Selasa, 08 Maret 2011

Berita Pertanian : Flu Burung Menyerang Inderalaya

Inderalaya. Wabah diduga flu burung menyerang ayam warga Kecamatan Inderalaya Utara, Ogan Ilir. Puluhan ayam milik warga Dusun I Desa Tanjung Pring, mati secara mendadak. Peristiwa ini sudah terjadi sejak pekan lalu. Ayam kampung yang diduga terserang flu burung tersebut milik delapan warga Dusun I.

Mereka adalah Kamalauddin yang memiliki 20 ekor ayam, Syamsuddin (2), Muis (7), Nurhasanah (3), Mulyani (2), Murni (3), Syamsul (7), dan Nawawi.Namun sayangnya, warga tidak melakukan tindakan yang tepat mengatasi persoalan ini. Ayam yang mati tidak dibakar atau dikubur melainkan dibuang di rawa belakang desa.Kamaluddin (38), warga Dusun I Desa Tanjung Pring yang ayamnya mati paling banyak mengatakan, ayamnya mati dengan diawali gejala ayam mengalami kedinginan dalam waktu dua jam. “Ayam sebelum mati, diawali dengan gejala kedinginan dan dalam hitungan dua jam, langsung mati.

Padahal sebelumnya ayam dalam keadaan sehat,” katanya, kepada koran ini kemarin. Pada 2008 lalu, ayam milik warga Desa Tanjung Pring pernah terserang flu burung. Namun saat itu ayam Kamaludin tidak ada yang terserang. “Saat wabah flu burung terjadi pada 2008 lalu, tidak satu pun ayam saya yang terserang karena langsung saya asapi dengan cara membakar sabut kelapa atau ban bekas. Kali ini saya terlambat melakukan antisipasi tersebut,” sesal Kamaluddin.

Bagaimana tanggapan Dinas Peternakan dan Perikanan Ogan Ilir? Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Ogan Ilir Ir Noorman Yussalwan melalui Kasi Keswan dan Kesmavet Drh Chalikul Bahri menambahkan, pihaknya sudah mengecek ke lapangan atas laporan adanya ayam yang mati mendadak di Dusun I Desa Tanjung Pring. “Melihat dari ciri fisik, daging ayam membiru saat mati, dapat dipastikan ayam terserang virus flu burung,” katanya. Kukul-begitu sapaan akrabnya- mengaku telah melakukan antisipasi penyebaran dengan penyemprotan menggunakan cairan desinfektan terhadap kandang ayam milik warga. “Warga yang ayamnya mati mendadak hendaknya jangan membuang bangkai ayam sembarang. Ayam yang mati harus dibakar atau dikubur,” pungkasnya.(sumeks)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar