bakteri.
  • Minum jus nanas membantu meredakan sakit tenggorokan dan membantu tubuh untuk mengeluarkan lendir.
  • Enzim bromelain pada nanas juga membantu meringankan batuk yang timbul karena pilek.
  • Jus nanas juga membantu dalam mengobati penyakit pernapasan lain seperti bronkitis, asma, dan pneumonia.
  • Nyeri yang kerap mendera tubuh saat kita mengalami flu juga bisa diredakan dengan meminum jus nanas.

Berita Pertanian : Pemkab Karo Dorong Pembentukan Gapoknak Tingkatkan Peternakan

Berastagi. Untuk mencapai swasembada daging sapi/lembu dan kerbau tahun 2014 yang diprogramkan pemerintah pusat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo mendorong pembentukan kelompok ternak (gapoknak) di daerah tersebut.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Karo Drh Jenggi Surbakti kepada wartawan dalam kunjungannya ke lokasi peternakan sapi Gapoktan Radu Maju Desa Ndokumsiroga Kecamatan Simpang Empat, baru-baru ini. Mereka diterima langsung oleh Ketua Gapoktan Dasar Surbakti didampingi sekretarisnya Kalvin Ginting beserta anggota.

Menurut Jenggi, mahalnya pupuk kimia ditambah biaya produksi pertanian karena kenaikan harga pestisida telah membuat petani Karo berpikir agar sumber pendapatan mereka tidak berkurang.

“Umumnya kalau kita perhatikan di desa-desa setiap rumah tangga memelihara hewan secara pribadi untuk menambah penghasilan mereka di samping mengolah kotoran menjadi pupuk kandang.

Tentunya pemeliharaan ternak secara pribadi mengalami beberapa kekurangan dibandingkan dengan berkelompok dan terpadu,” jelasnya.

Untuk itu kata dia, pihaknya mendorong agar kelompok-kelompok ternak yang sudah ada dapat bergabung menjadi gabungan kelompok ternak atau Gapoknak sebagaimana yang dianjurkan Dirjen Peternakan. Sehingga kesulitan dan kendala yang dialami peternak dapat diminimalisasi serta manajemen perawatan dapat lebih maksimal.

Jenggi yang didampingi Ngikut Ketaren menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan pembinaan dan penyuluhan kepada peternak agar mengembangkan konsep mix farming atau pola pertanian dan peternakan terpadu dalam suatu lahan. Di mana sebuah peternakan didirikan di lokasi ladang yang juga ditanami dengan sayuran atau buah sehingga perawatannya dapat dilakukan sekaligus.

“Kami sedang menyosialisasikan farming integrated (pertanian terpadu) di mana petani memelihara sapi, kemudian kotorannya dijadikan biogas. Hasil olahan kotoran yang padat kemudian dijadikan pupuk organik atau kompos. Ini akan mengurangi biaya produksi petani karena sebagian pupuk telah tersedia ditambah lagi Tanah Karo tetap lestari,” ungkap Jenggi.

Petani Butuh Bimbingan untuk Tingkatkan Mutu Pertanian

Tanjungmorawa. Petani Sumatera Utara (Sumut) masih membutuhkan bimbingan khususnya untuk komoditas hortikultura guna meningkatkan mutu produk yang dihasilkan.
Sekretaris Dewan Pertimbangan Asosiasi Penangkar Tanaman Sumut, N Aklaras mengatakan, petani masih membutuhkan bimbingan dalam menghasilkan produk yang lebih bermutu. Sebab petani masih banyak yang hanya mengandalkan pengalaman di lapangan dibandingkan ilmu pengetahuan. Sehingga jika mendapat halangan seperti serangan hama dan penyakit petani menjadi bingung. "Petani masih memerlukan sarana persatuan untuk berdiskusi segala hal tentang tanaman," ujarnya, Jumat (27/5) di lokasi penangkarannya, Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang.

Menurutnya, bimbingan yang dilakukan bisa melalui kelompok tani, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan pihak-pihak lainnya yang lebih berpengalaman. "Kalau hanya mengandalkan dari pemerintah, masih sedikit pengaruhnya kepada petani," ucap pemilik penangkaran tanaman UD Tani Mas ini.

Sementara Ketua Bina Potensi Desa Kabupaten Serdang Bedagai, Amin, menambahkan, bimbingan yang dibutuhkan petani terkait dalam pengendalian serangan hama dan penyakit pada tanaman serta juga jaminan pemasarannya. "Melon ini sangat menguntungkan. Meski perawatannya sulit. Tapi jika dibimbing, maka petani pasti berminat menanam," imbuhnya.

Ia yang memiliki 10 rante tanaman melon telah berhasil menembus pasar modern di Medan, juga telah membimbing 10 petani yang tertarik mengembangkan tanaman melon. Dengan mengaandalkan mutu, Amin juga membantu petaninya dalam pemasaran melon yang didapat.

"Sedikit petani yang berminat menanam melon, padahal pasarnya masih sangat besar. Ada rasa kekhawatiran petani termasuk modal dan pemasaran," katanya.

Marlia, petani Melon di Kabupaten Serdang Bedagai, mengaku, dalam mengembangkan tanaman yang lebih bermutu dan dengan produksi yang meningkat, membutuhkan bimbingan dari pihak yang lebih berpengalaman. "Kami butuh tempat konsultasi. Apalagi untuk tanaman baru yang akan dikembangkan seperti komoditas melon ini yang sangat menguntungkan petani," katanya.

Tanaman melon ini, lanjutnya masih sedikit dikembangkan petani karena ada kekhawatiran dari mulai pertanaman, masa panen hingga pemasaran. "Melon sangat menguntungkan karena pasarnya besar. Tapi kita ada rasa kekhawatiran dalam meningkatkan produksinya khusus dalam hal pemasaran," pungkasnya.

Pestisida, Salah Satu Perusak Lingkungan

Oleh: Wenti Juliana

Selama ini petani sangat tergantung pada penggunaan pestisida kimia untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman sehingga lahan pertanian bebas dari serangan hama. Dengan meningkatnya hasil pertanian akan membuat hidup para petani bergerak lebih baik.

Sayangnya, penggunaan pestisida memiliki dampak yang cukup merugikan. Berdasarkan penelitian, pestisida dapat merusak ekosistem air yang berada di sekitar lahan pertanian. Ketika pestisida disemprotkan pada tanaman, angin akan menerbangkan sebagian pestisida sehingga bercampur dengan udara.

Pestisida yang menempel pada tanaman akan bercampur dengan air ketika terkena hujan. Air hujan yang mengandung pestisida ini akan mengalir melalui sungai atau aliran irigasi dan dapat menyuburkan ganggang di perairan tempat sungai atau irigasi tadi bermuara.

Keberadaan ganggang yang terlalu banyak di permukaan muara tadi mengakibatkan cahaya matahari sulit masuk ke dalam air. Hal ini mengakibatkan hewan-hewan ataupun fitoplankton tidak mendapat cahaya. Jika fitoplankton tidak mendapat cahaya, maka tidak akan dapat berfotosintesis dan tidak dapat lagi menghasilkan makanan untuk hewan-hewan air.

Selain itu, dampak negatif penggunaan pestisida dapatkan mengakibatkan kebalnya hama terhadap pestisida, munculnya hama baru, penumpukan sisa bahan kimia di dalam hasil panen, terbunuhnya musu alami dari hama, dan kecelakaan bagi pengguna, merusak kulit dan paru-paru.

Merujuk pada Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun pasal 4 tercantum: setiap orang yang melakukan kegiatan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun wajib mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.

Bahan berbahaya dan beracun adalah bahan-bahan karena sifat, konsentrasi ataupun jumlahnya, secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan merusak lingkungan sehingga membahayakan kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.

Pestisida Organik

Yang dimaksud dengan pestisida organik adalah racun bagi hama tumbuhan, terbuat dari dari bahan alami tanpa campuran zat kimia berbahaya. Dengan penggunaan pestisida organik keselamatan ekosistim terjaga dengan baik.

Penggunaan pestisida organik hama terusir dari tanaman petani tanpa mematikannya. Penggunaan pestisida organik dapat mencegah lahan pertanian menjadi keras dan menghindari ketergantungan pada pestisida kimia. Pembuatan pestisida sangat mudah dan terbukti hemat biaya daripada penggunaan pestisida kimia.

Beberapa jenis pestisida organik yang dapat dipergunakan adalah:

1. Ikan Mujair. Pestisida dari ikan mujair dapat mengatasi hama pada tanaman terong dan pare. Caranya adalah dengan menyimpan 1 kg ikan mujair di dalam plastik selama tiga hari. Kemudian direbus dengan dua liter air selama dua jam lalu disaring.

2. Kunyit, jahe, biji mahoni,cabe dan serai. Pembuatannya dengan dihaluskan, diberi air, diperas dan disaring, kemudian disemprotkan pada tanaman. Bahan-bahan diatas tidak dicampur, melainkan cukup dipilih salah satunya. Pestisida dari mahoni untuk mengatasi hama tanaman terong dan pare. Kunyit, jahe, serai untuk mengatasi jamur tanaman dan buah. Cabe untuk mengatasi semua jenis hama kecuali hama di dalam tanah.

3. Akar tuba. Akar tuba direbus dengan air dan disemprot kepada tanaman. Akar tuba mengandung senyawa retenon yang bekerja sebagai racun sel yang sangat kuat, menyebabkan serangga dan tungau berhenti makan. Kematian serangga terjadi beberapa jama sampai beberapa hari kemudian.

4. Tembakau. Tembakau termasuk pestisida organik karena mengandung nikotin. Daun tembakau mengandung 2-8 persen nikotin dan berperan sebagai racun kontak bagi serangga seperti ulat perusak daun dan pengendali jamur.

Selain dengan pestisida organik buatan, pengusiran hama lalat buah dapat dilakukan dengan pengalihan perhatian hama pada warna-warna yang disukainya. Caranya dengan memasang warna tertentu yang bisa menarik lalat buah di sekitar tanaman. Pertanian secara tumpang sari juga bisa menjadi alternatif mengurangi hama tanaman tertentu.

Mari, selamatkan lingkungan dengan bersikap arif dan memahami alam.

Ekspedisi Bukit Barisan Temukan Hewan Langka

Agam, Sumbar. Tim Ekspedisi Bukit Barisan (EBB) menemukan beberapa spesies hewan langka yang hidup di sepanjang hutan Bukit Barisan.

"Tim Ekspedisi yang melakukan penelitian dan penjelajahan sepanjang hutan Bukit Barisan menemukan beberapa hewan langka," kata Wakasad TNI-AD, Letjen TNI-AD, Budiman Sudarsono di Agam, Jumat.

Menurutnya, spesies hewan langka yang ditemukan oleh Tim EBB yakni sepasang burung Ciung-Mungkal Sumatera alias Cochoa Beccani Salvadori 1879 pada kawasan Gunung Singgalang serta Kucing Golden Cat atau Kucing Emas di pada kawasan hutan di sekitar Lampung.

"Selanjutnya penemuan cacing merah di kawasan hutan Bengkulu dimana dalam satu hari bisa menyuburkan tanah, masih banyak lagi hewan langka yang belum diketahui nama,"katanya.

Dia menambahkan, Tim EBB selaian menemukan spesies hewan langka juga menemukan flora langka di sepanjang hutan kawasan Bukit Barisan.

Di antara yang ditemukan itu adalah Begonia Hirtellia (tumbuhan herba berukuran kecil yang daunnya dapat dimakan), Begonia Multangula (tumbuhan herba yang memiliki batang bertubuh halus), Bulbophyillium SP (sejenis anggrek tropis yang langka)," katanya.

"Tim EBB juga menemukan flora-fauna unik lainnya seperti Macodes Jamaica, Macodes Petola, Melastoma Velutinosum, Melhotoria Marginata, Nepenthes Singalana, Nephelium Tenuifolium, Paphiopedilum, Spathoglottis, Urophyllum, Abroscopus Superciliaris atau sejenis burung berbulu kekuningan," katanya.

Dia mengatakan, kondisi hutan perbukitan Bukit Barisan rawan terhadap bencana alam, yakni tanah longsor, serta banjir,

"Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tim Ekpedisi Bukit Barisan, kondisi hutan sudah banyak yang gundul akibat pembalakan liar," katanya.

Menurutnya, khusus untuk di Sumbar, Tim Ekspedisi Bukit Barisan ada beberapa kawasan hutan yang ditemukan bekas pembalakan liar.

"Untuk di Sumbar daerah yang paling banyak aksi pembalakan liar yakni di Solok, Agam dan Padang Pariaman," katanya.

Dia menambahkan, untuk mencegah terjadinya bencana alam di sepanjang Bukit Barisan, pihaknya telah melakukan penanam pohon.

"Pohon yang ditanam oleh Tim Ekspedisi Bukit Barisan yakni pohon mahoni di sepanjang hutan Bukit Barisan," katanya.

Tim Ekspedisi Bukit Barisan melakukan penjelajahan di Gunung Leuser (Aceh), Sinabung (Sumut), Singgalang (Sumbar), Kerinci (Jambi), Seublat (Bengkulu), Dempo (Sulsel) dan Tanggamus (Lampung).

Para peneliti berasal dari LIPI, ITB, UI, Undip dan UGM. Selain itu dilibatkan juga organisasi pecinta alam Wanadri dan PMI. Sedangkan personel TNI yang dilibatkan berasal dari Kopassus dan Kostrad sejumlah 447 orang. Total ada 762 orang yang mengikuti ekspedisi selama 6 bulan ini.

Komandan Sub Korwil Tim Ekspedisi Bukit Barisan, Sumbar dibawah Komando Mayor Inf Benny Rahadian Chaniago. Tim Ekspedisi telah melakukan penelitian di daerah Agam, Solok, Padangpanjang dan Kabupaten Padangpariaman.

Berita Pertanian : Produksi Benih Unggul Musi Rawas 20 Ton Per Tahun

Musi Rawas. Produksi benih padi yang dihasilkan Balai Benih Unggul (BBU) Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatra Selatan, saat ini mencapai 20 ton pertahun.

"Benih yang ditangkar kelompok pembibit dibawah naungan BBU Musi Rawas jenis Mikonga yang benih induknya berasal dari Suka Mandi, Jawa Barat, dimana pembenihannya dilaksanakan diatas lahan seluas 6,3 hektare," kata kepala BBU Musi Rawas, Gito Surono, Sabtu.

Produksi benih yang dihasilkan BBU daerah itu, kata dia, di jual kepada petani dalam 21 kecamatan di Musi Rawas, juga kepada petani dari daerah lainnya seperti kabupaten Muara Enim, Lahat, Empat Lawang, Kota Lubuklinggau, serta ke Provinsi Jambi dan Bengkulu.

Sedangkan permintaan benih unggul untuk 21 kecamatan di Musi rawas dalam setiap musim tanam mencapai 1.250 ton.

Dari produksi benih tersebut, pihaknya dalam setiap tahunnya berhasil menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp50 juta.

Untuk memenuhi kebutuhan benih ini dalam setiap tahunnya, BBU daerah itu tambah dia, mengembangkannya melalui 14 kelompok tani binaan dengan luasan lahan pembenihan mencapai 174 hektare yang tersebar di enam kecamatan, yaitu Kecamatan Muara Beliti, Tugumulyo, Purwodadi, Megang Sakti, Sumber Harta dan Kecamatan Suku Kengah Lakitan Ulu Terawas.

Kelebihan benih unggulan jenis Mikonga, karena menghasilkan tekstur nasi yang pulen dengan potensi hasil 8,4 ton per hektare, serta lebih tahan terhadap serangan hama penyakit.

Selain itu pihaknya juga mengembangkan benih padi jenis Inpari 1 yang memiliki keunggulan tekstur nasi yang pulen dan potensi hasil panen bisa mencapai 10 ton per hektare dengan umur tanaman 108 hari. (ant)

Perikanan untuk Ketahanan Pangan Global

Bali. Sektor perikanan dinilai menjadi satu sektor yang penting bagi terciptanya ketahanan pangan global yang saat ini bertumpu pada hasil pertanian, kata pejabat.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Prof.Dr.Ir. Indroyono Soesilo,MSc yang sedang mencalonkan diri sebagai kandidat Direktur Jenderal Badan PBB untuk Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) menekankan hal tersebut ketika membawa delegasi konferensi tingkat menteri Gerakan Non Blok (GNB) dalam kunjungan lapangan ke Stasiun Riset dan Monitor Tuna Pelabuhan Benoa, Bali.

"Bicara tentang keamanan pangan, orang selalu bicara tentang peningkatan produksi. Saya menawarkan untuk mengangkat perikanan sebagai sumber pangan lain yang belum mendapatkan perhatian maksimal," ujarnya di sela-sela kunjungan.

Indonesia sebagai negara kepulauan disebut Indroyono belum memanfaatkan sumberdaya kelautannya secara maksimal, begitu juga banyak negara perairan lainnya.

Pemanfaatan sumberdaya laut dikatakan Indroyono harus memperhatikan tiga hal yaitu pengawasan penangkapan ikan, budidaya perairan dan pengolahan makanan hasil laut yang memadai.

Dengan semakin terbatasnya lahan yang digunakan untuk perumahan, Indroyono yakin ketahanan pangan global akan bergeser ke produk pangan asal laut.

Stasiun Riset dan Pengawasan Tuna di Benoa didirikan pemerintah sejak menjadi anggota penuh Komisi Tuna kawasan Perairan Hindia (IOTC/ Indian Ocean Tuna Commission) untuk mengumpulkan data dan informasi terkait bagi pemanfaatan periodik tuna.

"Adanya badai seperti El Nino akan menyebabkan adanya krisis ikan di daerah tertentu dan surplus di daerah lainnya. Untuk inilah pusat informasi semacam ini dibutuhkan untuk dapat saling bertukar informasi antar negara," papar Indroyono.

Para anggota delegasi GNB juga mengunjungi Pusat Informasi Mangrove Bali di Benoa, Denpasar karena lahan mangrove juga termasuk dalam salah satu budidaya perairan yang masih dapat terus dimaksimalkan.

Hutan mangrove merupakan habitat dari berbagai vegetasi dan hewan laut yang banyak diantaranya dapat dikonsumsi.

Pusat Informasi Mangrove Bali yang didirikan tahun 2003 atas bantuan dana dari Japan International Cooperation Agency (JICA) itu berada diatas lahan seluas 200 hektar dan berfungsi untuk tempat penelitian dan perlindungan hutan mangrove.

Beberapa jenis hewan yang dapat dikonsumsi dari hutan mangrove itu antara lain ikan, udang, tiram dan kepiting.

Sedangkan kayunya juga dapat digunakan sebagai bahan bakar, bahan bangunan, bahan baku kertas dan beberapa jenis mangrove dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan.

"Akar mangrove juga bisa menahan tanah dan menahan gelombang jika terjadi pasang atau tsunami untuk mengurangi dampak kerusakan," ujar Indroyono

Selamatkan Hutan Mangrove Indonesia

Oleh: Harmen Azmi

Mangrove berasal dari kata mangue/mangal (Portugis) dan grove (Inggris). Secara umum hutan mangrove dapat didefinisikan sebagai suatu jenis tumbuhan yang membentuk komunitas di daerah pasang surut.

Hutan mangrove adalah tipe hutan yang secara alami dipengaruhi oleh pasang surut air laut, tergenang pada saat pasang naik dan bebas dari genangan pada saat pasang rendah.

Ekosistem mangrove adalah suatu sistem yang terdiri atas lingkungan biotik dan abiotik yang saling berinteraksi di dalam suatu habitat mangrove. Tumbuhan yang hidup di ekosistem mangrove adalah tumbuhan yang bersifat halophyte atau mempunyai toleransi yang tinggi terhadap tingkat keasinan (salinity) air laut dan pada umumnya bersifat alkalin.

Di Indonesia, hutan mangrove sering juga disebut hutan bakau, dan sebenarnya sebutan hutan bakau ini kurang tepat karena bakau (rhizophora) hanya merupakan salah satu tumbuhan yang tumbuh di gugusan hutan mangrove. Masih banyak tumbuhan lain yang berada di hutan mangrove, di antaranya adalah nipa, palem rawa, teruntum, sonneratia dan lain-lain.

Sampai saat ini, Indonesia merupakan negara yang mempunyai ekosistem hutan mangrove terluas di dunia dengan luas sekitar 3,8 juta hektar, diikuti Brazil, Australia, Nigeria, dan Mexico. Indonesia terhitung memiliki sekitar 40 persen dari total jumlah hutan mangrove yang ada di dunia.

Dari sekitar 40 persen tersebut, sekitar 75 persen berada di Papua, Sumatera dan Kalimantan. Ironisnya, belakangan ini dilaporkan sekitar 50 persen hutan mangrove Indonesia telah rusak. Kerusakan itu lebih banyak disebabkan oleh pembukaan lahan kebun kelapa sawit, usaha tambak di bibir pantai, penebangan kayu, pencemaran bibir pantai dan beberapa sebab lainnya.

Jika hal itu dibiarkan, dalam beberapa puluh tahun ke depan, hutan mangrove di Indonesia akan tinggal kenangan. Dan Indonesia, sebagai surga mangrove terbesar di dunia, akan merasakan akibat yang sangat parah dari rusaknya hutan mangrove itu.

Pengelolaan hutan mangrove sebenarnya sudah diatur dalam peraturan pemerintah. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, disebutkan dalam kaitan kondisi mangrove yang rusak, kepada setiap orang yang memiliki, pengelola dan atau memanfaatkan hutan kritis atau produksi, wajib melaksanakan rehabilitasi hutan untuk tujuan perlindungan konservasi. Namun, tidak sedikit perusahaan melanggar peraturan tersebut. Bahkan masyarakat sekitar hutan mangrove ikut berperan aktif merusak hutan mangrove.

Keberadaan hutan mangrove bukan tanpa fungsi. Hutan mangrove berfungsi untuk meredam gelombang dan angin, pelindung dari abrasi dan pengikisan pantai oleh air laut, penahan intrusi air laut ke darat, penahan lumpur dan perangkap sedimen. Hutan mangrove juga terbukti sebagai penghasil sejumlah besar detritus bagi plankton yang merupakan sumber makanan utama biota laut. Sebagai daerah asuhan (nursery grounds), tempat mencari makan (feeding grounds), dan daerah pemijahan (spawning grounds) berbagai jenis ikan, udang dan biota laut lainnya. Sebagai habitat bagi beberapa satwa liar, seperti burung, reptilia (biawak, ular), dan mamalia (monyet). Sebagai penghasil kayu konstruksi, kayu bakar, bahan baku arang, dan bahan baku kertas. Dan tidak mustahil, hutan mangrove dapat dikelola menjadi lokasi ekowisata.

Kerusakan

1. Di Jawa tengah, kerusakan hutan mangrove diperkirakan sekitar 5.400 hektare atau sekitar 90 persen dari total hutan mangrove yang ada di pantura Jawa Tengah. Kerusakan itu terjadi di 7 wilayah yaitu Jepara, Rembang, Demak, Semarang, Kendal, Tegal, dan Brebes.

2. Di Riau, sekitar 6 pulau tenggelam akibat abrasi air laut. Keenam pulau itu adalah Nipah, Barkih, Raya, Jenir, Desa Muntai dan Sinabo. Tenggelamnya pulau-pulau itu adalah akibat eksploitasi hutan mangrove yang membabi-buta di Riau.

3. Di Bekasi, dari sekitar 15.000 hektar hutan mangrove yang ada, hanya menyisakan sekitar 600 hektar. Pengrusakan itu disebabkan oleh pembabatan hutan oleh masyarakat sekitar dan dimanfaatkan sebagai pemukiman.

4. Di Kalimantan Timur, kurang lebih 370.000 hektar hutan mangrove hancur karena dijadikan menjadi tambak udang. Sementara luas hutan mangrove yang ada diperkirakan tinggal 512.000 hektar.

5. Di Sumatera Utara, 90 persen hutan mangrove rusak parah. Di Deli serdang misalnya, sekitar 7.500 hektare rusak karena ulah manusia dengan membuka lahan kelapa sawit dan tambak ikan atau udang.

Dari fakta di atas, pemerintah harus mempertahankan kondisi mangrove yang masih ada dengan menghentikan perizinan yang bertujuan mengkonversikan hutan mangrove menjadi bentuk lain seperti tambak, pertanian, HPH, industri, pemukiman dan sebagainya. Selanjutnya rehabilitasi hutan dapat dilakukan pada hutan mangrove yang memiliki kondisi yang paling kritis dan butuh penanganan segera.

Selanjutnya pemerintah juga perlu menyadarkan masyarakat akan pentingnya hutan mangrove bagi ekosistem di laut atau di darat. Beri dukungan, baik secara moral dan materil kepada usaha-usaha yang bertujuan menjaga kelestarian hutan mangrove, baik itu di belahan dunia lain maupun di Indonesia. Beri juga dukungan bagi kebijakan-kebijakan pelestarian hutan mangrove dan lawan segala bentuk eksploitasi hutan mangrove demi kepentingan ekonomi.

Pemerintah juga wajib memberikan pendidikan pelestarian lingkungan sejak dini kepada masyarakat. Dengan mengajarkan bahwa pelestarian hutan mangrove adalah salah satu cara membuat bumi semakin baik dan sangat bermanfaat untuk anak cucu kelak.

Jumat, 27 Mei 2011

Berita Pertanian : Luas Areal Tembakau di Lampura Naik 37%







KOTABUMI. Areal komoditas tembakau di Lampung Utara (Lampura) dalam tiga tahun terakhir meningkat hingga 37%. Pasalnya, tanaman tersebut dinilai petani lebih menguntungkan dibanding dengan tanaman lain seperti palawija.

Menurut Kabid Produksi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Lampura Najamudin, didampingi Staf Bidang Produksi Joni, hal itu terlihat dari data luas areal tembakau untuk jenis rosok atau rajang dan virginia di Lampura pada 2009 seluas 25 ha, kemudian pada 2010 naik menjadi 30 ha, dan pada 2011 meningkat lagi menjadi 40 ha.

Sedangkan areal tembakau tersebut tersebar di enam kecamatan, yakni Kecamatan Tanjungraja, Abungtimur, Abungsemuli, Bukitkemuning, Abungtinggi, dan Sungkaitengah. "Dari 23 kecamatan se-Lampura, hanya ada enam kecamatan yang sebagian kelompok taninya melakukan budi daya tanaman tersebut dengan luas areal penanaman dari tahun ke tahun selalu meningkat," katanya, Rabu (25-5).

Joni menambahkan meningkatnya luas areal penanaman juga dipicu adanya pola kemitraan pihak ketiga antara petani dan perusahaan. Pola kemitraan banyak terjalin di kalangan petani yang tinggal di Kecamatan Abungtimur dan Abungsemuli dengan melakukan penanaman tembakau jenis virginia.

"Provinsi Lampung, seperti di Kabupaten Lampura, menjadi sasaran utama di luar Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai lokasi perluasan areal penanaman tembakau untuk memenuhi kebutuhan bahan baku rokok, baik bagi perusahaan dalam maupun luar negeri," ujar Joni.

Joni menuturkan luas areal penanaman tembakau jenis virginia yang dilakukan dengan pola kemitraan mulai 2010 lalu meningkat signifikan. Pada 2010 luas areal penanaman tembakau jenis virginia di kalangan petani sekitar 15 ha. Kemudian pada 2011 meningkat menjadi 25 ha. Sedangkan sisanya merupakan tembakau jenis rosok atau rajang yang dibudidayakan secara swadaya.

"Sekitar 80% hasil tembakau jenis virginia diekspor untuk memenuhi pasokan bahan baku rokok di luar negeri. Sedangkan 20% sisanya baru digunakan untuk pasokan industri rokok dalam negeri," kata Joni.

Pertanian Minim Infrastruktur

MAKASSAR. Sulsel memiliki lahan pertanian yang cukup luas. Sayang potensi itu belum didukung infrastruktur yang memadai.

Minimnya infrastruktur seperti dirasakan petani di daerah sentra penghasil beras Sulsel yakni, Pinrang. Petani di daerah tersebut, mengeluh karena kondisi sarana irigasi dan jalan tani masih minim disediakan pemerintah provinsi. Termasuk akses jalan dari desa ke kota yang belum memadai.

Anggota Komisi B DPRD Sulsel Jamaluddin Jafar usai melaksanakan reses di Kabupaten Pinrang, Rabu 25 Mei, mengatakan, pengadaan dan perbaikan saluran irigasi, menjadi kebutuhan yang mendesak untuk mendorong peningkatan produksi pertanian mereka. Di samping harus memaksimalkan pola tanam hingga tiga tahun sekali.

Menurutnya, perbaikan saluran irigasi yang telah ada bisa diprioritaskan oleh Pemprov Sulsel, karena saat musim hujan, biasanya tanaman gagal panen karena areal persawahan terendam air akibat tanggul irigasi yang jebol.

Ketua Real Estate Indonesia (REI) Sulsel ini, selain melakukan reses ke beberapa sentra pertanian seperti di Desa Massolo, Kecamatan Patampanua, Pinrang, juga menyerahkan dua unit cultivator (pengolah tanah) senilai Rp70 juta kepada kelompok tani di desa tersebut. Pelaksanaan reses itu dihadiri langsung Bupati Pinrang Andi Aslam Patonangi, dan Camat Patampanua Andi Haedir.

Selain irigasi, pembangunan jalan tani sebut Jamal juga mendesak. Kehadiran jalan tani tersebut dimakdsudkan agar petani lebih mudah mengangkut hasil pertaniannya. Karena selama ini kata dia, petani masih memanfaatkan pematang sawah sebagai jalan, dan kurang efektif.

Pembangunan jalan desa menuju kota menurut legislator asal PAN ini, juga harusnya menjadi prioritas pemerintah. Pasalnya, jalan desa yang merupakan akses ke perkotaan sangat dibutuhkan untuk mempermudah petani memasarkan hasil pertaniannya.

Elang Jawa di Tahura Terancam Punah











Malang
. Populasi elang jawa (Spizaetus bartelsi) di Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo yang berlokasi di Kota Batu, Jawa Timur, kian menipis dan terancam punah.

Chairman ProFauna Indonesia Rosek Nursahid di Malang Jumat mengatakan, hasil survei terakhir ProFauna Indonesia belum lama ini, jumlah elang jawa di Tahura menurun drastis, mencengangkan hanya tinggal 2 ekor.

"Tahun 1997 di Tahura masih ditemukan sedikitnya 6 ekor elang jawa dan saat ini tim survei ProFauna hanya bisa menjumpai 2 ekor saja," katanya menambahkan.

Elang Jawa adalah satwa langka yang telah ditetapkan sebagai burung nasional pada tahun 1993 karena selain kelangkaannya, burung ini juga dianggap mirip dengan burung garuda yang menjadi lambang negara Indonesia.

Elang jawa juga masuk dalam daftar satwa yang dilindungi, sehigga penangkapan, perdagangan maupun pemeliharaannya dilarang oleh Undang-undang. Semua ini untuk memastikan agar elang jawa tetap lestari dihabitatnya.

Menurut Rosek, menurunnya kualitas habitat membuat populasi elang jawa kian menyusut. Elang jawa adalah burung pemburu berukuran besar (60 cm) yang hidup di hutan primer yang ada di Pulau Jawa.

Dalam rantai makanan, Elang jawa berposisi sebagai top predator yang memangsa burung-burung besar dan mamalia seperti ayam hutan, tupai, musang, jelarang dan kelelawar buah.

Habitat yang rusak membuat mangsa elang jawa semakin berkurang, apalagi penggunaan pestisida di lahan pertanian yang berbatasan dengan hutan juga turut mempengaruhi keberadaan elang jawa.

Rosek juga menyayangkan menurunnya populasi elang jawa di Tahura R. Soerjo tersebut sangat, karena merupakan kekayaan alam yang luar biasa, apalagi diperkirakan populasi total elang jawa di alam tidak lebih dari 400 ekor.

Menyusutnya hutan primer yang menjadi habitat elang jawa memberikan kontribusi besar bagi menurunnya populasi elang jawa dan seharusnya pemerintah menghentikan laju deforestasi di Pulau Jawa.

Menurut catatan ProFauna, selain di Tahura R Soerjo ada beberapa tempat lain di Jatim yang juga menjadi habitat elang jawa, seperti di Pulau Sempu, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Taman Nasional Merubetiri, Taman Nasional Alas Purwa, Lebakharjo, Pegungan Hyang dan Kawah Ijen.

Hanya saja, sampai saat ini belum diketahui secara pasti status populasi terkini dari elang jawa di tempat-tempat tersebut. Elang jawa bisa hidup di hutan primer mulai dari ketinggian 0 meter hingga 3000 meter dari permukaan laut.

Ia mengemukakan, selain faktor rusaknya habitat dan juga diduga faktor penggunaan pestisida, secara alami memang pertumbuhan elang jawa boleh dibilang lambat. Elang jawa dianggap dewasa ketika berumur 3 atau 4 tahun dan hanya berbiak satu atau dua tahun sekali.

Elang jawa hanya bisa bertelur satu butir yang akan dierami selama sekitar 47 hari. Setelah anaknya lahir, selama 1,5 tahun anak elang jawa itu akan hidup bersama induknya.

"Dengan perkembangbiakan yang lambat tersebut, juga memicu rendahnya laju survival elang jawa," ujar Rosek menambahkan.

Berita Pertanian : Mei Ini Trend Harga Kebutuhan PokokTurun Harga

Jakarta. Bank Indonesia memperkirakan Mei ini akan terjadi deflasi karena penurunan harga barang kebutuhan pokok.

Deflasi itu akan membuat tekanan inflasi semakin ringan pada tahun ini, kata Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, di Jakarta, Jumat.

"Mei mungkin tidak ada inflasi. Bahkan deflasi kurang dari 0,1 persen. Jadi karena inflasi Mei tahun lalu 0,29 persen, maka inflasi YOY pada Mei menjadi di bawah 6 persen. Keliatannya begitu dari pemantauan kita," kata Darmin.

Darmin juga mengatakan inflasi inti pada Mei juga akan turun di bawah inflasi inti pada April 4,62 persen. "Inflasi inti juga rendah bulan ini kalau dibanding dengan tahun lalu YOY bisa sekitar 5,8-5,9 persen," katanya.

Namun, rendahnya inflasi hingga Mei ini tidak berarti kebijakan moneter Juni mendatang tidak akan menaikkan BI Rate karena respon kebijakan moneter tidak melulu melihat perkembangan ekonomi Mei ini.

"Kita juga waspadai pergerakan di triwulan ketiga seperti apa. Memang tekanan inflasi sampai dengan Mei sedikit lebih rendah, karena harga bahan makanan cenderung turun, tetapi kita mewaspadai adanya administered price soal BBM," katanya.

"Kalau administered price tidak ada maka tekanan inflasi tidak terlalu berat," sambungnya.

Inflasi inti menunjukkan tren meningkat yang pada April 201 tercatat 4,62 persen (yoy) atau 0,25 persen (mtm). (ant)

Berita Pertanian : Petani Padi di Tanggabosi Terancam Gagal Panen

Panyabungan. Tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) mengakibatkan Sungai Aek Badan di Desa Tanggabosi Kecamatan Siabu meluap. Luapan sungai tersebut mengakibatkan ribuan hektare tanaman padi petani terancam gagal panen.

“Curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari ini menyebabkan Sungai Aek Badan meluap, dan mengancam tanaman padi di Desa Tangga Bosi dan sekitarnya," kata Camat Siabu Muklis, Rabu (25/5).

Sementara itu badan jalan yang menghubungkan ke 3 desa juga terancam putus akibat terkikis air sungai sehingga mengancam putusnya hubungan transportasi ke desa tersebut. "Kita khawatir Desa Hutagodang Muda, Tanung Sialang dan Desa Muara Batang Angkola terancam apabila jembatan ini putus ditambah badan jalan mulai longsor akibat terjangan sungai. Kondisi ini sudah kami laporkan kepada Dinas PU Madina untuk menurunkan alat berat guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Camat juga telah mengimbau masyarakat untuk hati-hati dengan kondisi cuaca sekarang. "Saya sudah umukan kepada para kepala desa untuk memberikan pengarahan kepada warganya masing-masing," ujarnya.

Kepala Dinas PU Madina Nasrin Lubis mengatakan, pihaknya sudah melihat langsung ke lokasi dan akan secepatnya menurunkan alat berat untuk memperbaikinya. “Kita sama-sama berdoa agar curah hujan jangan tinggi, karena kalau masih tinggi apa yang kita khawatirkan itu bisa terjadi,”katanya.(MB)

Berita Pertanian : Batanghari Kembangkan Pertanian Organik

Jambi. Bupati Batanghari, Propinsi Jambi A Fattah bertekad mengembangkan pola pertanian organik di daerahnya. Program tersebut juga untuk mendukung program Pemerintah Go Organik pada 2015.
"Untuk mendukung program ini, kami telah menyerahkan beberapa bantuan kepada kelompok tani seperti alat pencacah pupuk organik (APPO) sebanyak delapan unit," katanya di Muarabulian, ibu kota Kabupaten Batanghari, Rabu (25/5).

Selain alat pencacah pupuk organik, Pemkab Batanghari juga telah membangun enam unit rumah percontohan pupuk organik (RP3O) dan satu unit pengolahan pupuk organik (UPPO) sejak tahun 2007 hingga 2011.

Menurut dia, program intensifikasi pertanian merupakan cara untuk mengoptimalkan potensi lahan pertanian di Batanghari sebab, sektor pertanian di daerah itu dinilai paling dominan memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah dan masyarakat setempat. "Jika ditotal PDRB dari sektor pertanian mencapai 22,39 persen dan khusus subsektor tanaman pangan memberikan kontribusi sebesar 4,96 persen," jelasnya.

Lebih lanjut dia menyebutkan, Kabupaten Batanghari memiliki lahan persawahan seluas 18,103 hektare. Dari luas tersebut sampai dengan tahun 2010 telah dimanfaatkan seluas 8,668 hektare, dengan luas panen 7.907 hektare dengan produktivitas mencapai 4,53 ton per hektare gabah kering panen.

Selain itu, Kabupaten Batanghari juga memiliki komoditas unggulan hortikultura seperti duku dan durian. Selama ini buah duku merupakan salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat di daerah ini. Salah satu kawasan paling terkenal duku dan durennya di Batanghari adalah Desa Pasar Terusan dan sekitarnya. Kondisi itu tergambar dari luas tanaman duku 1.138,17 hektare, dengan populasi sebanyak 113.817 batang dan rata-rata tingkat produksi berkisar 4,31 ton per hektare.

Khusus untuk durian di Jambi yang terkenal adalah durian Selat, dari Desa Terusan ini. Durian ini memiliki ciri khas tersendiri dan sudah terkenal dan dipasarkan hingga ke Jakarta. (ant)

Berita Pertanian : Pemerintah Sewa 25.000 Hektare Lahan Petani Kalsel

Banjarmasin. Pemerintah memprogramkan menyewa lahan petani Kalimantan Selatan (Kalsel) seluas 25 ribu hektare melalui empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait yang ditunjuk sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional di daerah itu.
Kepala Dinas Pertanian Kalimantan Selatan Sriyono di Banjarmasin, Rabu (25/5), mengatakan, pemerintah pada 2011 menargetkan penghimpunan beras petani melalui Bulog hingga 3,5 juta ton namun hingga April masih jauh dari yang diharapkan.

Menurut Sriyono, salah satu kendala sulitnya pemerintah melalui Bulog menghimpun beras petani adalah karena harga beras ditingkat petani lebih tinggi dibanding harga yang ditetapkan pemerintah. Seperti di Kalsel, Bulog mendapat jatah penghimpunan beras untuk menyangga ketahanan pangan nasional sebesar 25 ribu ton selama 2011.

Namun kata dia, hingga April 2011 Bulog baru barhasil menghimpun beras petani sekitar 540 ton atau masih jauh dari target yang ditetapkan. Hal tersebut terjadi karena HPP yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp3.300 per kilogram sedangkan harga beras ditingkat petani bisa mencapai Rp5 ribu/kilogram bahkan lebih.

Hal tersebut membuat petani Kalsel memilih untuk menjual ke pedagang pengumpul atau ke pihak lainnya dengan nilai yang lebih tinggi. Mengantisipasi hal tersebut, kata dia, pemerintah memprogramkan untuk menyewa lahan petani melalui empat BUMN terkait antara lain adalah adalah PT SHS sebanyak 200 ribu hektare, PT Sriwijaya 200 ribu hektare, PT Perhutani 70 ribu hektare.

Khusus Kalsel, kata Sriyono mendapat jatah seluas 25 ribu hektare yang kini sedang dalam proses untuk dilakukan sosialisasi ke petani. "Kita belum menetapkan daerah-daerah yang lahannya bakal disewa karena sedang dalam tahap proses penghimpunan data," katanya.

Menurut Sriyono ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan dalam program tersebut, antara lain yaitu pemerintah akan meyewa lahan yang belum pernah ditanami sama sekali oleh petani atau meningkatkan produksi dari satu kali tanam menjadi dua kali tanam.

Program pertama, kata dia, terkendala pada ketersediaan lahan pertanian yang kini sudah semakin sempit, sehingga sulit dilaksanakan. "Jadi kemungkinan lain yang bisa kita lakukan adalah yang kedua yaitu meningkatkan produksi dari satu kali tanam menjadi dua kali tanam," katanya.

Pada panen pertama, hak petani dan panen kedua dihitung dengan sewa pemerintah yang pengerjaannya juga dilakukan oleh petani pemilik lahan. Dari garapan sewa tersebut, petani wajib menyetor ke Bulog sebesar 5 ton per hektare dan bila ada sisa menjadi hak petani dan perusahaan penyewa.

Rata-rata dalam satu hektare lahan di Kalsel mampu menghasilkan 5-7 ton padi, tergantung daerah dan lokasi pertaniannya. "Kalau melihat untung rugi, harus dilihat dulu lokasi pertaniannya, kalau lahan yang disewa sebelumnya merupakan lahan tidur, tentu menguntungkan petani," kata Sriyono. (ant)

Kuat Sudarto, Perintis Pestisida Alami di Langkat











Medan
. Kuat Sudarto, asal Kabupaten Langkat Propinsi Sumatera Utara (Sumut), merupakan perintis pestisida alami di daerahnya. Sejak 1995, dia telah meracik berbagai bahan alami dan kebanyakan dari tumbuhan untuk dijadikan pestisida.

"Banyak sekali manfaat yang bisa didapat dari tanaman yang ada di sekitar kita, makanya saya mulai coba-coba untuk membuat pestisida dari tanaman yang ada," kata Sudarto, saat ditemui di sela-sela acara Pekan Raya Lingkungan Hidup dan CSR di Lapangan Benteng Medan, Kamis (26/5).

Bahan-bahan yang digunakannya antara lain, bawang putih untuk mengusir walang sangit, cabai untuk mengusir burung, tembakau untuk mengusir ulat, dan beberapa bahan seperti daun pacar china, lengkuas, tembakau, bandotan, sirsak dan sebagainya.

Menurutnya, bahan-bahan tersebut merupakan musuh alami dari kebanyakan hama. "Pestisida ini kita gunakan sesuai dengan jenis hama yang akan diusir, karena setiap hama punya musuh alaminya sendiri," ucap bapak tujuh anak ini.

Dikatakannya, bahan-bahan tersebut hanya perlu difermentasi agar mendapatkan pestisida dalam bentuk cair. Waktunya pun relatif singkat, hanya berkisar 24 jam, setelah itu, pestisida siap digunakan. Selain itu, banyak manfaat yang bisa didapat dari pestisida alami tersebut. Antara lain tidak menyebabkan polusi tanah, bebas residu bahan kimia pada tanaman, lebih sehat karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya dan beberapa manfaat lainnya.

Hasil kerja kerasnya tersebut, pada 2001, Sudarto dianugerahi penghargaan Kalpataru dari Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Sumut, kemudian pada 2002 penghargaan Kalpataru diperolehnya dari Kementerian Lingkungan Hidup, kemudian tahun 2003 ia juga mendapat penghargaan Kalpataru dari DPRD Sumut. "Semuanya masuk dalam kategori perintis, karena menurut mereka, saya yang merintis kegiatan tersebut," tambahnya.

Kini, dia tidak lagi memproduksi pestisida alami karyanya. Dia lebih banyak menyibukkan diri dengan memfasilitasi kelompok-kelompok tani yang ada di daerahnya maupun luar daerah yang mau menggunakan pestisida alami. Selain itu, dia juga kekurangan biaya dan peralatan produksi untuk meneruskan kegiatan membuat pestisida. "Ya, saya hanya memberi pelatihan kepada petani maupun mahasiswa, biar mereka sendiri yang akan membuat pestisida alami," pungkasnya.

Moratorium Lahan Kontraproduktif untuk Sektor Perkebunan

JAKARTA. Inpres Nomor 10 Tahun 2011 tentang Penundaan Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut dinilai kontraproduktif bagi masa depan usaha perkebunan di tanah air. Inpres tersebut tidak saja menghambat ekspansi lahan untuk perkebunan, namun juga dikhawatirkan menurunkan tingkat kesejahteraan petani.

Dalam Inpres yang merupakan tindak lanjut dari penandatanganan letter of intent (LoI) antara pemerintah RI dengan Norwegia tersebut, selain hutan primer, pemanfaatan lahan gambut juga dihentikan pemanfaatannya. Padahal pemanfaatan lahan gambut untuk pertanian memberikan banyak dampak positif.

“Pemanfaatan lahan gambut terbukti meningkatkan produksi pertanian, menjamin ketersediaan bahan baku untuk industri pertanian, penyerapan tenaga kerja, juga meningkatkan pendapatan petani,” kata Anggota Komite Ekonomi Nasional (KEN) Prof Dr Hermanto Siregar yang juga Wakil Rektor IPB dalam Diskusi Terbatas “Kontroversi Pemanfaatan Lahan Gambut: Quo Vadis?” di Jakarta, Jumat (27/5/2011).

Hermanto memaparkan, Indonesia memiliki lahan gambut terluas di antara negara tropis, sekitar 21 juta hektare (ha) yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Di wilayah Asia Tenggara, luas lahan gambut lebih dari 25 juta atau sekitar 69 persen dari lahan gambut tropis dunia. “Sekitar 33 persen dari lahan gambut tersebut dianggap layak dijadikan lahan pertanian,” kata Hermanto.

Selain Hermanto Siregar, tampil sebagai pembicara dalam diskusi ini adalah Ketua Lembaga Penelitian Universitas Riau Prof Usman Tang, guru besar Manajemen Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian IPB Prof Dr Supiandi Sabiham, dan peneliti senior Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Kementerian Pertanian Irsal Las.

Usman Tang juga memaparkan dampak positif pemanfaatan lahan gambut. “Di Kabupaten Indragiri Hilir,Provinsi Riau misalnya, lahan gambut baik untuk pengembangan pertanian dan perkebunan,” katanya.

Upaya Penanganan Perbenihan Kelapa Sawit Indonesia ke Depan


Dolok Masihul. Ketersediaan produksi benih kelapa sawit unggul dan berkualitas dalam negeri relatif stabil dan terus meningkat semenjak tahun 2008. Diperkirakan terus meningkat dan bahkan berlebih dalam beberapa tahun ke depan, sehingga saat ini pemerintah sedang mengkaji untuk tidak melakukan importasi atau tidak membuka keran impor.

Apalagi saat ini permintaan atau kebutuhan benih dalam negeri jauh berada di bawah kapasitas produksi yang ada. Saat ini kapasitas produksi benih dalam negeri mencapai 205 juta, rencana produksi 143.5 juta butir dan kebutuhan dalam negeri diperkirakan 111.5 juta.

Demikian Dirjen Perkebunan, Gamal Nashir kepada wartawan didampingi Seed Production Manager PT. Socfindo, Indra Syahputra dan Seed Sales & Marketing Manager Eko Dermawan, saat mengunjungi pembenihan kecambah yang telah diproses di laboratorium produksi kecambah di Pusat Seleksi Bangun Bandar (PSBB) Socfindo Dolok Masihul, Serdang Bedagai, Sumatra Utara, Rabu (25/05).

Penurunan permintaan tersebut terjadi sejak triwulan ke 3 tahun 2008 dan sangat erat kaitannya dengan adanya krisis keuangan global, di samping adanaya permasalahan status tata ruang lahan di daerah pengembangan perkebunan kelapa sawit dan adanya permasalahan sosial yang terus terjadi hingga saat ini.

Indonesia adalah produsen, sekaligus konsumen benih kelapa sawit terbesar di dunia. Sebagai gambaran produksi benih kelapa sawit dunia ini pemerintah mengantisipasi maraknya penyaluran bibit kecambah palsu yang beredar di masyarakat.

Lebih Lanjut Ditjenbun Gamal Nasir menjelaskan untuk mengantisipasi meningkatnya kebutuhan benih tersebut, mulai 2009 pemerintah dalam jangka pendek akan mendorong peningkatkan kapasitas produksi benih kelapa sawit di dalam negeri .

Peningkatan produksi benih ini melalui penambahan pohon induk aktif oleh beberapa perusahaan produsen benih antara lain PT. Socfindo yang memiliki kebun induk, dan pusat produksi kecambah yang seluruh kegiatan berkaitan dengan produksi di pusatkan di Bangun Bandar Deli Serdang.

Hal Senada juga disampaikan Seed Producyion Meneger Socfindo, Indra Syaputra, produksi kecambah yang dihasilkan Bangun Bandar merupakan produksi hasil persilangan 5.020 pohon induk dari 24.000 sementara luas tetuajantan dengan populasi 8.000 pohon yang diaktifkan sebanyak 387 pohon disamping itu juga populasi induk sebanyak 1.876 yang berada di Aek Loba.

Dari keseluruhan pohon induk yang selektif bertujuan mendapatkan benih kelapa sawit yang memiliki potensi dengan kualitas terbaik sesuai karakter yang diharaapkan . Hingga saat ini PSBB pembenihan mampu meproduksi benih DxP unggul Socfindo sebanyak 35 hingga 40 juta butir pertahun.

Selanjutnya, dalam jangka panjang sedang dilakukan upaya-upaya penambahan jumlah sumber benih baru, penanganan benih kelapa sawit ilegal (palsu).

Cegah

Untuk mencegah beredarnya benih kelapa sawit palsu di tengah masyarakat, pemerintah menurut Dirjen akan mewajibkan perusahaan produsen benih untuk mengalokasikan minimal 30 persen dari total produksi benihnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat baik yang didanai pemerintah maupun swadaya masyarakat.

Pemerintah juga akan memberikan kemudahan bagi masyarakat, untuk mendapatkan benih kelapa sawit secara langsung ke sumber benih untuk pesanan di bawah 5000 butir dengan persyaratan hanya cukup membawa keterangan dari kepala desa setempat, yang menyatakan bahwa yang bersangkutan adalah benar-benar petani kelapa sawit.

Untuk diketahui dalam rangka menghindari pemalsuan benih, maka untuk pemesanan benih dipersyaratkan adanya Surat Persertujuan Permohonan Benih Kelapa Sawit (SP2BKS) yang dikeluarkan oleh Dinas yang membidangi Perkebunan di Kabupaten maupun di Propinsi.

Selasa, 24 Mei 2011

Peluang Usaha Pertanian : Kaktus Mini Bikin Kocek Menggembung




<!--[if gte mso 9]> Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4

Satu lagi tanaman hias, selain anggrek dan bonsai, yang penggemarnya tak lekang oleh zaman, yakni: kaktus. Maraknya trend penggunaan tanaman mungil untuk suvenir acara bertemakan lingkungan hingga pesta pernikahan membuat peluang budidaya kaktus mini terkuak lebar.

DEWASA ini kaktus diburu banyak orang, walaupun penuh duri, namun dengan bentuknya yang unik bisa menjadi tanaman hias yang digemari. Dan bagi mereka yang sibuk, kaktus tidak perlu perawatan khusus, menanamnya tidak repot, dan sangat mudah tumbuh bahkan saat kemarau yang sangat kering sekalipun.

Yang menarik dan unik, saat ini dengan makin tingginya kesadaran masyarakat tentang arti penting menjaga lingkungan, terjadi pergeseran kebutuhan akan tanaman kaktus. Hampir semua yang berlabel hijau dan berbau ramah lingkungan, laris manis diburu orang.

Tak mau ketinggalan, urusan pernikahan pun ikut-ikutan mencantumkan label hijau. Begitu pula dengan kaktus, ternyata dapat pula menjadi andalan produk suvenir hijau, baik untuk pernikahan maupun perusahaan yang mengampanyekan isu penyelamatan global.

Biasanya yang sering dijadikan untuk souvenir adalah kaktus mini, dengan tinggi tanaman sekitar 6-8 cm. Panjang masing-masing tunas 3-4 cm. Kaktus ini terkenal unik, cantik, look fresh, cocok untuk ditaruh di atas meja kerja,tamu dan ruangan indoor atau outdoor dan juga suvenir.

Macam-macam alasan orang memilih tanaman sebagai suvenir pernikahan. Lucu atau sekadar ingin sesuatu yang berbeda. Mereka yang lebih idealis meyakini suvenir tanaman sebagai sebentuk keterlibatan pada usaha pelestarian bumi, entah seberapa kecil sumbangsih itu.

Melirik peluang tersebut, sejak empat tahun lalu Erik Arianto, pemilik Erik Kaktus, membudidayakan kaktus di Bandung. Menurut Erik, kesan kaktus sebagai tanaman menyeramkan sudah berlalu. “Bentuknya bisa dibuat menarik hingga terkesan unik,” katanya.

Dengan ratusan jenis, bentuk, warna, dan ukuran membuat kaktus mini sangat laris di pasaran. Untuk ukuran bisa disesuaikan dengan ukuran pot yang digunakan. Erik mencontohkan, ukuran pot yang saat ini digemari adalah kaktus dengan diameter 8 cm, 10 cm, dan 12 cm. Pot tersebut cocok untuk kaktus dengan tinggi antara 7 cm-15 cm.

Omzet Puluhan Juta Rupiah

Selain dijual eceran kepada kolektor dan pecinta tanaman hias, kini kaktus mini juga sering dijadikan green souvenir. Tanaman yang bertahan hidup iklim yang gersang dan panas ini sering diborong oleh korporat suvenir dalam acara kampanye penghijauan. Tak jarang, tanaman ini juga dijadikan suvenir dalam acara pernikahan.

Dalam sebulan, Erik mampu menjual hingga 5.000 pot kaktus mini dengan kisaran harga Rp 5.500 - Rp 1,5 juta per pot. Tanaman kaktus seharga Rp 1,5 juta, papar Erik, adalah kaktus yang langka yang bermutasi karena faktor usia atau cara penanaman sehingga Karena harganya mahal, Erik berusaha mengembangkan kaktus mini jenis ini.

Jika di bulan-bulan biasa Erik hanya mampu menjual 5.000 pot, di bulan tertentu Erik mampu menjual kaktus mini sebanyak 10.000 pot. “Biasanya terjadi di pengujung tahun,” ujar lelaki 23 tahun tersebut. Tak salah jika dalam sebulan pria yang masih menempuh kuliah di Fakultas Biologi Universitas Padjadjaran ini mampu memanen omzet rata-rata Rp 20- Rp 30 juta.

Tak hanya Erik, yang menikmati keuntungan dari tumbuhan kaktus mini ini. Ada juga Darmaji di Jakarta, yang setahun belakangan ini melalui Adjie Kaktus mulai membudidayakan kaktus mini. Adjie (panggilan akrab Darmaji) banyak mempromosikan hasil budidayanya lewat dunia maya. “Potensi kaktus mini sangat bagus,” katanya.

Ini dibuktikannya dengan banyaknya permintaan terhadap kaktus ini. “Biasanya untuk bingkisan pernikahan,” ucapnya. Dalam sebulan lelaki yang menggeluti usaha tanaman sejak 2003 ini mengaku mendapatkan permintaan kaktus mini mencapai 1.000 pot. Harga jual kaktusnya sekitar Rp 4.000 - Rp 11. 000 per pot. Dari penjualan kaktus itu, Adjie mampu mencetak omzet sekitar Rp 5 juta - Rp 10 juta sebulan.

Cara Perawatan Unik

Dengan mengembangkan kaktus mini, diharapkan kaktus tak lagi dipandang sebelah mata. Tanaman unik walaupun memiliki duri yang tajam namun bisa menjadi pelengkap dari tanaman-tanaman hias lain di rumah. Selain memiliki bentuk yang unik dan menarik, cara perawatan kaktus mini ternyata juga unik, karena berbeda dengan jenis tanaman hias lain.

Erik mengatakan, ada sedikit perbedaan cara perawatan dan budidaya kaktus dibandingkan jenis tanaman lain. Perbedaan itulah yang menimbulkan anggapan bahwa perawatan kaktus cukup sulit dan tidak semua orang bisa melakukannya. “Padahal, secara garis besar tak sulit merawat kaktus mini,” katanya. Cukup diletakkan di bawah terik sinar matahari dan disiram seminggu sekali.

Meski begitu, ada hal lain yang perlu diperhatikan dalam budidaya kaktus mini. Yaitu, memastikan agar temperatur ruangan tetap terjaga. Pemupukan dan sanitasi dalam pot juga harus diawasi. Menurut Erik, musuh utama kaktus adalah air hujan, selain gangguan hama dan kutu penyakit.

Untuk itulah, kreativitas pembudidaya diperlukan agar bisa menghindari ancaman pembusukan akibat cuaca lembab. Erik mencontohkan, dirinya membuat ruangan khusus di area budidaya yang disebut sungkup. Sungkup dilapisi plastik yang berfungsi menghindari kelembaban, sekaligus memaksimalkan sinar matahari.

Penggunaan sungkup membuat tanaman tak akan terpengaruh jika terjadi perubahan cuaca secara mendadak. “Sungkup dikondisikan sesuai dengan temperatur yang dibutuhkan tanaman yaitu 16-34 derajat celcius,” ujarnya.

Sedangkan menurut Adjie, diperlukan waktu sekitar 3-6 bulan sebelum kaktus bisa dijual. “Kami lebih menyukai menanam tunas dibanding biji, karena prosesnya lebih singkat,” ujarnya.

Bahan pot juga perlu diperhatikan. Erik mengatakan, pot tempat penanaman kaktus mini sebaiknya terbuat dari tanah liat, plastik, semen, keramik, atau kaca. Bahan-bahan tersebut diharapkan bisa menjaga kelembaban tanah. Sehingga, cocok sebagai media tumbuh kaktus.

Kaktus Mutan Mini

Pertumbuhan kaktus yang sempurna tentu menjadi idaman Erik maupun Adjie. Bentuk yang cantik dan sehat akan membuat pembeli senang, sehingga omzet meningkat. Namun pertumbuhan yang sempurna saja tidak cukup. Apalagi, kaktus saat ini tidak hanya dianggap sebagai tanaman hias. Namun, banyak dipakai untuk suvenir di pernikahan dan acara perusahaan.

Sebagai suvenir, bentuk kaktus harus dibuat semenarik mungkin. Karena itulah, Erik mengembangkan eksperimen kaktus mini langka dengan menyambungkan dua kaktus berbeda jenis. Eksperimen ini sangat dimungkinkan karena tanaman kaktus memiliki ratusan jenis berbeda.

Berbekal ilmunya yang didapat dari Fakultas Biologi Universitas Padjadjaran, selain eksperiman penyambungan dua jenis kaktus berbeda, Erik juga melakukan riset untuk menciptakan mutan kaktus mini. Dia mengamati, jenis kaktus yang telah bermutasi sangat langka, sehingga tanaman itu berpeluang memiliki nilai jual yang tinggi.

Harga kaktus mini yang telah bermutasi saat ini bisa mencapai jutaan rupiah. Biasanya, kaktus seharga itu hanya untuk jenis kaktus yang memiliki kelainan faktor usia. Jadi, bukan berdasarkan keunikan jenis, bentuk, ataupun ukuran.

Demikian pula dengan Adjie. Saat ini, dia kerap melakukan uji coba dengan menyambungkan bagian tanaman lain untuk dikombinasikan dengan kaktus. Tentu saja eksperimen ini dilakukan supaya kaktus terlihat menarik hingga bisa dijual antara Rp 300.000 - Rp 500.000 per pot. Menurut Adjie, omzetnya sebesar Rp 5 juta-Rp 10 juta per bulan, akan meningkat bila hasil eksperimen kaktusnya berhasil terjual.


Kisi-kisi Singkat Bisnis Budidaya Kaktus Mini














Kaktus cenderung terkenal di belahan bumi bagian barat. Tanaman ini berasal dari kata Yunani kaktos, artinya, tanaman berduri. Adalah Linneaus, ahli botani yang membuat klasifikasi tanaman, yang memasukkan kaktus ke dalam kelompok tumbuhan berduri atau Cactaceae.

Kaktus biasa ditemukan di daerah-daerah kering (gurun). Ada lebih dari 2.000 jenis kaktus di belahan bumi. Mereka bisa tumbuh subur di lahan tandus dan kekurangan air. Umumnya, kaktus datang dari dataran tandus seperti Amerika Selatan dan Meksiko. Daerah-daerah itu punya curah hujan rendah dengan frekuensi yang tak tentu. Perubahan suhu yang ada pun sangat ekstrem.

Ada juga pendapat yang mengatakan, bahwa kaktus itu berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, Kanada Utara sampai ke Kepulauan Galapagos, di Pasifik dan Kepulauan tropis di India Timur serta Karibia.

Namun, bukan berarti tanaman ini tidak bisa hidup di daerah timur. Di Indonesia, tanaman ini bahkan bisa tumbuh subur. Kaktus saat ini menjadi salah satu alternatif untuk dijadikan tanaman hias. Budidaya miniaturnya juga banyak dipilih pencinta tanaman untuk diaplikasikan di dalam rumah.

Memulai Bisnis

  1. Mengetahui karakter kaktus dan cara perawatan kaktus.
  2. Sebaiknya, pilih kaktus lokas karena sudah terbentuk dan sudah terbiasa dengan daerah tropis.
  3. Sediakan pula media tanam yang dibuat semirip mungkin dengan habitat asli kaktus sehingga tanaman ini bisa beradaptasi secara maksimal.
  4. Kaktus yang ditanam di luar ruangan jangan terlalu banyak disiram, maksimal 3 kali seminggu dengan air yang tidak sampai tergenang.
  5. Kaktus yang ditanam didalam ruangan harus disiram sekali seminggu. Minimal dengan satu sendok makan air, selain itu kaktus harus dijemur di bawah sinar matahari selama sejam untuk melancarkan proses fotosintesis.
  6. Tempat yang memadai. Di awal usaha Anda tak perlu berinvestasi, cukup pergunakan halaman/pekarangan rumah Anda.
  7. Sediakan peralatan berkebun, di antaranya pot dan penyemprot air

Hambatan

  1. Pemasaran. Jika tidak gencar berpromosi, bisa jadi usaha Anda kurang dikenal oleh orang lain.
  2. Lokasi yang strategis. Akan jadi masalah, jika tidak pandai mencari lokasi yang strategis.

Strategi Bisnis

  1. Pasarkan kaktus hasil budidaya Anda ke toko-toko bunga.
  2. Di awal usaha, Anda bisa berpromosi di lingkungan tempat tinggal, atau teman-teman kantor.
  3. Buat blog khusus mengenai budidaya kaktus milik Anda, simpan gambar-gambar kaktus yang menarik sehingga orang lain menjadi tertarik.
  4. Ikuti asosiasi pecinta tanaman dan promosikan budidaya kaktus Anda.